3

10K 1.9K 90
                                    

Jordy menatap kampus yang sudah lengang. Untuk apa dia disini padahal hari sudah sore? Tentu saja agar bisa menatap Mitha dari dekat. Hari rabu sore gadis itu akan menunggu temannya sebelum berangkat ke sanggar tari.

Ini adalah saat yang tepat untuk menggoda Mitha. Menikmati wajah kesal perempuan cantik dambaannya. Entah kenapa ia suka. Apalagi saat mata itu  melotot padanya. Pemandangan langka yang kelak akan selalu dikenangnya.

Ia tidak pernah jatuh cinta sehebat ini. Sebelumnya cuma hanya sekadar teman dekat atau malah teman tidur. Tapi Mitha berbeda. Ia akan senang duduk berjam-jam untuk menyaksikan pertunjukan tari Mitha di  Youtube. Menatap tubuh itu bergerak pelan dengan senyum kecil dibibirnya. Ia tidak suka saat Mitha menari dengan gerakan cepat. Karena membuatnya seperti tidak mengenali gadis itu.

Diantara teman-teman dekatnya, bukan rahasia kalau Jordy  menatap foto Mitha saat mereka akan berpesta. Ketika kewarasan masih menghampiri. Meski hanya sebentar. Karena setelah itu, ia akan melupakan semua.

Lahir sebagai anak yang tidak diinginkan karena dianggap menghambat karier orangtuanya jelas tidak enak. Ia selalu hidup dalam pengasuhan orang lain. Bahkan bertemu orangtuanya pun sangat sulit. Bukan hal aneh kalau pengasuhnyalah yang mengambilkan raport atau apapun yang berhubungan dengan sekolah. Termasuk saat  berbuat nakal. Kadang ia berpikir, jangan-jangan orangtuanya tidak tahu di mana  ia bersekolah.

Sebenarnya Jordy cukup pintar, hanya saja ia malas belajar. Untuk apa? Toh semua sudah ada. Ia tidak perlu bersusah-susah saat ingin punya mobil baru. Atau saat uang di rekening berkurang. Tidak perlu berpikir tentang apa yang harus dimakan atau akan berpesta di mana.

Hanya Mitha yang berani menolaknya. Dan itu membuat seorang Jordy tertantang. Bahkan saat mabuk ia pernah berkhayal. Tengah menemani gadis itu menari. Mengenakan pakaian bertema pria dalam wayang. Rasanya sangat menyenangkan.

Entah kenapa, semakin ditolak  bukan mundur. Tapi semakin bertahan mengejar. Pernah Jordy berusaha mendekati Awa. Tapi tahu bahwa pria itu akan mem-protect adiknya habis-habisan. Siapa Jordy? Saat semua orang tahu kelak, mungkin mereka menyesal karena pernah dekat dengannya.

Pemuda itu kemudian memasuki mobil sport terbaru miliknya. Mendekati gerbang kampus, ia menemukan tambatan hatinya tengah berdiri di sana. Sedang menunggu temannya  dengan harap cemas. Dan setelah ini ia akan kembali menggoda dengan berdiri tak jauh. Hanya akan sebatas itu. Siapapun tak tahu, bahwa Jordy tidak akan melewati batasan yang sudah dibuatnya. Karena tidak ingin melukai Mitha.


Jordy turun daei mobil lalu melangkah mendekati  gerbang.

"Lo mau pulang? Gue anter yuk."

Sayang gadis itu menggeleng. Wajahnya tampak takut, terutama karena sore ini sudah sangat sepi.

"Nggak bakal gue apa-apain, lo tenang aja."

"Sorry gue masih nunggu teman." jawab gadis itu ketus.

Jordy hanya tertawa kecil dan ikut menunggu tak jauh dari sampingnya. Mengamati tubuh gadis itu yang terlihat gelisah. Ia sudah biasa menghadapi penolakan serta sikap ketus Mitha.

"Kenapa sih, lo kayak takut banget sama gue?"

Tak ada jawaban, Mitha seolah tak mendengar pertanyaannya.

"Gue ngomong sama elo, Mit."

"Bisa nggak sih, lo gak ganggu gue?"

"Bisa aja, kalau lo mau jadi pacar gue." Jordy tak mau kalah."

CINTA TAK SELAMANYA INDAH / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang