Seperti biasa disaat jam makan siang Prem akan menunggu Zee menjemputnya. Mereka biasanya akan makan dikantin masing-masing fakultas. Jika Prem tidak ada kelas setelah makan siang, mereka akan makan di kantin teknik. Tapi jika ada kelas, mereka akan makan dikantin ekonomi.
"Prem tidak ingin pergi bersama kita saja ?" Itu suara Fluke, sahabat Prem. Mereka kenal awal masuk kuliah. Sebenarnya Prem sangat jarang keluar dengan sahabat-sahabatnya. Ia lebih sering keluar dengan Zee.
"Kau ini bagaimana sih Fluke, tentu saja Prem tidak akan mau. Ia pasti akan menunggu dijemput oleh pangerannya." Kali ini suara Sammy. Sahabat Prem ya cuma mereka berdua, yang bisa dibilang cukup dekat.
Prem hanya tersenyum lembut, ia sudah terbiasa digoda oleh Sammy. Akhirnya Fluke dan Sammy pun memutuskan pergi ke kantin duluan.
Tidak lama kemudian Zee datang. Prem tersenyum manis sebelum bangun dari kursinya.
"Kenapa phi berkeringat ? Phi habis lari ya ?" Prem menghapus keringat didahi Zee dengan sapu tangannya.
"Maaf phi telat. Dosennya radak nyebelin tadi." Prem mengangguk paham.
"Ayo phi kita ke kantin. Prem sudah lapar" Zee pun menggenggam tangan Prem. Dan mereka berdua berjalan berdampingan.
Setibanya di kantin, Prem duduk di meja sahabat-sahabatnya. Zee pun bangun pergi untuk memesan makanan. Zee sudah sangat hafal makanan favorit Prem. Bahkan ia hafal luar kepala jadwal kelas Prem.
"Kau sangat beruntung tau gak Prem ? Punya kekasih seperti phi Zee. Perhatian sekali" Sammy bersuara masih dengan mulut penuh makanan.
Prem kembali tersenyum manis. Sejujurnya ia juga merasa kalau sangat beruntung memiliki Zee. Terkadang ia berpikir hal apa yang dulu ia lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga memiliki Zee.
Prem bukan tipe orang yang suka jaim atau apa. ia memang terkenal pendiam jarang berbicara. Jadi wajar ia hanya tersenyum menanggapi ocehan sahabat-sahabatnya.
Zee pun kembali membawa nampan berisi makan siang Prem dan miliknya. Tidak lupa minuman mineral untuk Prem dan es soda untuknya.
Prem bergumam terima kasih sambil tersenyum manis ke arah Zee. Zee membalas sambil mengelus pipi Prem. Mereka adalah pasangan yang jarang berbicara atau mengungkapkan kata-kata manis, mereka lebih sering bertindak.
Prem pun menyuapkan makanannya dengan tenang.
Perhatian kecil Zee tidak luput dari mata sahabat-sahabat Prem. Bagaimana Zee yang selalu membuka tutup air mineral milik Prem. Atau Zee yang selalu membawa tas Prem ketika mengantar atau menjemput Prem.
Meskipun Prem terlihat pasif tapi ia juga tidak kalah perhatiannya. Mereka sering melihat Prem yang rela pulang malam hanya karena ingin menemani Zee yang belajar bersama gangnya. Atau ketika Zee ada praktek hingga malam, Prem selalu menemaninya dan membawakan makanan. Prem selalu mendukung semua keputusan Zee. Bahkan ia rela keluar dari zona nyamannya hanya untuk Zee. Seperti berteriak-teriak menjadi supporter Zee saat pertandingan basket. Zee dan Prem adalah pasangan yang saling melengkapi dimata sahabat-sahabat mereka.
Ketika semua orang sedang khusyuk makan siang, suara Sammy mengejutkan mereka.
"Yeeesss kelas nenek sihir dibatalin teman-teman" Fluke dan Prem pun antusias melihat ponsel masing-masing. Dan yups kelas mereka setelah makan siang dibatalkan karena Professor May ada urusan mendadak.
Itu artinya mereka bebas dan bisa langsung pulang.
"Phi masih ada kelas kan setelah ini ?" Zee mengangguk sambil meminum es sodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You MINE
Fiksi PenggemarKisah cinta seorang Boun Noppanut yang merupakan nerd disekolahnya dengan Prem Warut Chawalitrujiwong yang merupakan kekasih Fluke Pongsapat ketua gang preman yang setiap hari membully Boun. Akankah Boun bisa mendapatkan Prem ? Atau ia hanya akan m...