"Tapi kita hanya berdelapan, bukan sembilan" Seonghwa berujar, mereka semua bingung, siapa orang kesembilan yang akan bergabung dengan mereka?
"Tidak, tidak, uhuk. Kalian harus menemuinya, uhuk, pasti dia sudah menunggu kalian disana." lalu kakek itu memberikan sebuah bola cahaya dari dalam kantongnya
"Ikuti cahaya itu, uhuk, cahaya itu akan memberi kalian petunjuk. Aku, uhuk, aku tahu kalian para penyelamat planet dan dunia ini" mereka berdelapanpun mengikuti arah cahaya itu pergi.
Perjalanan kali ini begitu jauh dan memakan banyak waktu, hingga membuat mereka semua merasa lelah
"Tidak bisakah kita beristirahat dulu?" mingi berujar dan disetuji oleh mereka semua
"Baiklah, kita istirahat dulu" ujar hongjoong, lalu bola cahaya itu ikut berhenti, lalu lama kelamaan cahaya itu mulai memudar dan hilang
"Kemana bola cahaya itu?" ujar San pertama kali saat mengetahui bola cahaya itu menghilang
"Aku tidak tahu" -wooyoung
"Jadi nanti yang akan menunjukkan arah kepada kita siapa?" bingung yunho
"Mungkin kita sudah sampai?" kata Seonghwa, lalu mereka semua menoleh kearah Seonghwa, seakan meminta penjelasan
"Maksudnya?"- jongho
"Kakek itu cuma bilang bola cahaya itu akan menunjukkan arah ke kita, tapi kakek itu tidak bilang sampai mana, akan kemana, dan sampai kapan bola itu akan pergi. Mungkin kita harus meneruskan jalan kita sendiri? Dan ya... Bukannya kita harus membuat penawaran kepada kakek itu?" jelas Seonghwa, Seonghwa merasakan keanehan dengan semua keadaan ini, misalnya dengan jalan yang mereka tuju ini, terasa sangat aneh
Disini kayu pohon berwarna hitam, sedangkan daunnya berwarna abu abu dan layu, pohon disini terlihat sudah mati, tetapi masih memiliki bunga dan buah pada pohonnya. Air, air disini berwarna coklat pekat, tapi ia bisa melihat banyak ikan hidup didalamnya. Keadaan langit disini tidak bisa dibilang baik baik saja, karena bagaimana bisa matahari dan bulan muncul secara bersamaan dengan arah terbit yang berlawanan, tidak bukan arah barat atau timur. Melainkan selatan dan utara
Tidak, bukan hanya Seonghwa yang menyadari ini tapi juga hongjoong, setiap penyihir bisa merasakan keanehan atau perubahan keadaan pada sekitarnya.
Setelah selesai dengan peristirahatannya kedelapan pemuda itu meneruskan perjalanan mereka meskipun mereka tidak tahu mereka akan kemana
"Jadi kita akan kemana?" tanya yeosang
"Kak, aku lapar" ujar jongho pada san
"Tidak bisakah kau memberikan makanan pada kami dengan sihirmu?" tanya san pada hongjoong, oh, ayolah hongjoong hanya seorang penyihir, ia bukan doraemon yang bisa mengeluarkan apa saja dari kantong ajaibnya itu
"Tidak, aku tidak bisa menggunakan sihirku untuk membuat makanan. Lebih baik kita terus berjalan, mungkin kita akan menemukan makanan disekitaran sini" jelas hongjoong
"Kak, disetiap pohon terdapat buah, bisakah jika aku memakannya?" -jongho
"Tidak! Kita belum tahu apakah buah itu mengandung racun atau tidak, lebih baik kita tidak memakan buah itu" Seonghwa berujar, lalu mereka semua meneruskan perjalanan mereka dengan hongjoong yang memimpin
Setelah lumayan lama mereka meneruskan perjalanannya, mereka dikejutkan dengan sesuatu
Brak
Mereka menemukan tubuh seseorang (wanita?) yang tertutup jubah berwarna merah itu jatuh dari atas pohon saat mereka ingin melewati jalan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ ONESHOOT
FanficStart: 20 juni 2020 End: ..... Cerita one shoot, two shoot, three shoot seputar couple ateez Joonghwa Yungi Yeojong Woosan Tak ada yang salah dengan CINTA. Karena ia hanyalah sebuah kata dan kita sendirilah yang memaknainya.