10. Maaf

663 49 28
                                    

🍁🍁🍁

Haii guyss balik lagi dengan Ita di cerita BIOH Ceritak.Ita ...

Humm

Happy reading guyss

...

Dihamparan pasir putih yang luas terdapat seorang anak laki-laki terbaring dibibir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dihamparan pasir putih yang luas terdapat seorang anak laki-laki terbaring dibibir pantai. Air laut menerpa kakinya seolah mencoba membangunkannya. Hembusan angin laut mengusap rambutnya yang kian menipis.

Mata itu perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali. Ia mencoba bangkit menoleh kesegara arah. Sepi tak ada siapapun hanya ada dirinya.

Tunggu.

Kenapa ia ada dipantai?

"Dimana ini?"

Ia berdiri, melihat kesegala arah hingga pandangannya berhenti pada dua punggung yang membelakanginya.

"Umi? Muntaz?"

Kedua sosok itu berjalan dengan cepat ia berlari menyusul kedua sosok itu.

"UMI! MUNTAZ!"

"WAIT!"

semakin ia berlari maka semakin kedua sosok itu pergi dan menghilang. Ia menghentikan larinya melihat kesekelilingnya secara brutal. Ada apa ini?

Ia tersentak kaget saat sebuah tangan menepuk bahunya.

"Siapa kamu?"

Gadis didepannya tersenyum manis, wajahnya imut dengan rambut diuraikan dengan dua jepit putih bersilang menjepit poninya kesamping. Dress putih selutut dengan corak bunga.

"Hai. Aku Nai, kamu pasti udah tau aku," ucap gadis itu.

Nai? Ah iya dia ingat, adik dari orang yang telah menyiksanya.

"Dimana ini?" Tanya Fateh.

"Dialam bawah sadar," jawab Nai seraya duduk diatas pasir dengan kaki yang diselonjorkan agar terkena air laut.

"Kamu mau tau kenapa kamu disini?" Tanya Nai. Fateh ikut duduk disebelah Nai.

"Aku ditugaskannuntuk menyampaikan sesuatu padamu," lanjut Nai.

"Apa?"

"Umi kamu koma dan adik mu Muntaz buta, apa kau tak kasihan pada mereka?"

"Tentu saja. Aku harap aku bisa menggantikan kondisi mereka, aku tak kuat melihat mereka menderita," jawab Fateh.

"Kalo gitu, kamu mau memberikan apa yang mereka butuhkan? Walau kau harus berkorban?"

"Sekali pun harus berkorban nyawa, aku siap asal mereka baik-baik saja."

"Apa kamu mau mereka sembuh?"

"Iya."

"Baiklah. Berarti kamu harus berkorban, nyawa dengan nyawa mata dengan mata."

Brother Is Our Hero (GH Kids)tamat✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang