3. kenyataan pahit

720 53 25
                                    

🍁🍁🍁

"Haii guyss... kembali lagi dengan Ita di cerita BIOH Ceritak.Ita...

Siang ini... ngapain ya...

Kita jalan jalan aja yuk bareng gh kids... mereka mau ke mall lohhh..

Mau ikut ga?

Kalo mau ikut yuk baca...

Happy reading guys...

...

Riuh bising orang-orang tak membuat semangat mereka sirnah, walau hari sudah sore jingga mulai menampakkan diri mereka sangat senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Riuh bising orang-orang tak membuat semangat mereka sirnah, walau hari sudah sore jingga mulai menampakkan diri mereka sangat senang.

"Abang ayo!" Seru Qahtan. Ia terus berlari dengan semangat. Mungkin sudah lama ia tak ke mall jadi membuatnya begitu bahagia.

"Mau main game?" Tawar Fateh.

"Mauuuu!" Ketiganya kompak berteriak kegirangan. Fateh hanya terkekeh geli melihatnya. Lain kali ia akan mengajak mereka lebih sering kesini.

Salehah dan Qahtan menarik lengan Fateh sementara Muntaz ia mengikuti disamping. Sungguh ia sangat senang sekali dan beruntung memiliki Fateh yang sangat menyayangi mereka. Andai saudara yang lain seperti Fateh, pasti akan lebih seru. Namun itu hanyalah angan yang manis.

"Hahhhh... abang capek kalian lanjut bermain, Muntaz jaga adek-adeknya ya. Abang duduk dibangku sana," ucap Fateh sebari menunjuk bangku kosong tak jauh dari area bermain.

"Yahhh... kok capek sih... kan baru bentar doang mainnya," keluh Muntaz.

"Hehehe... kalian main saja ya, sana sepuasnya," ucap Fateh.

Kalo bileh jujur Fateh benar-benar lelah saat ini, bahkan pusing yang sejak tadi masih menetap dalam kepalanya.

"Ya udah deh,"

Muntaz Salehah dan Qahtan berlari memasuki area bermain lagi namun langkah mereka terhenti, detik berikutnya mereka berbalik dan berlari kearah Fateh sambil merentangkan tangan.

Hap

Ketiganya memeluk Fateh bersamaan.

"Thanks you bang," ucap Qahtan.

"Sal sayang abang," ujar Salehah.

"Terimakasih karna abang sudah menjadi sosok abang umi abi bagi kita. Abang selalu melimpahkan kasih sayang abang kekita, makasih," ucap Muntaz.

Hati Fateh menghangat, sungguh ia terharu. Fateh memeluk mereka mengecup satu persatu pucuk kepala mereka.

"Abang juga sayang kalian. Gih sana main, nanti keburu malam. Pulangnya kita ketemu umi," ucap Fateh lembut.

"Realy?!"

"Yes,"

"Horeee...!!" Ketiganya berteriak kegirangan, lalu pergi berlali sambil melambaikan tangan.

Brother Is Our Hero (GH Kids)tamat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang