Romance

4.8K 842 209
                                    

shinsuke sudah selesai mandi, tapi aku masih sibuk di dapur. tiba-tiba shinsuke memeluk pinggangku dari belakang, membuatku geli.

"shin-kun gelii" ucapku kesal. shinsuke semakin memelukku erat, setidaknya itu lebih baik dari pada pinggangku disentuh.

"lagi masak apa, sayang?" tanya shinsuke. tanganya masih setia memeluk perutku.

"memasakmu" ucapku kesal. shinsuke mencium sekilas pipiku, wajahku kembali bersemu merah.

"aku merindukanmu, aku ingin dimanja olehmu" ucap shinsuke dengan nada manja. suaranya membuatku menjadi geli sendiri.

"entaran aja ya, aku masak dulu oke" ucapku sambil masih fokus memotong wortel di hadapanku. shinsuke melepaskan pelukannya pada pinggangku.

"aku bantu ya" ucap shinsuke. kita berdua kembali sibuk berkutat dengan tugas masing-masing, hingga akhirnya semua pekerjaan selesai. hanya tinggal menunggu oven selama 30 menit.

"tinggal tunggu" ucapku sambil menepuk-nepuk tanganku. tiba-tiba shinsuke menatapku dengan mata tajamnya, membuatku jadi ketakutan sendiri melihatnya.

"shi-, shinsuke-kun. jangan melihatku seperti itu, huh" ucapku kesal. shinsuke tidak menjawab, tapi mendekatkan dirinya padaku. tiba-tiba shinsuke mengangkat tubuhku pada, meja dapur aku terkejut.

"shin-kun turunkan" ucapku berusaha tenang. aura shinsuke seperti rubah yang kelaparan, membuatku ketakutan. "perasaanku ga enak" batinku.

"kamu jadi lebih ringan ya sekarang?" ucap shinsuke sambil terkekeh pelan, auranya masih tetap tajam.

"sh- hhuuumpphh..." dengan gerakan cepat, shinsuke menangkup kedua pipiku dan menciumnya dengan kasar. seketika tubuhku melemas, membuatku tidak dapat meronta. aku hanya mengatup kedua bibirku, agar shinsuke tidak semakin menjadi-jadi. namun shinsuke mulai meraba pinggangku, membuatku merasa geli.

"hhuup.." shinsuke memasukan lidahya pada mulutku, lidah kita beradu. shinsuke melepaskan ciumannya saat aku mulai kehabisan nafas. nafasku menderu, aku berusaha mengendalikan degupan jantung di dadaku. wajahku mendadak bersemu merah, shinsuke menyampirkan rambutku ke belakang telingaku.

"maaf tadi aku kasar padamu" ucap shinsuke lembut. pandangannya juga melembut padaku, aku menghela nafas kasar. shinsuke menurunkanku dari meja tersebut, setelah itu tangan shinsuke melingkarkan tangannya pada bahuku. sementara aku berjalan mendekati oven untuk mengambil makanan dan meletakannya di meja makan. kita pun makan dalam diam

"(name)-chan kau marah padaku?" tanya shinsuke yang mulai memandangku khawatir. aku menggeleng pelan, shinsuke melingkarkan tangannya pada pinggangku, dan menjatuhkan kepalanya pada tengkuk leherku. sementara aku sibuk mencuci piring

"kenapa perkataan ku tidak diajawab?" tanya shinsuke dengan lembut.

"a-aku masih, takut..." ucapku lirih. aku memalingkan wajahku, dan mengusapkan tanganku yang basah pada lap.

"aku minta maaf, tapi aku tidak janji tidak akan melakukan hal itu padamu lagi. hey aku ingin perhatianmu." shinsuke kembali menangkup kedua pipiku, lalu shinsuke mendekapku dalam pelukannya.

"aku berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi, sampai nanti oke. jangan takut lagi, aku tidak ingin kehilangan mu untuk kedua kalinya. kita bangun kembali hubungan ini oke?" ucap shinsuke dengan nada khawatir. aku membalas pelukan shinsuke, dan menjatuhkan kepalaku pada dada bidangnya.

"ya" gumamku pelan.

"kalau begitu aku menginap disini ya?" ucap shinsuke, sambil memainkan rambutku.

"iya tapi tidurlah disofa, hehe" ucapku sambil tertawa kecil.

"ga mau, aku mau meluk kamu sampe tidur" tiba-tiba shinsuke mengendongku ala bridal style. membuatku reflek mengalungkan tanganku pada lehernya.

"shin-kun turunin" ucapku sambil meronta.

"jangan gerak-gerak entar jatuh, gak aku tolongin" ucap shinsuke datar. aku terdiam, "menyebalkan" batinku.

shinsuke menurunkanku di kasur dengan lembut. aku membaringkan tubuhku di kasur, lalu meringkukan diriku sambil memeluk guling. tiba-tiba shinsuke merebut guling dari pelukanku, dan membuangnya ke sembarang arah.

"peluk aku" ucap shinsuke yang sudah membaringkan dirinya disebelahku. aku membalikan tubuhku sambil berekspresi cemberut, sambil menjauhkan diriku dari shinsuke.

"akh.. geli" ucapku ketika shinsuke meraih pinggangku, shinsuke menarikku kedalam pelukannya. jantungku berdegup kencang, shinsuke semakin memelukku erat deru nafasnya terasa di tengkukku.

"tidur ya sayang, jangan kecapean" ucap shinsuke tepat ditelingaku. pelukan shinsuke membuatku tidak bisa tidur, aku menggerakan tubuh sedikit membuat shinsuke terbangun.

"belum tidur?" tanya shinsuke.

"ga bisa tidur" ucapku lirih.

"hee.. mau main?" ucap shinsuke dengan suara rendah, bibirnya membentuk seringaian kecil. aku berdecak kesal.

"ga, ish" ucapku dengan nada kesal. aku melepaskan pelukan shinsuke dari pinggangku, dan menggeser tubuhku dari shinsuke agar memberi jarak diantara kita.

"pegangan tangan aja, aku merinding deket-deket kamu" ucapku sambil tertawa kecil. shinsuke menunjukan ekspresi kesal, lalu mengenggam erat tanganku hingga tertidur.

---

tbc.
Vote nya kaka 🙂🔪

Can I be Yours? (Kita Shinsuke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang