Date.

4.6K 671 120
                                    

waktu berlalu dengan cepat hari berganti hari, minggu berganti minggu. hari ini shinsuke mengajakku untuk berjalan-jalan ke taman bermain, dengan semangat aku mengandeng erat tangan shinsuke dan menariknya untuk mencoba berbagai wahana.

"(name)-chan hati-hati" ucap shinsuke dengan suara lembut, dan senyum tipis. aku menghentikan langkah kakiku dan berbalik menatapnya.

"hehe, terimakasih telah mengajak ku kemari" ucapku dengan tulus. kita mencoba bermain di banyak wahana. aku menarik shinsuke ke setiap wahana yang ada, kecuali yang ekstrim seperti roller coaster, karena aku takut ketinggian.

Hingga akhirnya shinsuke mengajakku ke rumah hantu, aku tau hal ini pasti akan terjadi. semua cowo pasti akan mengajak cewe nya ke wahana rumah hantu saat sedang date di taman bermain, dan dengan beraninya aku mengiyakan ajakannya. mungkin aku akan menyesali hal itu...

"kamu ga takut (name)-chan?" tanya shinsuke dengan wajah tenangnya.

"e-engga lah, kan masih siang hehe" ucapku sedikit gugup. jantungku berdegup kencang saat, suara menyeramkan itu memasuki telingaku. ugh.. terakhir kali aku memasuki rumah hantu saat umurku 5 tahun, dan baru mendengarkan suaranya saja aku sudah menangis keras. "tapikan aku udah sma jadi ga mungkin takut sih" batinku.

"kamu beneran ga takut, (name)-chan?" ucap shinsuke dengan suara lembut.

"engga kok, jangan cari kesempatan dalam kesempitan ya shin-kun" ucapku dengan ekspresi cemberut. shinsuke terkekeh pelan.

"ya sudah, aku tidak akan mengenggam tanganmu saat di dalam, kamu juga bisa jalan duluan" ucap shinsuke, lalu melepaskan genggamannya pada tanganku.

"hump, ya sudah" aku mengenggam erat ransel kecil yang kubawa. saat giliran tiba, tiba-tiba tubuhku terasa membeku, poster yang tertempel disana membuatku merinding.

"hey, (name)-chan ayo masuk" ucap shinsuke di belakangku dengan kekehan kecilnya.

"eum.. iya" ucapku dengan gugup. aku melangkahkan kakiku memasuki rumah yang sangat gelap itu.

awalnya aku merasa berani namun lama-lama, tidak hanya suara aneh yang muncul, namun juga hantu-hantu dengan makeup yang menyeramkan. aku berusaha menahan diri untuk tidak berteriak, namun hantu-hantu tersebut malah gencar mengagetiku.

"an*in*" umpatku saat tiba-tiba, sebuah kepala muncul dihadapanku.

"aaakkk..." teriakku saat tiba-tiba ada hantu suster yang memegang pundakku. tubuhku mulai bergetar ketakutan, sepertinya aku akan mimpi buruk malam ini.

"shinsukeeee!!" teriakku saat tiba-tiba pergelangan kaki ku, ditahan oleh sebuah tangan yang dingin, aku menginjak-injakan kaki ku tapi kaki itu tetap menggengam pergelangan kakiku.

"tol-" ucapku dengan suara bergetar

"udah cepet jalan" ucap shinsuke dari belakangku. aku melanjutkan perjalananku dan sesekali berteriak. katanya rumah hantu ini akan selesai dalam waktu 10 menit, tapi entah mengapa aku merasa sudah 1 jam disini. kepalaku jadi ikut pusing sekarang.

"ba*gs*t" umpatku untuk kesekian kalinya, kali ini karena suara kikikan kuntilanak. dengan tangannya yang memegang bahuku dan tubuhnya yang dicondongkan padaku. aku lari terburu-buru hingga tanpa sadar meninggalkan shinsuke di belakang.

"shinsuke? shin-kun! shin-kun!, kamu dimana?" teriakku dengan suara bergetar, aku menangis dalam diam, dan berdiri di posisi semula sambil menunggu shinsuke

"go*lo*" umpatku lagi, saat tiba-tiba pergelangan tanganku ditarik dan mulutku disekap.

"berhentilah berkata kasar(nama)-chan, atau nanti kamu akan kuhukum? heem...?" suara datar shinsuke terdengar datar dipendengaranku. aku mengangkat kepalaku sedikit dan menatap mata rubahnya. mata shinsuke menatap datar ke arahku, membuatku sedikit ketakutan menatapnya.

Can I be Yours? (Kita Shinsuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang