Can (I) be Yours.

5.9K 770 236
                                    

sejak hari itu shinsuke berusaha mengajakku kembali ke Hyogo, yang pasti setelah perdebatan yang cukup panjang dan pemikiran yang butuh waktu hingga hari ini aku kembali menginjakan kaki di kota yang menyimpan banyak kenangan.

Flachback*

"(name)-chan, kembali lah ke Hyogo" ucap shinsuke lembut. saat ini aku sedang duduk disofa sambil menikmati cemilan sementara shinsuke menyenderkan kepalanya pada bahuku. 

"terus bagaimana dengan karir ku disini shin-kun?" ucapku datar

"aku ingin menikahimu." ucap shinsuke dengan serius.

"a-apa?" ucapku kaget, wajahku bersemu merah. reflek aku menarik tubuhku dari shinsuke.

"aduh jangan menarik tubuhmu tiba-tiba" ucap shinsuke sedikit kesal. aku berusaha mentralkan detak jantungku.

"tapi shin-kun... umurku baru 20 tahun" ucapku gugup. shinsuke kembali menggengam erat tanganku, mata rubahnya menatap mataku dalam-dalam.

"aku serius padamu," ucap shinsuke tegas.

"t-tapi, aku belum siap, bagaimana dengan karir ku?" ucapku lirih. mataku berkaca-kaca, shinsuke menarikku dalam pelukannya.

"kalau begitu aku akan menunggumu untuk siap, jika kita menikah sekalipun kamu bisa bekerja dari rumah bukan?. sekarang jangan bebani pikiranmu sendiri" ucap shinsuke lembut. aku membalas pelukan shinsuke dengan erat, aku menanggukan kepalaku pelan.

Flashback end*

hingga akhirnya aku memilih untuk kembali setelah 3 bulan lamanya bergelut dengan pikiranku. aku menapakkan kakiku pada aspal kota Hyogo sambil menghirup nafas dalam-dalam, aku menyusuri sekitar mencari keberadaan shinsuke. shinsuke hanya 1 mingguan berada di tokyo, sehingga kita LDR-an sekitar 2 bulanan.

"shin-kun mana ya?" gumamku pelan sambil melihat kesana kemari. tiba-tiba mulutku dibekap dari belakang.

"uuummpp" aku kaget dan menengok sedikit ke belakang, "shinsuke menyebalkan" batinku. shinsuke terkekeh pelan dan melepaskan sekapannya dari mulutku. aku berbalik dan memeluk shinsuke erat, diantara para pengunjung yang cukup ramai.

"kita diliatin banyak orang, kangennya ntar dirumah aja oke?" shinsuke mengacak pelan rambutku, dan mencium keningku sejenak. "kalau diluar aja sok cool, kalau cuman berdua manjanya kebangetan" batinku, sambil menghela nafas kasar.

"pasti kamu lagi mikir, aku yang manjanya kebangetan waktu berduaan sama kamu?" ucap shinsuke datar. kamu hanya melirik shinsuke sebentar sementara tangan kita saling bertautan. "nah kan penyakit cenayangnya kumat" batinku.

"aku bukan cenayang" ucap shinsuke yang seakan bisa membaca pikiranku.

"iya, iya, kamu manjanya kebangetan sih kalau lagi berdua" ucapku sambil berekspresi cemberut. 

*cupp* shinsuke mencium pipiku sekilas.

---

"jadi kapan kamu akan menikah dengan shinsuke?" tanya nenek yumie, yang mengajakku, duduk dipekarangan rumahnya. aku hampir tersedak mendengarkan perkataan nenek yumie, aku menundukkan kepalaku menatap teh yang tersisa setengah di gelasku.

"apa aku menghancurkan rencana perjodohan nenek?" ucapku lirih. nenek yumie, mengacak pelan rambutku. nenek yumie menepuk-nepuk pahanya mengisyaratkanku agar menidurkan kepalaku disana, aku pun mengubah posisi.

"kamu sempat menghancurkan setengah hidup shinsuke." ucap nenek yumie sambil mengelus pelan rambutku. 

"maaaf.." ucapku lirih. 

Can I be Yours? (Kita Shinsuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang