4.

675 50 32
                                    

🍁🍁🍁
"Haiii guyysss... kembali lagi dengan Ita di Cerita BIOH Ceritak.Ita...

Happy reading guysss

...

Mobil Lamborghini memasuki halaman rumah mewah bercat putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Lamborghini memasuki halaman rumah mewah bercat putih. Alfath dan yang lainnya keluar dengan cepat. Alfath langsung menggendong Fateh yang menutup matanya sedari tadi.

Bani langsung membuka pintu rumah, Alfath langsung membawa Fateh kedalam kamar. Yang lain merasa khawatir melihat Fateh yang digendong langsung mengikutinya.

"Fateh kenapa?" Tanya Sohwa pada Alif.

"Fateh pingsan, dirumah sakit," jawab Alif.

"Kenapa dibawa pulang? Bukannya diperiksa," sentak Saaih.

"Fateh cuma pingin pulang," jawab Bani.

"Kenapa bisa pingsan sih?" Tanya Jidah sambil mengelus rambut Fateh namun detik berikutnya ia tersentak kaget saat merasa suhu badan Fateh sangan panas.

"Fateh demam kak," panik Jidah.

"Astagfirullah! Kak Icem tolong ambil handuk kecil dan air," ucap Sohwa.

"Ini pasti gara-gara kalian!" Sentak Fatim kepada Muntaz Salehah dan Qahtan yang tertunduk takut bahkan Qahtan sudah terisak.

"Apa yang kalian lakukan pada adik saya?" Tekan Thoriq.

"Kita juga adik ab..."

"BUKAN!" potong Thoriq seraya mendorong Muntaz membuat Muntaz jatuh tersungkur keningnya membentur ujung meja menyebabkan bekas biru.

"Aww..." rintih Muntaz.

"Bang Muntaz," lirih Salehah dan Qahtan sambil memeluk Muntaz.

"Kalian lihat?! Sekarang Fateh sakit gara-gara kalian. APA TAK CUKUP UMI SAJA YANG KALIAN BUAT SAKIT? HAH!" Bentak Iyyah.

"Selama ini Fateh baikkan pada kalian? TAPI KENAPA KALIAN MENYAKITINYA?!" Teriak Fatim sebari menangis tak tega melihat adik kesayangannya terbujur lemas.

Hey. Yang baru saja kau marahi itu adikmu juga. Dengan teganya kau memarahinya.

"Sudahlah. Lebih baik kita urus Fateh dulu," ucap Icem mencoba mengalihkan perhatian tak tega bila melihat Muntaz Salehah dan Qahtan dimarahi bahkan dibentak.

"K ... kami hanya bermain tak lebih," lirih Salehah. Namun sepertinya perkataan Salehah membuat gemuruh dalam dada Fatim semakin besar. Fatim mendekati salehah lalu menjambak kerudungnya kuat.

"Kamu taukan kalo Fateh tidak boleh kelelahan?! Dia itu mudah jatuh sakit. Kami menjaganya mati-matian agar sehat selalu dan ... DAN KALIAN MALAH MEMBUATNYA SAKIT!" Bentak Fatim lalu ia membenturkan kepala Salehah kedinding cukup keras membuat Salehah menangis histeris.

"Kak ... Muntaz mohon jangan sakiti Salehah, kami minta maaf," lirih Muntaz memohon sambil menggenggam tangan Fatim.

"Apa kamu pikir saya peduli? Luluh? Tidak. Saya merasa puas menyakiti kalian, dengan begini sesak dalam hati saya berkurang," tekan Fatim ia menghentakan tangan Muntaz.

Brother Is Our Hero (GH Kids)tamat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang