《Jangan lupa vote & komen yah》
☆☆happy reading☆☆
Gadis berambut sebahu itu duduk sendirian di deretan kursi perpustakaan. Ia meletakkan wajahnya di atas meja menghadap sebuah buku yang sengaja ia buat dengan posisi berdiri agar menutupi wajahnya dari pandangan orang-orang sekelilingnya.
Akhir-akhir ini Nayeon memang lebih suka menyendiri ketimbang pergi bersama Minaㅡㅡpergi ke mall misalnya. Tak ada lagi senyum di wajahnya. Hari-harinya yang ceria seketika hilang sejak kejadian di rumah super mewah itu.
Dengan mata terpejam Nayeon menyusun rencana untuk kembali bar. Tentu saja bukan untuk bekerja melainkan untuk mengambil tasnya yang tertinggal di locker sebelum Suga menyeretnya kala itu. Bagaimana pun caranya ia harus mendapatkannya kembali. Selain ponsel, ia memerlukan kartu mahasiswanya yang berfungsi seperti kartu ATM untuk mencairkan dana beasiswa yang selalu ia dapatkan tiap bulan.
Namun nyalinya menciut tatkala mengingat madam Sunmi yang menjebaknya.
'Bagaimana ini? Mana sebentar lagi midtest!! Arrggkk'
"Hey..Minggir!!"
Kata bermakna pengusiran itu membuat Nayeon terhenyak serta mendongakkan kepala. Retinanya menangkap sosok gadis cantik dengan body goalsnya yang sempurna didampingi dua orang teman disisi kiri dan kanannya. Siapa lagi kalau bukan Seulgi!! Mahasiswa seangkatan Nayeon yang merupakan primadona di kampus. Gadis itu suka membully bersama dua temannya Yeri dan Joy.
"Maaf, tapi aku sudah lebih dulu duduk disini" sahut Nayeon.
"Oh, kau berani sekali melawanku. Apa kau tidak tau siapa diriku?" Tanyanya meremehkan
'Memangnya siapa dia?' Batin Nayeon mengabaikannya.
"Ya! Kau tidak mendengarku?"
Nayeon menghela nafas jengah.
"Siapapun kau, aku tidak peduli!! Semua punya hak disini" Nayeon beralih pada bukunya.Tapi gadis itu justru menyambar buku tadi.
"Hey dengar!! aku kaya raya dan aku lebih cantik darimu!! Kau bisa menginjakkan kakimu disini hanya bermodal beasiswa itu kan? Kalau tidak, mana sanggup kau bisa menjadi mahasiswa disini"
Nayeon menatap tajam lalu membuang nafasnya kasar. Mau melawan pun tak ada gunanya, toh yang dikatakan Seulgi benar adanya.
"Lalu kenapa?"
Seulgi mengibaskan tangannya mengusir
"Ya, kau cepat minggir"Nayeon tak mau jadi pusat perhatian, ia pun memilih mundur. Namun saat ia hendak melangkah, tubuhnya didorong dengan keras hingga tersungkur. Dua gadis di samping Seulgi tak tinggal diam, keduanya menendang Nayeon bergantian. Ketiga gadis itu tertawa tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Ups, maaf 'teman' " ucap Seulgi mengejek.
Antara marah dan malu gadis itu kian menunduk ketika beberapa pasang mata yang melihatnya ikut tertawa. Nayeon menghela nafas menguatkan hatinya. Sementara di sudut lain perpustakaan ini seseorang yang dari tadi mengawasi gerak-geriknya hanya bisa diam dan merasa iba. Tapi kemudian ia melangkah mendekat ke arah Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGER BOY
Fanfiction[STORY INI SAYA DEDIKASIKAN UNTUK FOLLOWERS BANGTWICE SHIPPER] 👇👇👇 Park Nayeon, gadis berusia 19tahun harus mengalami hal yang buruk diusianya yang masih terbilang muda. Ia menjadi korban perkosaan oleh empat pria sekaligus. Tak sampai disitu, ke...