Menunggu Akhir

21 3 2
                                    

Luka Terbaik
PART 14
¶¶¶¶¶

Aifa kembali ke sekolah lalu berpapasan dengan Haidar.

"makannya lain kali kalau punya tugas lakukan dengan benar" sindir Haidar.

"ada hikmahnya gue ga jadi nikah sama lo. Mana mau gue sama orang aduan kaya anak kecil macam lo" balasan Aifa lalu pergi meninggalkan Haidar.

Haidar hanya mengangkat kedua pundaknya tidak perduli dengan sindiran Aifa malah merasa puas membuat Aifa dimarahi oleh Buya.

*******************

Persaingan antara Aifa dan Haidar semakin memanas. Haidar belum puas mengganggu Aifa setelah sempat tersadar lalu kembali ingin mengganggu lagi. Segala cara Haidar lakukan agar Aifa terkena masalah agar Aifa menyerah dan mau mengaku pada Warda tentang masa lalunya. Sedangkan Aifa bersi kukuh dengan pendiriannya untuk tidak menceritakan pada Warda karena tidak ingin Warda sakit hati.

Hari ini Haddad datang ke sekolah untuk bertemu dengan Haidar karena ada beberapa hal yang harus didiskusikan mengenai kurikulum Sekolah Dasar. Namun sebelum bertemu dengan Haidar dia terlebih dahulu beebincang dengan Bi Umi dan Aifa yang kebetulan berpapasan di koridor.

"ana mau bertemu dengan Haidar" ucap Haddad.

"oh begitu" jawab Bi Umi.

"nampaknya Bibi dan keponakan ini dekat sekali" kata Haddad.

"bukan dekat lagi Gus tapi tidak bisa terpisahkan" jawab Aifa.

"maaf ya Gus keponakan Bibi ini emang rewel" kata Bi Umi.

"ana tau ko Bi" jawab Haddad.

"Gus Haddad ini lebih banyak Aifa rewelin Bi" kata Aifa.

"kenapa bisa?" tanya Bi Umi aneh.

"soalnya Gus Haddad yang suka di rewelin" jawab Aifa.

Haddad tertawa mendengarnya.

"syut ah gaboleh gitu sama Gus" kata Bi Umi pada Aifa.

Haidar melirik dari kejauhan Haddad dan Bi Umi juga Aifa begitu akrab bahkan seperti keluarga sendiri. Dia merasa heran dan juga cemburu melihatnya. Haidar tidak berdiam diri dia menghampiri Aifa, Bi Umi, dan Haddad.

"assalamu'alaikum" salam Haidar.

"Wa'alaikumussalam" jawab Aifa, Bi Umi, & Haddad.

"Kebetulan sekali, ana mau bertemu dengan antum" Kat Haddad pada Haidar.

"Lalu kenapa Gus bersama Bi Umi jika ingin bertemu dengan saya" Sela Haidar.

Aifa memalingkan wajah malas.

"Kalau saya tau antum ada di mana saya ga akan repot2 ke sini" Jawab Gus

Haidar terdiam.

Bi Umi merasa tidak nyaman dengan adegan perang dingin ini. "Alhamdulillah setelah saling bertemu mari kita urusi urusan masing2" Kata Bi Umi.

Haidar dan Haddad pun pergi berpisah dengan Aifa dan Bi Umi. Mereka masuk ke ruang khusus kepala sekolah.

"jadi begitu Haidar" kata Haddad menjelaskan tentang kurikulum.

"baik Gus. Akan ana benahi secepatnya" jawab Haidar.

"semoga antum diberi kemudahan"

"aamiin"

"ngomong-ngomong sepertinya antum dekat sekali dengan Aifa dan Bu Umi" tebak Haidar.

"bagaiamana tidak? Mereka berdua guru di sekolah ini setiap minggu kita bertemu saat evaluasi" jawab Haddad dengan bijak.

"ana seorang lelaki sama seperti antum. Ana bisa lihat bagaimana antum menatap Aifa" kata Haidar kekeh.

Haddad tersenyum. "sebenarnya itu yang ana lihat pada diri antum. Karena nampaknya antum cemburu?"

Haidar terdiam tidak bisa menjawab.

"hanya bergurau. Kalau begitu ana pamit dulu assalamu'alaikum"

Haddad pergi keluar ruangan meninggalkan Haidar yang kesal.

***************

Makin seru aja kan ceritanya tunggu terus next part nya yaa 😍

JANGAN LUPA SISAKAN JEJAK DENGAN VOTE, LIKE, DAN FOLLOW TUTER 💗

SUPPORT TERUS TUTORNYA YA ❤

LUKA TERBAIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang