DB 06

921 108 30
                                    

《Ayo spam komen lagi biar semangat lanjutin》

✨✨✨

Nayeon telah sampai di unit apartementnya dengan perasaan lega. Tadi sempat terpikir olehnya bahwa Vee akan membahayakan dirinya atau membawanya ke tempat terkutuk itu. Beruntunglah, ternyata tidak. Namun lengannya harus memerah dan sedikit sakit yang pastinya akan sembuh dengan sendirinya.

Hal pertama yang ia lakukan adalah mengaktifkan ponsel. Tak sampai 1 menit smartphone itu benar-benar menyala dan lihat, semua aplikasi chat miliknya berbunyi serempak.

Astaga!

Nayeon menepuk jidatnya karena merasa sangat bodoh saat menemukan sebuah pesan yang menginformasikan bahwa pengiriman dana beasiswa diundur hingga tiga hari kedepan. Ah pantas saja kartu ATMnya tidak bisa digunakan. Seandainya Nayeon lebih cepat mengaktifkan ponselnya, mungkin saja kejadian di minimarket tadi tak pernah terjadi.

Kini kedua matanya beralih pada kantung plastik berisi belanjaannya di atas meja. Terbersit niat untuk membuangnya ke tempat sampah mengingat kalau Vee-lah yang membayar semua belanjaannya tapi Nayeon berpikir lagi kalau ia sangat membutuhkannya isi plastik itu.

Sambil menghela nafas berat, Nayeon meraih kantung itu.

"Aku harap ini yang terakhir. Aku tidak ingin bertemu dengan mereka lagi" Nayeon membawa kantung belanja itu ke dapur lalu mengambil satu bungkus ramen untuk dimasak dan sisanya disimpan dalam kulkas.

Setelah ramennya sudah jadi, Nayeon membawa mangkok besar itu ke ruang tengah untuk melahap makanannya. Disela-sela makannya, ia membaca satu persatu chat yang masuk dan tidak menemukan chat dari Ibunya. Ini berarti semua baik-baik saja kan?

Baiklah. Malam ini Nayeon bisa tidur tenang.

✨✨✨


Busan.

"Ibu,..."

Suara itu berasal dari Gaeun, adik perempuan Nayeon yang kini beranjak 10 tahun. Gadis kecil itu berjalan menghampiri Ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur.

 Gadis kecil itu berjalan menghampiri Ibunya yang sedang sibuk memasak di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Gaeun (10)

"O,kau sudah bangun?" Shin Yoojin, Wanita empat puluh tahunan itu menolehkan kepalanya dan mengukir senyum di bibirnya.

"Hmm..." Gaeun duduk di kursi dengan wajah yang terlihat masih kantuk. "Hooammm...."

"Anak manis, cepatlah mandi. Sebentar lagi kita akan ke RS melihat Ayahmu, Ne?"

DANGER BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang