BARALUNA || 07

22 3 0
                                    

"Kata maaf yang bara kasih ke Luna itu nggk bakal bisa ngobatin rasa sakit Luna!"
-Baraluna🙇🏼‍♀️🦋!

🍀🐊☘️

"BARA!"

Bara langsung tersadar saat suara yang tak asing di telinga Bara menanggil namanya, Bara langsung mendorong Jalang itu dengan kasar tanpa adanya kehalusan sedikitpun.

"Luna, ngapain lo kesini?" Tanya Bara mulai panik, Bara takut jika Luna salah paham.

"Bara nggk perlu tau kenap Luna kesini! Yang penting sekarang Luna kecewa sama Bara! Luna benci sama Bara!" Luna lalu pergi dari hadapan Bara, lari sekencang-kencangnya.

Bara pun menusul Luna, ah! Gara-Gara jalang sialan ini, Bangsat!- Batin Bara saat mengejar Luna yang hampir lolos dari pandangan Bara.

"Luna tunggi Gue bisa jelasin! " ujar Bara yang berhasil mencekal pergelangan tangan Luna. Luna berhenti dan membalik badannya, Luna tersenyum pait. Ternyata tunangannya ini tak pernah berubah, sama seperti dulu.

"Luna nggk butuh penjelasan Bara, sekarang Luna lagi pengin sendiri. Luna pengin nyembuhin Hati Luna dulu" ucap Luna lalu berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Bara

"Maafin gue Luna! Gue khilaf, gue nggk bermaks-"

"Kata maaf yang Bara kasih ke Luna itu nggk bakal bisa ngobatin rasa sakit Luna!" Ucapnya memotong ucapan Bara.

"Plise! Sekali ini denger penjelasan gue. Tadi yang lo liat itu cuma salah paham." Bujuk Bara, tapi Luna masih diam. Menangis, hanya itu yang bisa Luna lakukan sekarang.

"Kenapa Bara jahat sama Luna? Luna salah apa sama Bara? Kenapa Bara lakukan semua ini ke Luna? Bara tau sesakit apa hati Luna sekarang? Sakit banget Bara, rasanya Luna kayak mau di bunuh perlahan! Hiks.."

Bara memeluk Luna, Luna mencoba melepaskan pelukan Luna, tapi hasilnya nihil. Kekuatan Bara lebih besar dari pada Luna. Luna akhirnya pasarah tanpa membalas.

"Bara jahat hiks! Luna benci sama Bara" ucapnya sambil menaboki dada bidang Bara.

"Hustt. Maafin gue Luna. Gue janji nggk bakal ngulang lagi." Ujar Bara mencoba menenangkan Luna.

Luna lalu menangis sesenggukan di dada bidang Bara. Tak lama hujan lebat mengguyur kota pahlawan itu.

Bara dan Luna tak ada niatan untuk berteduh, mereka saling berpelukan di bawah guyuran hujan.

"Lun, maafin gue. Gue nggk sengaja, jalang itu yang nujum gue. Gue mau ngelepas, tapi Jalang itu selalu neken bibir gue." Jelas Bara.

"Beneran? Bukan Bara yang awalan?" Tanya Luna masih dengan sisa-sisa air matanya.

"Iya, percaya sama gue. Gue nggk bakal sebejat itu buat ngehamilin wanita lain kalo gue juga punya wanita yang lebih dari apapun" ujar Bara dengan nada yang sudah mulai menggoda.

"Bara nunduk deh" suruh Luna, Bara pun mengikuti titah yang diberikan Luna.

Cup!

Ciuman Yang diberikan Luna membuat Bara langsung melotot, pasalnya Bara mendapatkan serangan tiba-tiba.

Tanpa pikir panjang Bara membalas ciuman tersebut, lumayan rekening nggk boleh di tolak, Pamali. Untung saja jalanan itu jalanan sepi. Jika ramai mungkin Bara dan Luna sudah di bawa ke rumah Pak RT.

BARALUNA•ELANG[on going] [BB SERIES 03]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang