Life still goes on 💚

590 65 22
                                    

Okey sebelum lanjut nih, aku mau minta maaf dulu sama mommy aq. Mommy Saint. Aku pinjem Daddy Zee bentar ya hehehe. Tenang aja mom nanti aku balikin kok. Dan buat yang shippernya ZeeSaint jangan protes dulu okay. Pinjem bentar doang. Okey 😉.

###############################

5 tahun kemudian.

Pagi itu jam 7, disebuah rumah mewah. Seorang pemuda manis tergesa-gesa menuruni tangga. Rambut coklat emasnya bergerak-gerak karena langkah kakinya.

(Rambut Prem aku buat kayak gini ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rambut Prem aku buat kayak gini ya)

"Prem sarapan dulu sayang" wanita paruh baya cantik berbicara saat Prem menuju dapur.

"Tidak ada waktu Mae, aku ada kelas pagi. Phi Zee sudah menunggu." Prem hanya mengambil susu kotak di kulkas kemudian bergegas mencium pipi Mae dan pho nya.

Ia kemudian berlari keluar rumah. Mendapati mobil Audi Q3 putih.

Dan disampingnya seorang pemuda tegap tampan menantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disampingnya seorang pemuda tegap tampan menantinya. Lengkap dengan jas biru kebanggaan anak tekniknya.

 Lengkap dengan jas biru kebanggaan anak tekniknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hahaha please pinjam bentaran doang)

Prem melangkah menghampiri pemuda itu. Pemuda bernama lengkap Zee Pruk Panich itu tersenyum cerah melihat kekasih kecilnya berlari kearahnya. Memeluk dan mencium sekilas bibir merah muda Prem sudah menjadi kebiasaannya.

"Maaf membuat phi menunggu" Zee menggeleng sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa. Selama apapun itu, phi pasti akan selalu menunggu nong." Kembali ciuman Zee layangkan ke pipi tembem Prem.

Prem semakin merona dengan perlakuan Zee. Ia mendorong pelan Zee dan bergegas masuk kedalam mobil. Zee kembali tersenyum senang bisa menggoda kekasih manisnya.

"Seat belt nya jangan lupa sayang" Prem mengangguk dan sedikit gugup memakai seat belt nya. Bukan sekali dua kali Zee memanggilnya sayang, baby, atau semacamnya. Tapi hal itu tetap saja mampu membuatnya salah tingkah.

Akhirnya mobil putih itu pun pergi dari halaman rumah Prem.

Zee adalah senior Prem, mahasiswa tingkat 3. Anak teknik yang menjabat sebagai kapten basket kampus. Senior yang mempunyai fans begitu banyak. Dan Prem sendiri sekarang berada di tingkat 2, anak ekonomi. Mereka adalah sepasang kekasih yang sangat terkenal dikampus. Banyak pasangan yang iri dengan mereka. Karena mereka terlihat sangat sempurna ketika bersama.

Prem yang imut, lucu, dan manis. Sedangkan Zee yang tampan, gagah, berani, dan perhatian. Zee dan Prem sendiri tidak pernah menyembunyikan apapun dari publik. Mereka tidak malu melakukan skinship didepan umum. Keluarga mereka pun menyetujui hubungan mereka. Bahkan kedua belah pihak berencana untuk menunangkan mereka berdua setelah Zee lulus kuliah. Dan mereka menikah setelah Prem lulus kuliah.

Mobil itu berjalan mulus dijalanan kota Bangkok. Zee melirik Prem yang menyedot habis susu kotaknya. Ia kemudian mengambil sesuatu dari belakang tempat duduknya. Ia mengulurkan bungkusan roti kearah Prem.

"Makanlah. Phi tau kau pasti belum sarapan" Prem tersenyum manis mengambil roti dari tangan Zee.

Diluar ekspektasi, Prem mencium pipi Zee. Membuat Zee hampir hilang kendali. Untuk saja ia masih sadar jika sekarang ia sedang menyetir. Atau mereka berdua akan kecelakaan.

"Nong jangan lakukan hal itu lagi. Kau hampir membuat kita kecelakaan." Prem hanya terkikik manis.

Prem pun mulai memakan rotinya. Ia menawarkan potongan roti kearah Zee. Zee pun ikut memakannya tetapi tetap sambil menggoda Prem. Ia melahap habis sekaligus jari prem. Membuat Prem terpekik dan memukul pundak Zee pelan.

"Phiiii~"

Zee tertawa renyah mendengar rengekan Prem.

Akhirnya mereka sampai didepan fakultas Prem. Zee pun ikut turun untuk mengantar Prem sampai dikelasnya.

Zee merangkul mesra pinggang ramping Prem. Menyusuri koridor tanpa memperhatikan mahasiswa yang melihat mereka iri.

Ketika mereka sampai, Zee melepaskan rangkulannya dan tersenyum saling berhadapan dengan Prem.

"Nanti makan siang phi akan kesini lagi. Tunggu phi dikelas oke" Prem mengangguk sambil tersenyum manis. Zee pun mengecup dahi Prem lama. Membiarkan perbuatannya menjadi tontonan banyak mahasiswa.

Setelah itu Zee melambai sambil pergi. Masih dengan melihat Prem. Dan akhirnya mereka lepas tatapan ketika Zee harus berbelok.

Prem pun masuk ke kelasnya. Menjadi pusat perhatian bukanlah hal baru untuknya. Sejak ia sekolah menengah atas ia sudah menjadi pusat perhatian. Apalagi ketika masalah Fluke dan Boun menyebar keseluruh sekolah.

Nama Boun membuatnya ingat masa lalu. Ia sangat bersyukur orang tua Fluke mengirim Fluke kuliah keluar negeri. Dengan begitu Prem sudah tidak perlu bertemu dengan Fluke lagi. Sudah sangat jelas jika Prem bukan kekasih Fluke. Dan Prem pun sudah menjelaskan hal ini kepada semua orang. Ia tidak ingin ada gosip tentangnya lagi.

Dan Boun, Prem tidak pernah tau kemana dia pergi. Ia sendiri tidak mencoba untuk mencari tau. Mungkin bagi Boun, ia hanya seorang sahabat. Dan seorang sahabat tidak seharusnya ikut campur. Akhirnya Prem pun terus melanjutkan kehidupannya.

Menjalani hidup barunya sebagai kekasih Zee.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mulai chapter depan bakalan ada momen ZeePrem kay 😉

Make You MINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang