Bagian 4- Memahami

668 104 136
                                    

Dia bahagia maka bencana selanjutnya datang.

Luhan sedang berjalan seorang diri dijalan setapak pinggiran sungai Han.

Angin yang menyapa helaian rambutnya seolah memberi semangat baru.

Dia berhenti disatu titik, memandang lurus kedepan, melihat bagaimana indahnya langit sore dengan diiringi bunyi air yang beriak karena angin.

Burung juga terlihat riang membuat sudut bibirnya terangkat manis.

Setelah puas dan merasa lebih baik dia memilih untuk berjalan pulang. Berada lebih lama di area luar hanya akan membuatnya terkena flu, karena ini hampir memasuki musim dingin.

Sedang dia begitu rentan dengan hawa itu, seberapapun dia mencintai musim dingin dan musim panas, dia hanya akan berakhir demam jika terus berada diluar ruangan.

Dia merapatkan coat nya, berjalan dengan riang berharap mood-nya akan bagus sampai di kediamannya.

Tapi seketika dia mematung diantara persimpangan jalan, menatap dengan kosong pandangan di depannya.

Bagaimana bisa Sehun ada disini, sedang dari awal lelaki itu mengatakan tidak bisa menemaninya sekedar menikmati angin sore, karena satu hal lebih penting.

Sehun mengatakan tentang belajar kelompok atau tugas kelas bersama, semacam itu.

Tapi kenyataannya...

Apanya yang kerja kelompok bersama?

Apanya yang kepentingan bersama?

Atau ya ini sebentuk kesenangan bersama?

Ketika sekarang di depan matanya, Sehun dengan temannya saling tertawa, mengendarai motor dengan santai seolah tidak ingin waktu cepat berlalu.

Tentu tidak masalah jika hanya teman lelaki saja disana.

Tapi...

Masing masing orang yang mengendarai, ada sekitar 4 motor, membawa pasangan.

Termasuk Sehun.

Dengan kedua tangannya, seorang wanita yang tepat berada dibalik punggung lelaki itu memeluknya erat, kepalanya bahkan berada diatas bahu yang sejatinya Luhan tak pernah dipersilakan sejauh itu.

Sehun juga dengan mudah memberi tawa lebar yang sangat indah.

Keduanya terlihat begitu bahagia, lebih dari yang lainnya.

Siapa yang tidak kenal dengan wanita yang sedang bersama lelakinya.

Wanita idaman seluruh sekolah

Dengan kecantikan luar biasa

Dengan kepintaran tidak terbatas

Dengan keramah-tamahan yang agung

Dengan kekayaan yang melimpah

Dengan masa depan yang terjamin

Dan dengan-dengan segalanya yang mewakili kecantikannya, juga tentang segalanya..

Dia Do Kyungsoo, anak sulung dari keluarga Do, keturunan ningrat.

Mereka melaju tanpa mempedulikan sekitar, termasuk  dirinya yang mematung kehilangan fungsi kaki. 

Seakan mereka hidup hanya dimasa itu dan dunia berada dalam genggaman.

Pun tak akan sadar bahwa satu hati baru saja seperti terhantam jutaan ton benda berat.

Sekarat.

Luhan selalu merasa bahwa dirinya tidak pernah pantas untuk bahagia.

Mengapa?

Shall We? (HUNHAN VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang