Chapter 9. Hottes Man

14.9K 783 74
                                    



Evelyn meletakan gelas yang berisi sisa-sisa kopi miliknya dengan emosi yang meluap-luap. Ia menarik napasnya sekali lagi sambil memejamkan matanya. Berharap jika ia melakukan hal itu, perasaannya akan kembali tenang.

Namun bukan ketenangan yang didapatkannya, akan tetapi malah bayangan Ethan saat merangsang seluruh tubuh Evelyn malam itu membuat wanita itu membuka matanya kembali.

"Sialan!" Umpatnya.

Evelyn tidak menyadari jika Daniel, office boy yang baru saja dikenalnya beberapa waktu lalu ada di ruangan yang sama dengannya. Sehingga umpatan, caci maki, kekesalan Evelyn hari ini bisa terlihat dengan jelas oleh Daniel.

"Ah, maaf. Aku tidak tahu kau ada disini." Ucap Evelyn kaku. Ia mengusap dadanya sambil menghembuskan napasnya panjang. "Maaf, aku lupa jika ini ruanganmu. Aku hanya ingin secangkir kopi, tapi yang kulakukan asalah menghabiskan tiga cangkir kopi."

Terlihat jelas dimata Daniel jika Evelyn memiliki sedikit masalah di kehidupannya.

"Anda baik-baik saja?" Daniel berinisiatif mengambil cangkir kopi yang hendak Evelyn bawa ke tempat cuci. "Biar aku saja," katanya.

"Ah, baiklah. Terimakasih, dan aku baik-baik saja." Evelyn merasa lebih baik.

Dan yang Daniel lihat, wanita itu sedang berbohong.

Ponsel Evelyn bergetar, Daniel pikir sebuah perintah baru saja didapatkan wanita bernama Evelyn. Terlihat jelas sikap dan caranya bicara saat menerima panggilannya.

"Aku harus pergi. Bisakah kau membersihkan meja yang sudah aku buat berantakan ini?-- Daniel." Evelyn mencoba mengingat nama office boy yang sedang di hadapannya, sampai akhirnya ia mendapatkan ingatannya.

"Tentu saja, ini sudah tugasku, nyonya Brianza."

Evelyn memicingkan matanya mendengar nama Brianza disebut.

"Kumohon, panggil aku Evelyn saja. Aku merasa tidak enak hati jika bertemu seseorang dan memanggilku dengan nama itu."

Daniel tersenyum. "Aku tidak bisa, karena anda memang atasanku. Apalagi jika seorang pekerja seperti anda bisa membuat staff yang lain rela menunggu antre hanya untuk secangkir kopi."

Evelyn mengerutkan keningnya. Ia menoleh ke arah pandang Daniel. Betapa terkejutnya saat mengetahui maksud dari ucapan Daniel. Beberapa staff tidak ada yang berani masuk karena ada dirinya di pantry sejak tadi.

"Ya Tuhan, maafkan aku. Kalau begitu aku harus pergi, sampai jumpa Daniel."

Evelyn berjalan dengan langkah yang cukup cepat untuk menghindari beberapa staff yang berdiri di depan pantry karenanya. Ia merasa tidak enak dan malu dengan dirinya sendiri.

Seperginya Evelyn. Daniel menghela napasnya sambil menopangkan tangannya di dagu.

Evelyn scott...Wanita yang terlihat cantik dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Wanita yang dikenal begitu angkuh dan selalu menjadi perbincangan oleh staff lainnya karena posisinya sebagai sekretaris sekaligus istri dari seorang Ethan Brianza.

Apa yang sedang dipikirkan oleh Daniel sampai dirinya membayangkan seorang Evelyn scott bersedia menjadi temannya. Daniel menggeleng tak percaya. Rasanya begitu sulit, wanita bernama Evelyn Scott begitu jauh dari jangkauannya.

*

Sesampainya di ruangan Ethan, Evelyn mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pria itu. Ethan melempar map coklat sehingga isi di dalamnya ikut berhamburan keluar.

"Ada apa?" tanya Evelyn terkejut. Ia memunguti lembar demi lembar berkas yang dilempar Ethan dengan sedikit kasar.

"Kau tidak mengatakan padaku jika kau telah melakukan wawancara dengan perusahaan lain, Eve?" Tatapan Ethan terlihat begitu garang dan menohok.

MY EX ROMANCE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang