“Ngapain?” Tanyaku balik.
“Juga ada keluarganya Fioret sih.”
“Nggak mau, ngapain?” Aku menggeleng cepat.
“Mereka mau bahas pernikahan. Aku awalnya nggak mau ikut, tapi akhirnya setuju waktu mereka bilang aku boleh undang temenku,” jelasnya.
“No thanks. Ngapain undang seseorang yang kamu benci,” desisku tanpa berani menatapnya.
Jaemin terlalu tampan. Kalau aku menatapnya sekarang, bisa-bisa aku gagal untuk membenci lelaki itu balik.
“Benci? Hah?”
“Nggak usah sok polos.”
“Sungguhan nggak tau, Ann,” Jaemin menangkup kedua pipiku, mengangkatnya sedikit untuk mempertemukan kedua matanya dengan mataku.
“182, ‘I Hate You’. Life motto-mu,” ucapku ragu.
“182? Hey, aku ngomongnya 831,” Jaemin terkekeh.
“Hah? Sungguhan?” Aku melongo.
“Jadi ini alasan kenapa kamu menghindari eye contact seharian ini?” Jaemin memencet kedua pipiku.
“Iywa kwan akwu nggwak twau, Lepwas!”
Jaemin tertawa sebelum menyingkirkan kedua tangannya dari pipiku yang sudah memerah.
“831 ya?” Aku mengeluarkan ponselku, berniat mencari arti angka itu.
“JANGAN!” Jaemin menahan tanganku dengan cepat.
“Kenapa?” Aku memandanginya heran.
“Te- temani aku pilih bunga dulu.”
“Bunga? Untuk?”
“Acara makan malam nanti,” jawab Jaemin sambil menggunakan helm hitamnya.
“Aku nggak tau apa-apa tentang bunga.”
“Bunga favoritmu apa?”
“Lavender.”
---
Aku memasukkan ponselku ke dalam saku setelah menghubungi Kak Doyoung. Ternyata kakakku masih di sekolah, sibuk mengerjakan tugas. Jika saja Jaemin tidak mengajakku ke toko bunga ini, mungkin aku harus menunggu kakakku sendirian di sekolah.
Oh atau mungkin aku akan ke aula, melihat Eloise bermain bulu tangkis dengan jepit rambut khas-nya itu, berhubung ini hari Senin.
“Achoo!”
Aku mengerjap beberapa kali sebelum menertawakan Jaemin.
“Ngapain sih?” Tanyaku sambil tertawa.
“Baunya bikin hidung gatal,” Jaemin terkekeh pelan.
“Lucu bunganya,” aku menunjuk bunga berwarna kuning.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Motto || Na Jaemin ✓
Любовные романыBerawal dari melihat lelaki itu menangis, lalu berakhir mengetahui rahasia dibalik semua itu. "Besok, pulang sekolah, Turtoise Mall, nemenin orang pacaran, sama aku. Mau?" "Mau." Aku sama sekali tidak menyangka jawaban darinya itu, tetapi aku tidak...