Satan duduk di sofa dengan santai, sudah seperti duduk di rumahnya sendiri. Mama sibuk membuatkan teh untuknya.
“Jangan lama-lama di sini, udah malem,” ujarku.
“Galak, just like a cat.”
Aku membalas tatapan kakakku yang sepertinya menanyakan ‘Siapa dia?’. Tidak mendapat jawaban dariku, Kak Doyoung menatap Satan dengan alis terangkat.
“Siapa ya?”
“Satan.”
Sudah jelas sekali dari raut wajah Kak Doyoung, dia tidak suka dengan Satan. Entah dengan perilakunya atau fisiknya.
“Dek,” Kak Doyoung mengisyaratkanku untuk duduk di sebelahnya.
Kuhampiri Kak Doyoung yang duduk di lantai itu.
“Deket sama kamu? Kakak kok nggak pernah tau?” Tanyanya setengah berbisik sambil mengupas salak.
“Tetangga baru, sekelas sama adek,” jawabku.
Tok tok tok.
Banyak sekali tamu malam ini? Aku berjalan menghampiri pintu sebelum Kak Doyoung menyuruhku membukanya.
“Lee Ann! Tadi mamamu mau kasih aku sesuatu tapi aku lupa. Jadi-”
Omongan Jaemin terputus, kedua matanya bertemu dengan Satan.
“Kok ada dia?” Jaemin menunjuk Satan menggunakan dagunya.
“Ah, dia-”
“Lean mau ngajarin aku Inggris,” sela Satan.
“Ngajarin? Inggris?” Nada bicara Jaemin semakin kesal.
“Na, masuk dulu ya?” Rengekku, berusaha menenangkannya.
“Nggak usah, nanti aku ganggu jam belajar kalian kan?” Jaemin menatapku dengan dingin.
“Jaemin, please,” aku menahan lengannya.
“Suruh tante titipin barangnya ke pos satpam kompleksmu aja, besok aku ambil sendiri,” untuk pertama kalinya, Jaemin berani menepis tanganku dengan kasar.
“Kenapa emosi? Kalian nggak pacaran kan?” Desis Satan, masih duduk dengan santai di sofa ruang tamu. Walau begitu, suaranya masih terdengar jelas di telinga Jaemin.
“Jangan drama!” Peringat Kak Doyoung yang sepertinya ikut merasa pusing.
“Iya, kita nggak pacaran. Aku juga masih punya tunangan.”
Aku tertohok, aku sama sekali tidak ingat bahwa Fioret masih berstatus sebagai tunangan Jaemin. Terakhir kali, Paman Seo Jun berkata bahwa tunangan mereka akan dibatalkan setelah minggu ini, setelah ulangan kelulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Motto || Na Jaemin ✓
RomanceBerawal dari melihat lelaki itu menangis, lalu berakhir mengetahui rahasia dibalik semua itu. "Besok, pulang sekolah, Turtoise Mall, nemenin orang pacaran, sama aku. Mau?" "Mau." Aku sama sekali tidak menyangka jawaban darinya itu, tetapi aku tidak...