BARALUNA || 06

17 5 0
                                    

"Bara tau kan kalau Luna percaya 100% sama Bara, jadi jangan salah gunakan kepercayaan Luna ya"
-BaraLuna🙇🏼‍♀️🦋!

Bara sedang berada di apart miliknya dengan dua kunyuk yang selalu membuntutinya Kemana pun dan kapanpun.

seperti saat ini ia sedang ganti baju, Sadewa dan Raden mengikuti Bara kekamar. Mereka berdua memang benar-benar melaksanakan janji mereka pada Luna.

Menjaga Bara adalah tugas yang mereka emban saat ini, apalagi berjanjinya dengan Luna. Tidak bisa menolak mereka mah.

Bara sebenarnya sangat risih saat mereka berdua selalu membuntutinya, tapi Raden selalu memiliki alasan yang pas dan juga Bara tak berani untuk berkutik.

"Lo berdua pergi sana! Gue mau boker!" Ujar Bara kesal karna Raden dan Sadewa mengikutinya ke kamar mandi.

"Iya-iya, awas aja lo ngapa-ngapain didalam, gue aduin ke Luna!" Ancaman Raden, membuat Bara mendengus kesal.

"Iya, udah sana pergi! Udah kebelet banget astaga!" Bara mulai kesal dan medorong kedua temannya keluar kamar mandi.

Sadewa dan Raden menunggu Bara di kamar Bara, mereka duduk di kasur milik Bara. Sesekali melihat handphone dan juga melihat pernak-pernik Avanger yang memang sudah Bara koleksi dari lama. Mungkin sejak dirinya kelas 5SD, dan saat itu mungkin awal film Marvel yaitu Ironman.

"Jangan sentuh barang gue!" Bara keluar dari kamar mandi dan mendapati teman-temannya hendak mengambil miniatur Thor miliknya.

"Nggk bakal kita ambil, tenang aja!" Ujar Sadewa.

Bara bosen, ingin clubing tapi ada dua buntut. Ingin pergi ke Mall tapi juga ada dua buntut, sungguh Bara bosan diikuti dua buntut. Tapi mau bagaimana lagi, ancaman yang diberikan bisa membuat Bara menjadi Boke seketika.

"Lu pada pulang sana! Gue mau tidur!" Usir Bara kepada kedua buntutnya itu.

"Tidur tinggal tidur, kita bakal tetap disini jagaiin Lo!" Ujar Sadewa, Bara mendengus kesal. Apa yang harus Bara lakukan biar bisa terbebas dari 2buntut pengganggu itu!

Bara meletakan tubuhnya di kasur King size miliknya, ia jadi kepikiran Luna. Lebih baik ia menelepon Luna agar rasa rindunya sedikit terobati

Bara mengambil handphonenya di nakas dan mengetik nama Luna. Bara langsung menelepon Luna dan tak lama Luna menjawab

"Bara! Luna kangen banget sama Bara, tau nggk sih!"

"Gue nggk, gimana dong?"

"Ish Bara! Eh, tapi kalau Bara nggk kangen sama Luna, bara ngapain tlepon Luna?"

"Itu, gue mau bilang kalo gue juga kangen sama lo, hahahaha"

"Kan beneran, Bara kangen sama Luna hihihi. Bara gimana kabarnya? Baik-baik aja kan? Raden sama Sadewa jagoan bara 24/7 kan?"

"Iya! Mereka malah bikin gue kek tawanan. Gue nggk suka Lun, bilang sama mereka kek jangan ngikutin gue lagi, risih tau Lun!"

"Ini juga demi kebaikan Bara tau! Kalau mereka awasin Baraa kan Bara jadi nggk nakal!"

"Tapi ya jangan kek gini, gue jadi risih banget Lun! Mau boker aja harus izin!"

"Bara tau kan kalau Luna percaya 100% sama Bara, jadi jangan salah gunakan kepercayaan Luna ya"

"Gue nggk bakal salah gunakan kepercayaan lo, tapi plise! 2buntut suruh pergi deh, nggk nyaman gue! Kulkas udah mau sold out padahal baru beli 1minggu yang lalu"

"Nanti Luna bilang deh sama Raden juga Sadewa. Luna tutup dulu ya, di panggil mamah, byee Calon imam"

Tututtt

☘️🐊🍀

Mulai 2hari yang lalu Bara sudah tidak diikuti 2buntut lagi, dan itu semua karna Luna yang menyuruh. Jika tidak, mungkin saat ini Bara tidak akan berada di club.

Bara hanya meminum Vodka tanpa alkohol, karna ia sedang malas sempoyongan. Ia ke club hanya menyalurkan kebosanannya. Tak lama seorang Jalang datang dengan dress sepaha dan juga rambut yang berwarna merah ia ikat. Terlihat jelas Leher jenjang miliknya dan juga bekas kiss mark disana.

Jalang tersebut menghampiri Bara yang sedang mengusap kepalanya. Jalang itu memainkan bibirnya sensual berniat menggoda Bara.

Tapi seorang Bara tidak akan terbuai dengan hanya permainan bibir seperti itu. Apalagi badan bekas, Bara sangat membenci itu.

Jalang itu memegang dagu Bara, "haii tampan, want to play with me?"

Bara memutar bola matanya Malas, ia kemudian hampir berdiri dari duduknya tapi Jalang itu malah menarik pergelangan tangan Bara.

"1 ronde, plise?" Tawar Jalang tersebut, tapi Bara tak tertarik sama sekali. Ia masih waras, ia hanya murid SMA yang sudah mempunyai tunangan, bagaimana jika wanita itu hamil tapi mengaku anaknya.

Bara menepis tangan Jalang tersebut, tapi ia kalah gesit dan ia terduduk kembali di kursi yang ia gunakan tadi, Jalang itu mendekat dan

Cup

Bibir mereka sudah menyatu, Bara ingin melepas tapi Jalang itu malah semakin gencar bermain-main dengannya. Bara akhirnya membalas lumatan yang diberikan Jalang itu.

Bara mulai terbuai dengan Permainannya, Mereka sudah memejamkan mata dan tangan Jalang itu sudah melingkar di leher jenjang Bara.

"BARA!"

💀💀💀

DONE UPDET PART 06❤️

💗Note: btw part ini itu paling sedikit dari yang lain^ . Jadi jangan heran kalau keliatannya sediki banget hehe😋

MENURUT KALIAN GIMANA NIH BARALUNA SEMKIN KESINI?😁COMENT YA🤗 JANGAN LUPA VOTE,FOLLOW DAN TARO INI CERITA DI LIBRARY KALIAN!💞

THNKS FOR READING ALL🥰❤️

BARALUNA•ELANG[on going] [BB SERIES 03]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang