DB 05

1.1K 118 36
                                    

《Apa yang terlihat belum tentu sama dengan kenyataan》

Di sudut sebuah night club, Vee bersama Jungkook tengah bersama menghabiskan sisa malam ini ditemani botol-botol minuman keras. Dentuman musik yang dimainkan oleh DJ membuat puluhan manusia di lantai dansa semakin tak karuan. Beberapa dari mereka telah hilang kesadaran. Mulai dari berciuman sampai hal yang paling parah sekalipun sudah menjadi pemandangan yang lazim disini. Namun semua itu tak menarik bagi dua lelaki yang masih berkutat menatap layar ponsel. Jungkook meletakkan kasar ponselnya karena Suga tak kunjung membalas pertanyaannya di group chat.

"Kenapa dia manis sekali?" Gumam Vee tiba - tiba. Ia sedang memandangi potret wajah Nayeon yang dikirim Suga tadi. Ia tersenyum seperti orang gila di tengah hiruk pikuk club.

"Aish seandainya perjanjian sialan itu tidak ada" gumamnya lagi membuat Jungkook meliriknya sekilas, lirikan tidak suka tentunya.

"Oh Jekey, kau tidak tidak perlu memandangku seperti itu" kekeh Vee menyadari tatapan itu terlalu tajam untuknya.

Vee melirik arloji yang melekat pada pergelangan tangan. Tanpa terasa, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Sudah waktunya pulang, pikir Vee. Bagi Vee tak ada lagi gadis yang menarik setelah 'mencicipi' Nayeon. Padahal Vee biasanya tidak bisa pulang sebelum dini hari dan tentunya sebelum 'bermain'. Selain itu Vee sangat lelah mengikuti bimbingan dosen hari ini. Jadi yang dia butuhkan sekarang ini memang harus kembali ke mansion.

"Kau masih betah disini? Aku mau pulang" ucap Vee membuat alis Jungkook terangkat sebelah.

"Pulang? Cepat sekali. Apa kau tidak ada rencana untuk 'bermain' malam ini?"

Vee mendengus melempar pandangannya ke arah gadis-gadis yang tengah mencari mangsa. Vee tak berminat, dia bahkan sudah bermain dengan mereka semua.

"Entahlah, tempat ini membosankan sekarang" sahut Vee sambil mengangkat botol minumannya ke udara dengan tangan kirinya.

"Maksudmu?"

Vee menyesap botol minumannya sampai habis.
"Aku tidak bergairah sejak bermain dengan gadis yang dibawa Suga kemarin. Kau sendiri bagaimana?"

Sejenak Jungkook diam, melempar pandangannya ke arah floor dance di depan sana.

"Hm, aku juga" sahut Jungkook datar. Ia tidak menyangka dirinya dan Vee memiliki perasaan yang sama terhadap gadis Park itu.

"Jadi bagaimana, apa kita harus membawanya lagi ke markas? Tapi bagimana caranya?"

Belum sempat menjawab, seorang gadis cantik datang dan langsung duduk bergelayut manja pada Jungkook. Melihat pemandangan itu Vee pun beranjak tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia tak ingin menjadi pengganggu disana.

"Ya! Kau mau kemana?" pekik Jungkook. Vee tak menyahut selain melambaikan tangannya. Jungkook jengah melihat gadis yang kini tengah menyandarkan kepala di dadanya.

"Eunbi, aku harus pulang" ucap Jungkook datar. Gadis itu mencetak senyum di bibir merahnya tanpa memperdulikan ucapan Jungkook.

"Sayang, ini baru jam sembilan. Lagipula kita belum..." Eunbi menjeda ucapannya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Jungkook. "bercinta.." imbuhnya.

"Tidak bisa. Aku ingin istirahat" tolak Jungkook cepat. Tangannya bergerak mengangkat kepala Eunbi dari dadanya.

"Jungg~~"

Pria Jeon itu tak peduli, Ia beranjak dari tempatnya meninggalkan Eunbi yang kebingungan melihat sikap Jungkook yang tidak memperdulikan dirinya. Padahal selama ini Eunbilah yang selalu bersedia memuaskan pemuda tampan itu. Eunbi tak tinggal diam, dia tidak mau menyerah begitu saja. Lantas Ia mengejar Jungkook yang berjalan meninggalkan Club.

DANGER BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang