Bagian 15- Better Better

559 89 88
                                    

Kisah cinta benar adanya tak selalu berjalan mulus, Luhan merasakan keseluruhan rasanya.

Dihari terakhir kelulusan dia bersuka cita akan pencapaiannya, nilai yang lumayan menggiringinya untuk percaya diri masuk ke universitas yang diingini.

Setelah berpelukan dan berfoto dengan Chanyeol juga Baekhyun, kini gilirannya berdua bersama sang kekasih.

Sehun yang masih berkumpul dengan keluarganya, sedikitnya terkejut karena Luhan yang menghampiri dengan senyum cantiknya, tapi kemudian lelaki itu merangkul wanitanya, membalas senyum itu dan memperkenalkannya pada keluarga besar.

Ayahnya terbuka dengan kehadiran Luhan, tapi ibunya sejak awal menatap tak minat dengan sedikit cemberut.

Sehun tak bisa mengatasi lebih jauh ketika wanita itu yang dia hormati.

Hanya Luhan yang mengerti tentang apa arti dari tatapan ibu dari lelakinya. "ini hari terakhirmu, lakukan dengan benar!" Kurang lebih itu maknanya.

Keduanya kemudian izin untuk memiliki waktu bersaama, memisahkan diri dari keramaian.

Foto sudah diambil dengan apik, ciuman kemenangan pun telah keduanya lakukan, tinggal bagaimana membahas masa depan mereka.

Sehun sedang mengusap kepala Luhan sayang dengan senyum cerahnya kemudian kaku ketika suasana menjadi sangat serius.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." ucap Luhan sambil menunduk.

"Ya Luhan, ada apa?" tanya Sehun penasaran

"Kau lebih suka wanita yang memegang perkataannya atau dengan kebohongannya?" tanya Luhan

Sehun tentu saja memilih pilihan yang pertama dan Luhan mengangguk mantap.

"Kalau begitu.. Mari akhiri hubungan ini." dia mendongak, tersenyum tapi air matanya menggenang. Sehun membulatkan matanya.

Dia berfikir kiranya apa yang salah ketika mereka baik saja beberapa bulan terakhir.

"T-tapi kenapa Luhan-ah? apa aku melakukan kesalahan?" tanyanya kalut dan dia hampir menangis. Sedang Luhan menggeleng ribut, menyangkal.

"Tidak.. tidak sama sekali Sehun. aku selalu bahagia ber-"

"Omong kosong! Jika kau bahagia mengapa kau mengakhirinya!? ini tak masuk akal Luhan-ah.. Jangan begini, hum?" bujuk Sehun.

Luhan menjadi  bingung, dia ingin egois tapi dia tak bisa.

Setidaknya dia akan memantaskan diri terlebih dahulu untuk bersama dengan lelakinya ini.

"Maafkan aku." katanya

Sehun terkekeh perih. "Apa kau sedang membalasku atas perlakuan burukku di masa lalu?" Luhan hanya terdiam memandang lurus mata lelakinya.

"Aku akan menerima apapun, asal tidak dengan meninggalkanku Luhan-ah. Pukul atau caci aku sepuasnya, aku akan menerimanya!" Dia masih membujuk wanita itu walau tak ada balasan selain kata maaf.

"Luhan, ku mohon..." Ucapnya.

"Aku hanya ingin kau berjanji menungguku hum?" tawar Luhan

"Tidak! kau tidak akan kemanapun dan akan selalu bersamaku! Berhenti berbicara omong kosong!" Sehun maju selangkah dan memeluk wanitanya, menenggelamkan wajah wanitanya direngkuhan hangat itu.

"Ibumu.. ini permintaan ibumu." ucap Luhan lirih dan bergetar, dia menangis.

Sehun terkejut, dan dia merasa kecolongan. Ibunya menemui Luhan dan menyakiti wanitanya, tanpa dia tahu.

Shall We? (HUNHAN VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang