2. Caught Crying

50 9 1
                                    

Hari ini Prudence mengajakku makan bareng geng dreamies lagi. Kalian tau apa yang dia sogok kali ini? Soto Pak Erdi dan roti ham n' cheese. Dasar Prudence, kenapa dia hafal kesukaanku sih? Kesukaanku, makanan.

Seperti kemarin, meja kami menjadi pusat perhatian. Prudence terlihat menikmati waktunya, gadis itu mengobrol dengan Jeno sambil sesekali membalas ejekan Haechan. Mereka sebenarnya juga mengajakku berbicara, seperti Jisung, Mark, dan Haechan. Tetapi aku tidak terlalu merespon mereka, lagian tugasku hanyalah untuk menemani Prudence dan makan.

"Yang waktu itu kalian ngomongin tentang kecoa sama Ann itu apa sih?" Tanya Mark tiba-tiba.

Aku hampir saja tersedak saat berusaha menelan sepotong roti di dalam mulutku. Cepat-cepat kuminum ice lemon tea pesananku.

"Kamu nggak tau?" Haechan menatap Mark sambil mengerutkan kening.

Mark menggeleng.

"Rasanya cuma aku, kamu, sama Jaemin yang tau," timpal Jisung.

"Aku kok juga nggak tau?" Prudence menyikut lenganku.

"Err.." Aku menatap Prudence canggung.

"Oh iya, Jaemin mana?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

Padahal mau ada Jaemin mau tidak ada Jaemin bukanlah masalahku.

"Jangan mengalihkan pembicaraan," desis Renjun.

Ah, skakmat.

Plak. Padahal tidak ada angin tetapi tiba-tiba dompet yang tadinya di dalam saku rokku itu terjatuh.

"Ya udah kalau nggak mau cerita," sahut Jeno.

Aku tersenyum lega sambil mengambil dompetku.

"Lah, bro! I wanna know!" Mark memukul lengan Jeno.

"Tapi, traktir kita es pudding sedot!" Ah. Sudah kuduga Jeno bukanlah orang yang baik.

"Nggak," tolakku mentah-mentah.

Jeno melirik Haechan, firasatku tidak bagus.

"Jadi waktu itu kan aku, Jisung, Jaemin di kamar mandi laki-laki."

Aku mengepalkan tanganku, bisa-bisa uang jajanku sebulan ini habis karena membelikan mereka satu-satu pudding sedot.

"Terus Lee Ann datang, waktu itu Jisung teriak-teriak soalnya ada kecoa," lanjut Haechan.

"Kecoa? Di kamar mandi? Ew, gross," Mark bergidik ngeri.

"Terus aku sih berani-berani aja tapi Jaemin nggak bolehin aku deketin kecoanya. Jadi Jisung teriak-teriak minta tolong."

"Halah, berani apanya," Jisung menatap Haechan malas.

"Berani kok! Terus akhirnya Ann ma-"

"Mau pudding sedot rasa apa?" Selaku.

Kalau sampai geng dreamies tau aku pernah masuk ke dalam kamar mandi laki-laki, hancurlah harga diriku. Belum lagi ada Mark yang mulutnya ember, walaupun sudah berjanji tidak membocorkan rahasia orang-orang. Lelaki itu sering dengan bodohnya secara tidak sengaja kelepasan.

---

Baru satu langkah aku masuk ke dalam kelas, aku langsung menepuk keningku. Pantas rokku terasa ringan. Dompetku ketinggalan.

Life Motto || Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang