Terlepas dari semua yang telah terjadi antara dirinya dan Ethan, Evelyn mencoba mengingat betapa berartinya hubungan yang telah terjalin dengannya bersama Ethan. Ia mencoba menyangkal pada dirinya sendiri, jika kenyataannya ia juga merindukan aroma maskulin pria itu.
Dalam tubuh yang terbalut pakaian yang sama-sama basah. Malam itu mereka menghabiskan malam mereka yang panjang bersama-sama. Mereka saling memberikan kehangatan dan kerinduan yang terlalu lama mereka sembunyikan.
"Kau tahu kita tidak seharusnya melakukan hal ini, Ethan." Ucap Evelyn dalam pelukan Ethan. Tubuhnya yang hanya tertutup selimut tebal bersama Ethan di dalamnya membuat Evelyn merasa hangat dan merona. Tangannya mengusap bulu-bulu halus di dada Ethan. Mengusapnya dengan lembut sehingga membuat Ethan mengeluarkan suara desisan yang merana.
Ethan mendengkus, tangannya semakin mempererat pelukannya pada Evelyn. Ia mengecup puncak kepala Evelyn, aroma mawar pada rambut Evelyn adalah wangi yang sempurna untuk seorang Evelyn Scott. Mawar merah adalah sosok Evelyn yang sesungguhnya. Ia begitu mempesona namun ada begitu banyak duri yang mengelilinginya. Terlihat kuat dan berkuasa, namun sebenarnya sangat rapuh jika tersentuh.
"Seharusnya ini yang kulakukan sejak dulu, Sunshine." Geram Ethan serius. Pergulatannya yang panjang dengan Evelyn hari ini membuat Ethan merasa lelah. Sesungguhnya ia sangat merindukan wanita itu mondar-mandir di meja kerjanya. Memberikannya kopi dan memberikannya berkas-berkas yang menurutnya tidak penting sama sekali. Ia jauh lebih tertarik dengan wanita yang selalu menunjukan ketidaksukaannya pada dirinya. Baginya, melihat Evelyn marah-marah sepanjang hari adalah hal yang paling membuatnya bahagia. Bagaimana tidak, hanya perdebatan konyol yang bisa mereka lakukan selain bercinta. Ethan tidak bisa tidak memikirkan seks saat bersama wanita itu. Selain menghindari seks yang terus terngiang-ngiang di kepalanya, Ethan hanya bisa membuat Evelyn kesal sepanjang hari.
Namun, karena pesan yang Evelyn kirimkan padanya beberapa hari lalu, membuat Ethan frustasi. Wanita itu menghindarinya 180 derajat. Wanita itu lebih sering makan seorang diri, bersembunyi entah kemana setiap kali dirinya ingin melihatnya. Terlebih, Ethan tidak bisa menolak permintaan Evelyn. Kembali lagi, semua demi harga dirinya.
"Aku membencimu, Ethan."
"Aku tahu, Sunshine. Sekarang biarkan aku tidur sebentar. Karena dua jam lagi jam aku harus berangkat ke perusahaan."
Evelyn mendesah, sama lelahnya dengan Ethan. Ia menguap sambil melihat jam digital yang tergeletak di nakasnya sudah menunjukan jam empat pagi, yang artinya mereka tidak tidur sepanjang malam hanya untuk bercinta.
"Aku pun begitu," ucap Evelyn dengan suara seraknya.
Melupakan segala amarah dan permasalahannya dengan Ethan Evelyn memilih memejamkan matanya. Sesungguhnya ia juga merasa lelah, dan sesekali dirinya ingin bersandar pada seseorang sambil mengatakan jika dirinya lelah dan ingin beristirahat sebentar saja.
*
Bergumul sepanjang hari sambil mengucapkan kalimat cinta adalah impian semua wanita. Evelyn sempat memimpikan pertemuan pertamanya dengan Ethan yang tak terduga sama sekali.
Mereka bertemu dan saling pandang pada acara pertemuan jamuan makan malam yang diselenggarakan keluarga Brianza. Saat itu dirinya masih bekerja penuh bersama Daniela, nenek Ethan. Ia tidak menyangka jika dirinya dipertemukan Ethan dalam keadaan nyaris telanjang. Iya. Evelyn mabuk dan ia hampir saja melepaskan seluruh pakaiannya karena merasa panas dan bergairah.
Evelyn adalah wanita metropolitan, ia terbiasa dengan kebebasan yang mengelilingi kehidupannya. Mulanya, Evelyn pikir Ethan adalah pria kaya yang hanya mengincar wanita-wanita yang bisa dijadikan pemuas napsunya. Ia sama sekali tidak tertarik dengan kehidupan seorang Ethan Brianza. Pria itu selalu mengganggunya dan terus menerus memberikan perintah sambil mengatakan kalimat terkejam sepanjang masa. Namun, dari semua yang terjadi, mereka tahu, mereka memiliki ketertarikan secara biologis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EX ROMANCE (END)
General FictionCERITA DEWASA 🔞 Bekerja dengan mantan teman tidurnya adalah sebuah pilihan yang harus dijalani Evelyn Scott. Setelah resmi menggugat cerai Ethan Brianza, seorang triliuner tampan dan berkarisma, Eve harus menjalani hidupnya bekerja dalam satu perus...