DB 14

784 113 42
                                    


《Kaulah alasan kenapa aku sulit bangun pagi, karena kau hanya indah dalam mimpi bukan sebagai realita yang ku miliki -JK》

🌼🌼🌼

Perkuliahan telah usai. Aku menyimpan semua buku-buku ke dalam tas. Seperti yang sudah-sudah, Mina tak lagi bersahabat denganku. Dia selalu menghindar dariku, mengabaikanku dan membuat jarak yang semakin jauh.

Tapi aku pantang menyerah begitu saja. Persahabatanku dengan Mina harus ku dapatkan kembali.

Lalu, bagaimana caranya?

Aku sudah seperti kehabisan cara, bagaimana membuat Mina memaafkanku. Puluhan kali telah mencoba mengajak Mina bicara, tapi sebanyak itu pula Mina tak menyahutku. Gadis itu selalu diam dan akan segera pergi bersama Hoseok begitu mata kuliah berakhir.

Ok, aku bisa apa?

Sekarang, hidupku berubah total, menjadi seseorang yang sulit untuk bergaul dan hal itu membuatku semakin tertutup tatkala kehidupanku telah terikat dengan danger boy.

Mereka memang psikopat dan juga gila.

Mereka melarangku melakukan berbagai hal, misalnya berteman dengan seseorang, bahkan menyuruhku mengakhiri hubunganku dengan Jinyoung.

Memangnya mereka siapa? Beraninya mengaturku seenaknya. Peraturan yang mereka buat tidak masuk akal dan juga konyol.

Ini bukan kehidupan normal yang biasa ku lalui. Sungguh kondisi ini membuatku merasa sulit melakukan apapun.

Aku takut kesedihanku bisa berujung pada depresi akut.

Setiap hari menjalani kehidupan dengan penuh ketakutan. Tapi jika dipikir-pikir lagi, tidak bersosialisasi tidak begitu buruk. Menurutku jika suatu saat nanti aku kabur, tak ada lagi menjadi korban seperti Mina. Iya kan?

Hm, tenang. Aku tidak akan kabur sekarang. Terlalu berbahaya. Aku akan menunggu sampai waktunya tiba.

"Kau tak pulang?" Tiba-tiba Dahyun mengagetkanku ketika berjalan melewati bangku ku.

"Hm? Ah iya. Tapi aku mau ke perpustakaan dulu"

"Oh geure. Aku duluan" Aku mengangguk seraya membalas lambaian tangannya.

'Tumben sekali dia menyapaku'

Akhirnya aku pun keluar kelas menuju perpustakaan.

Hari ini berbeda, begitu kentara sejak berurusan dengan gadis bernama Jennie itu. Beberapa gadis di koridor memandangku dengan cara tidak biasa ketika melewati mereka.

Aku tidak tau apa arti tatapan mereka, sebab aku tidak mengenal dan tidak ada masalah dengan siapapun di kampus ini kecuali keempat manusia psikopat. Kakiku tetap melangkah menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang kupinjam beberapa waktu lalu.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba seorang gadis berjalan sejajar di sampingku, dia lebih tinggi sedikit dariku. Ku tolehkan pandanganku menatapnya. Dia cantik. Dari caranya memandang, ia seolah-olah sedang menilaiku. Kemudian ia mendengus, lalu menyenggol bahuku dengan sengaja dan mendahuluiku masuk ke perpustakaan.

DANGER BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang