Rumit

27 4 4
                                    

Luka Terbaik
Part 16
¶¶¶¶¶

"Haidar" panggil Aifa lagi berharap Haidar menghentikan tingkah kekanak-kanakannya.

"apa antum punya hubungan dengan Aifa?" tanya Haidar.

"ini ada apa ya?" Haddad tidak menjawab pertanyaan Haidar.

"Gus tolong jawab pertanyaan ana" kekeh Haidar.

"hubungan kita hanya sebatas seorang guru dengan pimpinan Ponpes" jawab Haddad tenang.

"lalu apakah Haddad tertarik pada Aifa?" tanya lagi Haidar lebih dalam.

Haddad terdiam menatap Haidar.

"Haidar" sentak Aifa.
Aifa hanya bisa berdiri mematung dengan pasrah di pintu ruang evaluasi.

"jadi hubungannya antara Aifa dan antum apa?" tanya Haddad kini berdiri agar dapat menatap sejajar dengan Haidar.

"ini jelas ada hubungannya" jawab Haidar.

"kalau memang Aifa sudah menjadi istri antum baru itu ada hubungannya. Nampaknya ini cinta yang bertepuk sebelah tangan" sindir Haddad.

Haidar menatap kesal Haddad.
"tolong antum hanya perlu menjawab pertanyaan tadi" kata Haidar.

"iya.. ana tertarik pada Aifa" jawab Haddad dengan santai.

Aifa terkejut dengan jawaban Haddad.

Haidar tertawa.

"lalu antum akan melakukan apa setelah tau ini?" tanya Haddad.

Haidar memukul meja Haddad dengan keras lalu pergi begitu saja tidak punya sopan santun.

Aifa masih mematung tidak bisa berkomentar.

Haddad kembali duduk lalu merapikan mejanya yang tergeser. "mari kita mulai evaluasinya" kata Haddad.

Aifa berjalan menuju kursi lalu duduk dibalik tabir.

"afwan Gus atas kejadian tadi dan juga terima kasih sudah mau bilang kalau Gus suka sama saya supaya Haidar pergi" ucap Aifa.

"iya ga apa-apa. Lagian itu bener" jawab Haddad dengan jujur.

Aifa terdiam bingung rasanya hatinya seperti akan meledak. Ada banyak sekali dentuman di jantungnya itu.

"itu sebagai informasi saja untuk anti. Ana ga akan menanyakan perasaan anti karena ini bukan sesi melamar seorang akhwat" kata Haddad gugup.

Aifa memegangi jantungnya yang berdebar sekarang. Detaknya tidak bisa ia kontrol dengan baik.

"anti ga apa-apa kan?" tanya Haddad penasaran karena Aifa sedari tadi terdiam.

"apa evaluasinya masih lama?" tanya Aifa tidak menjawab.

"ohiya sebaiknya kita langsung evaluasi. Jadi perkembangan mengajar anti cukup bagus tapi di sini ada beberapa anak yang sakit. Kira-kira apa penyebabnya?" tanya Haddad.

"berdetak keras" jawab Aifa melantur.

"apa yang berdetak keras?" Haddad bingung.

"ah maksudnya jantungnya yang berdetak keras" Aifa sudah tidak bisa berkonsentrasi.

Haddad terdiam masih bingung.

"eh maksudnya hati.. bukan hati.. apa sih itu namanya? karena faktor cuaca iya.. faktor cuaca" jawab Aifa dengan susah payah.

Haddad tersenyum. "apa hatinya baik-baik aja?"

"engga Gus.. eh maksudnya bukan hatinya yang sakit" jawab Aifa terpancing jawaban Gus.

LUKA TERBAIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang