"Di dunia ini hanya ada 1 kesempatan, kalau gue gak bisa raih kesempatan itu, gue bakal pergi, pergi tanpa ganggu hidup lo."
BaraLuna
🔖
Bara sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan yang di atas rata-rata. Tadi tiba-tiba ada yang meneleponnya dan memberi taunya bahwa Luna di bawa ke rumah sakit.
Sekarang Bara sudah berada di rumah sakit yang Di beri tau si penelephone, "Sus! Pasien yang namanya Kirana Aluna dimana?"
"Sebentar, saya cek dulu ya" ujar suster itu, lalu mencari nama Luna di layar monitor.
"Atas nama Kirana Aluna ada di Ruang cempaka Nomer 45,"
Bara menagguk, "ok sus, makasih"
Bara lalu menuju ke ruangan Luna dan menghampiri Luna yang Sedang di periksa dokter.
"Lun kok lo bisa kek gini? Kenapa? Hah?" Tanya Bara bertubi-tubi.
"Luna Gak papa kok Bara, cuma kecapeaan aja mungkin" ujar Luna dengan senyum manisnya.
"Gimana keadaan Tunangan saya dok?" Tanya Bara pada dokter tersebut.
"Kondisi Nona Luna sudah mulai membaik, hanya saja Nona terlalu lelah dan Hormon menstruasinya yang tak stabil. Jadi, jangan terlalu kelelahan dan banyak pikiran ya nona" ujar Dokter tersebut dengan senyum tipis.
Luna mengangguk "iya dok, makasih ya"
"Iya, saya pamit. Mari.."
Setelah dokter itu pergi Luna sekarang sedang bersama Bara. Berdua dengan Luna yang masih berbaring.
Bara mengelus rambut surai Luna, "lo kalau sakit nggk usah dipaksain Lun, jadi kayak gini kan."
Luna mendongakkan kepalanya, "iya maaf ya Bara, Luna janji gak bakal kek gitu lagi." Ujar Luna dengan senyum tipisnya.
"Iya, sekarang lo istirahat. Nanti malem lo boleh pulang." Ujar Bara.
"Yah, pulang sekarang aja ya. Luna Gak betah disini lama-lama, bau obat-obatnya itu lohh Bara." Ucap Luna mencoba membujuk Bara.
"No! Sekarang lo istirahat terus nanti malem pulang. Denger apa kata dokter, kalau lo sakit lo juga yang repot." Tolak Bara, membuat Luna menjadi cemberut dan membalik badannya ke arah jendel.
Bara menggeleng kepala melihat tunangannya itu, apalagi tingkahnya seperti anak kecil. Bara lalu menaikan selimut ke Luna hingga dada.
"Istirahat my Queen, jangan ngambek mulu nanti cepet tua. Gue cari makanan dulu." Bisik Bara lalu mencium pucuk kepala Luna.
Luna menegang saat Bara menciumnya, omg! Itu frist kis Luna. Dan tak sia-sia ia menjaganya lalu memberikan pada calon suaminya, Bara.
💅🏻
Setalah Luna pulang dari rumah sakit, Bara langsung memberinya anjuran, yang Gak boleh ini lah, anu lah, itu lah, sampe Luna bingung sendiri. Apalagi saat Luna menciumnya lagi sebelum pergi membuat Luna senyum-senyum sendiri hingga sekarang.
"Bara, kenapa Bara selalu ada di otak Luna sihh, Luna kan jadi mikirin Bara mulu." Ujar Luna pada Bara halusinasinya. Sudah sedari tadi ia memikirkan Bara yang akan menjadi suaminya 3 bulan lagi.
Tapi, ia jadi kepikiran Kodratnya menjadi seorang istri yaitu harus melayani suami. Dan juga ia belum siap jika harus mengandung sebelum lulus, mau dikata apa jika Luna hamil di saat ia masih sekolah, bisa-bisa di cap anak nggak bener Luna.
Disisi lain Bara sedang berkumpul dengan teman-temannya. Banyak anak Elang yang hadir di tengah-tengah mereka.
"Bro, sehat kan?" Tanya Joni pada Bara. Bara mengangguk dan menghisap nikotin yang sudah tinggal setengah. Tak biasanya bara bersikap seperti ini, ada apa dengan seorang Bara? Apa dia sedang dalam masalah? Tapi tak ada yang tau hanya Bara seorang yang tau apa yang ia rasakan.
"Gue cabut dulu." Pamit Bara.
Steven menatap aneh teman seperjuangannya, "itu bocah kenapa yak? Aneh banget."
"Mungkin ada masalah, udahalah gue juga mau pulang, ada tahlilan di rumah tetangga gue."
"Tumben banget lo ikut acara-acara gituan Jon?" Tanya Nakula.
"Biasalah, emak gue yang nyuruh, kalo enggk ogah banget gue dateng ke acara-acara gituan." Jelas Joni lalu pamit pulang.
Di sisi lain Bara sedang menyetir motor CBR500 miliknya dengan kecepatan di atas rata-rata. Untung saja malam hari ini cukup sepi jadi ia tidak harus menyalip banyak kendaraan.
Ia jadi memikirkan pesan yang dikirim padanya, sosok misterius yang sama sekali Bara tak kenal mengancam jika ia tidak akan bahagia bersama Luna.
Flashback on.
Bara sedang mengutak Atik hpnya saat sudah keluar dari rumah Luna. Ia mendapati pesan misterius yang mengancamnya dan Luna.
+627828282XXX
Kalo Lo masih mau deket sama Luna, jangan harap hidup Lo bakal tentaram!
Gue Gak akan lepasin Luna buat lo, karna Luna cuma milik gue !
Pesan misterius itu membuat Bara selalu berpikir negatif dan takut jika di masa depan akan kehilangan Luna, di saat ia sudah sangat cinta dengan gadis polos itu.
Flashback off.
Bara memasuki kamar bernuansa hitam putih dan juga dengan kasur King sizenya. Ia langsung merebahkan dirinya dikasur miliknya. Lelah, letih, emosi, takut, semua bercampur jadi satu. Entah apa yang orang itu pikirkan, apa orang yang menghubungi Bara tadi sudah gila atau tidak waras?
Apa dia tidak tau sedang bermasalah dengan siapa? Bara. Laki-laki dengan ambisi tinggi, dan juga kecerdasan yang membuatnya bisa menjadi inti Elang.
"Siapa sih yang udah ngirim pesan itu? Gue harus nyelediki semuanya!" Ucapnya dengan suara yang berat dan meremas Hp dengan harga fantastis miliknya.
Tidak ada satu orang pun yang bisa memiliki Luna selain Bara seorang!
....
LAMA GAK UPDET BARALUNA 🤧 , MAAF BANGET KARNA SIBUK UDAH KELAS AKHIR DAN JUGA BENTAR LAGI UN. TUGAS DARING JUGA MENUMPUK JADI MAAF YYA ! 😭.
AKU USAHAKAN BAKAL BISA UPDET BARALUNA SESUAI JADWAL YYA!🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
BARALUNA•ELANG[on going] [BB SERIES 03]
RomanceSetiap orang berhak bahagia, termasuk gue yang berhak bahagia sama lo- baraluna🍬 #-# Barbara Juniar al-varoz,laki-laki dengan sejuta masalah di dalam hidupnya. Hingga ia terpaksa harus kembali ke ibukota,apalagi ibunya yang sangat mengekangnya. Bag...