28. Suara Hati (YeoJong)

762 78 27
                                    

Dom! Yeosang
Sub! Jongho

Suara Hati

Sorry for typo
-  -  -  -  -  -  -  -  -

Pagi ini sangat indah dan jongho tidak mau kehilangan momen ini, ia keluar dari rumahnya dan memandangi pemandangan yang ada diluaran rumahnya, begitu indah menurutnya

Kalian harus tahu bahwa jongho baru kemarin malam pindah dari Seoul, korea selatan. Ia memilih untuk tinggal bersama neneknya yang ada di jawa timur, indonesia tepatnya dikota madura, yub, sebuah desa dan jongho sangat menyukai kehidupan didesa, tidak seperti dikota

"Ini masih pukul setengah enam. Baiklah ayo jongho, siap siaplah dan mulailah hari yang baru! Diawali dengan membersihkan diri" jongho beranjak dari tempatnya untuk pergi mandi.

Jika kalian belum tau, biasanya kamar mandi yang berada diperdesaan berada diluaran rumah, dan didalam rumah hanya terdapat seperti kamar tidur

- - -

"Nek, nenek mau jongho masakin apa?" tanya jongho sambil berkutat dengan peralatan didapurnya

"Baiklah, akan kubuatkan, 5 menit lagi sarapan nenek akan siap!" ujar jongho, mungkin sebagian dari kalian tidak mengerti dengan apa perkataan jongho, tapi neneknya mengerti, ia sangat mengerti

Setelah beberapa menit jongho selesai membuatkan makanan untuk neneknya dan tentu saja tidak lupa sarapan untuknya juga

"Bisakah kau buatkan lagi seperti ini? Yeosang sangat menyukai makanan ini" ujar neneknya dan jongho hanya mengangguk menuruti permintaan neneknya itu

"Jika selesai kau bisa antarkan ini kerumah yang ada didepan sana, berpagar warna hitam. Nenek akan istirahat dulu sebentar" lalu neneknya pergi dari dapur, ya... Jika diingat nenek jongho sudah sangat tua, mungkin sekitar berumur 70 atau 80 tahunan.

"Siap! Tinggal mengantarkannya" lalu jongho pergi untuk mengantarkan makanan yang ia buat itu ketetangganya yang bernama yeosang itu, dan tentunya ini atas permintaan neneknya

"Permisi, aku ingin mengantarkan makanan ini pada seseorang yang bernama yeosang. Apakah dia ada didalam?" tanya jongho pada satpam yang menjaga gerbang rumah itu.

"Iya, aku cucu dari nenek itu" kata jongho, satpam itu sedikit terkejut, tapi...

"Baiklah, anda boleh masuk" ujar satpam itu mempersilahkan jongho masuk

"Terima kasih"

'Jongho, kau lain kali harus berhati hati dengan ucapanmu!' batin jongho

.

"Jadi kau cucu dari nenek? Aku tidak pernah melihatmu disini!" ujar yeosang sambil mendudukkan dirinya disofa.

"Ya.. Aku baru kemarin pindah kesini, dulunya aku tinggal diseoul" jongho meletakkan makanan yang ia bawa dimeja depan sofa.

"Baiklah kak, aku pergi... Sampai jumpa" jongho keluar dari dalam rumahnya. Yeosang hanya memandang makanan didepannya dengan tatapan malas.

- - -

"Hiks... Nenek... Jangan tinggalin jongho... Hiks" jongho merasa sangat kehilangan sosok seorang yang paling ia sayang, selama ini neneknyalah yang merawatnya diseoul selama hampir 15 tahun sebelum akhirnya pindah kesini. Diseoul jongho hanya tinggal bersama ayahnya, yang jarang memperhatikannya.

Pagi tadi saat ingin membangunkan neneknya, jongho sudah mendapatkan neneknya sudah tidak bernyawa, neneknya sudah meregang nyawa untuk selama lamanya.

Kini Jongho sangat sedih saat melihat mayat neneknya sudah terbaring ditempat persemayaman terakhirnya.

"Sudahlah, ayo pulang?" ujar yeosang sambil mengulurkan tanganya pada jongho. Jongho mendongak menatap yeosang dengan mata yang sembab karena menangis. Lalu jongho menerima uluran tangan yeosang dan yeosang membawa jongho untuk pulang.

ATEEZ ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang