Evelyn menepis tangan Ethan saat pria itu masih memeluk pinggulnya.
"Sudah tidak ada siapapun disini, Ethan." Ucap Evelyn dingin.
Mereka baru saja tiba di salah satu pesta keluarga tersohor di kota ini. Keluarga Brianza diundang secara khusus untuk acara malam ini. Akan tetapi karena Maria berada di acara gala, Ethan dan Evelyn terpaksa menggantikannya.
"Pergilah, kau bisa bersenang-senang dengan wanita manapun yang kau inginkan tanpa mempedulikanku."
"Aku tidak ingin berdebat denganmu, Eve." Geram Ethan menahan pergelangan tangan Evelyn.
Namun bukannya menghindari perdebatan dengan Ethan, Evelyn justru memilih meninggalkan Ethan setelah ia menepis tangan Ethan dengan kasar.
Ethan mengikuti kemana kaki Evelyn melangkah. Mengambil beberapa kudapan dan minuman membuat Ethan berhenti di meja yang sama dengan Evelyn lagi. Evelyn melesakan salah satu kue manis ke mulutnya.
"Aku akan pergi menyapa tuan Miller, jangan pergi terlalu jauh dari pandanganku, Sunshine."
Evelyn mengabaikan Ethan. Ia tidak menjawab perintah Ethan dengan menyibukan diri dengan banyaknya makanan yang ada di piringnya. Seperginya Ethan, Evelyn menghela napasnya bosan. Ia meletakan piring yang berisi kudapannya itu.
Perasaannya sejak tadi merasa dongkol hanya karena memikirkan betapa dekatnya Ethan dengan Cassandra. Rasanya memuakan saat mendengar Ethan bahkan Maria memanggil Cassandra dengan panggilan Cassey!
"Anda menikmati pestanya, Nyonya?"
Evelyn mengerutkan alisnya sambil menoleh pada seorang pria yang datang tiba-tiba dengan memberikannya segelas minuman.
"Kau?" Kata Evelyn terkejut.
Daniel berdiri di sampingnya dengan pakaian yang sedikit berbeda. Jika tadi pria itu mengenakan setelan casual, kali ini Daniel mengenakan pakaian pelayan.
"Sedang apa kau disini, Daniel?" Evelyn menerima gelas pemberian Daniel. "Apa kau bekerja sampingan disini?: pantas saja Daniel terlihat buru-buru saat bertabrakan dengannya sore tadi saat di acara gala.
Daniel hanya tersenyum dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Anggap saja begitu" ujarnya.
"Apa menyenangkan? Maksudku bekerja di beberapa tempat dalam waktu yang sama. Kau masih muda, kenapa kau harus menikmati hidupmu untuk bekerja setiap saat, Daniel. Seharusnya kau mengambil cuti yang panjang dan berlibur sekedar untuk menghibur dirimu sendiri."
Alih-alih mengabaikan ucapan Evelyn, Daniel justru memilih bertanya pada Evelyn.
"Bagaimana dengan anda? Aku jarang sekali melihat anda cuti. Seharian di kantor yang kupikir anda juga melupakan masa muda anda."
"Aku tidak semuda itu, Daniel." Evelyn menghela napasnya. "Kau benar, tidak seharusnya aku mengatakan hal seperti ini denganmu jika aku sendiri menyiksa diriku dengan sebuah pekerjaan. Aku juga ingin berlibur, berjemur di pantai, menikmati musik di tengah kota saat malam hari, bangun siang, dan..."
Pergi berkencan. Imbuh Evelyn dalam hati.
Ia merasa sangat kesepian. Sehingga dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyadarinya. Selama ini dirinya begitu sulit menerima pertengkarannya dengan Ethan yang berujung pada pengajuan cerai dari Evelyn.
"Hanya itu?"
Evelyn mengerjapkan matanya berkali-kali saat air matanya telah siap untuk mengalir.
"Ya, hanya itu." katanya gagap.
Daniel tersenyum. Sambil meletakan nampan yang sedari tadi ia pegang, Daniel bersandar pada meja di samping Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EX ROMANCE (END)
General FictionCERITA DEWASA 🔞 Bekerja dengan mantan teman tidurnya adalah sebuah pilihan yang harus dijalani Evelyn Scott. Setelah resmi menggugat cerai Ethan Brianza, seorang triliuner tampan dan berkarisma, Eve harus menjalani hidupnya bekerja dalam satu perus...