Pagi itu Prem bangun seperti biasanya. Setelah mandi dan memakai seragam ia turun untuk sarapan bersama phi Kao. Sebenarnya phi Kao memiliki apartemen sendiri. Tapi karena orang tua Prem mendadak pergi ke luar negeri. Maka mereka menitipkan Prem ke Kao. Dan karena apartemen Kao jauh dari sekolah Prem, jadi Kao pun memutuskan untuk tinggal dirumah Prem sampai orang tuanya pulang.
"Phi sebelum ke sekolah kita ke rumah sakit dulu ya phi."
Kao menghentikan kopi yang akan ia minum. Ia menaruh kembali cangkir yang ia pegang.
"Untuk apa ? Bukankah Boun sudah selamat ? Ia baik-baik saja kan ? Keadaannya juga sudah stabil. Kenapa harus kesana ?" Kao mengernyit mendengar permintaan Prem.
"Iya Prem tau phi Boun sudah stabil, tapi Prem ingin melihat keadaannya saja. Boleh na phi ?" Prem menunjukkan puppy eyes ke Kao. Dan Kao pun menghela nafas berat sebelum dengan malas mengangguk.
Prem tersenyum senang melihatnya. Ia pun kembali memakan sarapannya. Tapi ketika ditengah-tengah kesunyian itu Kao bertanya.
"Apa kau menyukai Boun, Prem ?"
Prem terdiam sesaat. Ia tidak tau harus berkata apa. Jujur ia menyukai Boun dalam artian karena Boun orang yang baik. Dari semua teman yang Prem kenal cuma Boun yang terlihat tulus. Dan ia juga merasa nyaman didekat Boun.
Lama tidak terdengar jawaban Prem, Kao pun kembali berkata.
"Phi hanya ingin memastikan. Phi tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali. Phi tidak ingin melihat nong kembali seperti dulu. Cukup sudah untuk yang kemarin. Phi dan orang tua nong tidak akan sanggup melihat ulang kejadian itu itu lagi. Phi hanya ingin nong bahagia."
Prem tanpa sadar meneteskan air mata begitu mengingat masa lalu yang sampai sekarang ia coba pendam begitu dalam. Rasa sakit itu masih lah terasa. Tapi ia begitu bersyukur dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Tanpa phi Kao dan orang tuanya ia tidak mungkin bisa seperti sekarang.
Kao pun dengan segera memeluk Prem. Prem sendiri menyembunyikan wajahnya diperut Kao. Ia menangis terisak. Hingga Kao berlutut didepannya. Menghapus aliran air mata di pipi Prem.
"Phi berjanji nong tidak akan mengalami hal itu lagi. Phi berjanji akan menjaga nong. Yang terpenting nong harus percaya jika phi, Mae dan pho akan selalu disamping nong apapun yang terjadi. Oke ?" Prem mengangguk sebelum kembali memeluk erat Kao. Menyembunyikan wajahnya dileher Kao.
'Aku berjanji Prem. Aku akan menghabisi siapapun yang menyakiti mu. Kesayangan phi tidak boleh bersedih lagi'
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
So gimana ? Hahaha maaf pendek banget... Masa lalu Prem akan kita bahas di chap-chap selanjutnya.. byee... 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You MINE
FanfictionKisah cinta seorang Boun Noppanut yang merupakan nerd disekolahnya dengan Prem Warut Chawalitrujiwong yang merupakan kekasih Fluke Pongsapat ketua gang preman yang setiap hari membully Boun. Akankah Boun bisa mendapatkan Prem ? Atau ia hanya akan m...