Beberapa jam sebelum Evelyn dan Ethan memutuskan untuk tidur bersama. Mereka baru saja menyelesaikan percintaan panas mereka yang membuncah dan erotis..."Kau memuji Cassandra, Ethan! Kau dan Maria memanggilnya dengan panggilan Cassey. Sebelumnya kau tidak mengatakan dengan siapa kau akan bekerja sama padaku. Dan tanpa menanyakannya lebih dulu padaku, kau memilihnya seorang diri."
Melihat Evelyn yang terus menangis, tertawa dan berteriak membuat Ethan terpaksa mengambil kursi. Ia memilih duduk sambil menonton drama Evelyn saat mabuk.
Iya, seperti inilah Evelynnya. Jika dia mabuk, Evelyn akan menunjukan semua perasaannya yang benar-benar terjadi, bahkan yang belum pernah terjadi sekalipun.
Evelyn berdiri di sebuah meja dengan maskara yang sudah luntur. Lengannya memeluk guling yang sudah lusuh karena ulahnya sendiri.
"Kau mengatakan padaku jika kau hanya mencintaiku. Tapi kau memujinya seperti seorang wanita paling menawan di abad Yunani. Kau mengatakan jika Cassandra muda dan berkarisma. Apa kau tahu perasaanku Ethan? Aku berasa tua dan tidak memiliki pesona apapun saat itu. Aku wanita tua.... wanita tuaa...." Evelyn bersimpuh dan mengangkat kedua tangannya ke udara sambil berteriak.
Sedetik kemudian, Evelyn bangkit da mengelap air matanya kasar.
"Tapi tidak apa-apa, Ethan. Setidaknya masih ada pria yang mengharapkanku menjadi pengagumnya diam-diam." Evelyn turun dari meja. Kali ini ia meminum segelas sampanye. "Oh! Aku bahkan tidak pernah tahu jika aku masih bisa melihat pria tampan lagi setelah menikah denganmu Ethan. Ya Tuhan dia sangat tampan. Manis. Muda. Dan berkarismaaa..." Evelyn mengatakannya dengan sedikit menuntut.
"Eve, sebaiknya kita istirahat saja." Ethan tidak tahu apa yang sedang dikatakan Evelyn saat ini namun membayangkan Evelyn menatap pria lain selain dirinya rasanya ia ingin mencongkel mata pria sialan yang berani mengharapkan istrinya untuk menjadi pengagumnya.
"Apa kau cemburu? Kau marah? Jika aku membicarakan pria lain, Ethan? Aku tahu kau pasti sedang marah dan bersungut-sungut sekarang." Badan Evelyn terhuyung. Hampir saja kepalanya terbentur lantai karena kecerobohannya. Beruntung Ethan menangkapnya.
Dengan perasaan bersalah karena membuat Evelyn mabuk malam ini, Ethan mengusap pipi Evelyn lembut. Ia tidak mungkin membiarkan wanitanya mabuk bersama orang lain. Rasa penasarannya muncul saat Evelyn terus bergumam tidak jelas.
"Bagaimana denganmu? Apa kau cemburu dengan Cassandra, Sunshine?" Suara berat Ethan sampai ke telinga Evelyn. Mata yang mulai terpejam tiba-tiba terbuka. Evelyn menatap Ethan dengan mata memerah. Tiba-tiba air matanya menetes.
"Sunshine..." Ethan semakin bersalah pada Evelyn.
"Cassandra sialan! Maria sialan! Ethan sialan! Aku akan.."mulut Evelyn terbungkam tiba-tiba oleh sebuah tangan.
Ethan memilih membungkam tangan Evelyn sebelum Evelyn semakin menjadi.
"Sebaiknya kita tidur, Sunshine."
**
Evelyn menggeliat, aroma menyengat tercium di indera penciumannya. Kepalanya juga terasa sangat sakit. Dengan sisa-sia tenaga yang dimilikinya, Evelyn terbangun.
Matanya terbuka dan mengerjap berkali-kali saat melihat kamarnya yang sudah tidak beradab dan layak huni. Sebuah tangan masih memeluk pinggulnya dengan sangat erat. Ethan bersamanya semalam!
Evelyn menutup mulutnya cepat sebelum pita suaranya bereaksi lebih dulu untuk mengumpat karena rasa terkejutnya.
Setelah berhasil melepaskan diri dari lilitan Ethan, Evelyn mengambil selimut lain dengan langkah yang sengaja ia pelankan agar Ethan tidak terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EX ROMANCE (END)
Aktuelle LiteraturCERITA DEWASA 🔞 Bekerja dengan mantan teman tidurnya adalah sebuah pilihan yang harus dijalani Evelyn Scott. Setelah resmi menggugat cerai Ethan Brianza, seorang triliuner tampan dan berkarisma, Eve harus menjalani hidupnya bekerja dalam satu perus...