Semua pasti akan bisa berubah. Layaknya seperti benci menjadi sayang dan sayang menjadi benci.
Dan semua pasti memiliki kelemahan, orang mau sekuat apapun pasti ada saat dia lemah dan bisa juga menyerah.
Sebelum bahagia pasti ada pengorbanannya. Ber...
🍁🍁🍁 Haii balik lagi dengan Ita di cerita BIOH Ceritak.Ita ...
Jan sedih sedih ...
Mari kita lihat kembali kenangan ... kadang kita perlu sebuah kenangan untuk kembali mengingat dan melepas rindu. Walau pada akhirnya rindu itu akan semakin menjadi.
So guyss happy reading😙
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berita terbaru, telah terjadi sebuah kecelakaan maut beruntun di jalan*** yang telah menewaskan 5 orang. Salah satu diantaranya adalah youtuber cilik kita Fateh Halilintar yang merupakan anak kedelapan dari 11 bersaudara Gen Halilintar."
...
"Diliput langsung dirumah duka keluarga Gen Halilintar, semua sangat terpuruk karna harus kehilangan anggota kedelapan mereka. Ibu Geni terlihat sedang di infus karna pingsan beberapa kali."
...
"Tak ada yang mengira kecelakaan beruntun ini akan merenggut nyawa Fateh Halilintar yang saat itu baru saja kembali dari mall dengan satu adiknya Muntaz Halilintar dan satu timnya."
...
Trending Kecelakaan beruntun berakhir maut. Menewaskan artis cilik Fateh Halilintar.
...
Gen Halilintar Terlibat kecelakaan maut. Fateh Halilintar meninggal dunia, Muntaz Halilintar koma dengan satu tim lainnya.
...
"Para Fatners menangis ditinggal pergi sang idola. Mereka turut berdoa, mendoa kan Fateh Halilintar. Seperti di wilayah*** para fans yang sedang melaksanakan shalat jenazah secara virtual untuk Fateh Halilintar."
...
Layaknya air yang mengalir deras. Maka berita itu menjadi topik hangat untuk diberitakan. Banyak reporter yang meliput dan menanyakan kronologi kejadian namun pihak keluarga masih tutup mulut.
Gen Halilintar -kecuali Muntaz yang masih belum sadar- memandang sendu jenazah Fateh yang tertutup kain putih dan samping. Air mata tak lagi keluar namun rasa sesak masih ada.
Tubuh itu, yang dulu kuat kini menjadi kaku. Suara lembut dan ceria kini tak terdengar lagi, sorot mata yang membuat teduh tak bisa mereka tatap lagi, senyum manis terganti dengan bibir yang membeku, tangan yang selalu merengkuh kini terikat.
Tak ada yang bisa mereka lalukan. Diam, memandang, dan menangis hanya itu yang bisa mereka lakukan. Sesakit ini kah rasanya ditinggal?
Dia pergi, benar-benar pergi! Pergi dan tak akan kembali. Membiarkan mereka terikat rindu dan penyesalan. Tak ada lagi warna kebahagian, semua sirna dengan perginya.
