Happy reading 🌹
💃💃💃💃💃
Clemira meringis. Ia kembali terjatuh saat menari. Sejak awal mengajar, pikirannya tidak fokus. Hingga ia membubarkan kelas lebih awal dari biasanya. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana Kenzo terkapar di arena balap satu minggu yang lalu. Walaupun saat itu Kenzo bisa berdiri, bahkan ia juga mendapat kabar bahwa laki-laki itu bisa menyelesaikan event dan mendapat posisi ke tiga, tetap saja membuatnya khawatir. Apakah setelah itu Kenzo tetap baik-baik saja? Atau ... laki-laki itu harus berobat? Sangat mungkin kejadian itu membuat tubuh Kenzo lecet atau memar, kan?
"Jangan lo pikirin lagi, Clemira ...," lirih Clemira. Ia kembali memutar audio dan mulai menari. Setelah beberapa kali mencoba, ia terjatuh lagi, tidak seperti biasanya. Pada akhirnya, ia terduduk di lantai ketika di akhir gerakan kakinya sedikit tergelincir.
"Akh!" seru Clemira seraya meringis kesakitan. Ia memijit pergelangan kakinya yang terasa nyeri. Setelah beberapa saat terduduk di lantai, ia memutuskan untuk berhenti dan bergegas pulang.
Namun, langkah Clemira tertahan. Ia terkejut saat melihat Kenzo berdiri di depan ruang balet. Ia sudah berhasil menghindar dari Kenzo selama berada di kampus. Namun, mengapa laki-laki itu nekat mendatanginya ke Sarang Dance School?
"Cley, bisa bicara sebentar?"
"Sorry, gue buru-buru pulang," sahut Clemira seraya mengunci ruang balet tanpa menatap Kenzo.
Kenzo tidak menjawab. Ia langsung menggandeng tangan Clemira menuju taman. Beruntung suasana studio sudah sepi. Jam les sudah berakhir 30 menit yang lalu. Tentu saja para siswa sudah pulang.
"Ken, lepas!"
"Kenapa lo menghindar dari gue, Cley?" tanya Kenzo.
"Gue masih sibuk, Ken." Clemira berusaha mengelak.
"Sibuk? Lo bisa ngobrol sama Kak Theo pas jam kuliah. Lo bisa pergi ke Sentul nonton balapan. Lo juga bisa jalan bareng Cynthia sama Hugo, tapi kenapa lo nggak bisa sempatin waktu sebentar aja buat ngobrol sama gue?"
Skakmat! Clemira mati kutu. Kenzo mengetahui apa saja yang ia lakukan. Apakah selama ini diam-diam Kenzo memantau kegiatannya melalui media sosial dan akun gosip yang tidak penting itu?
"Cley, gue tahu lo nyembunyiin sesuatu dari gue. Sikap lo udah nunjukin semuanya. Lo berubah," ucap Kenzo seraya menatap mata bening Clemira. "Gue selalu perhatiin lo dari jauh. Hari ini juga masih sama. Lo nggak fokus nari baletnya."
Clemira segera membuang muka. Ia tidak ingin menumpahkan air matanya yang berharga di depan Kenzo. Kenzo sudah mengamatinya sejak tadi, berarti laki-laki itu tahu kakinya terkilir. Lantas mengapa Kenzo diam saja?
Clemira menghela napas panjang. "Ken, mulai sekarang jauhin gue ya!"
Kenzo terperenyak. "Kenapa? Lo masih marah karena gue tinggalin waktu itu? Atau karena gue nggak layak bersanding sama lo?" tanyanya tidak terima akan ucapan Clemira.
Kini Clemira menunduk. Gadis itu menggigit bibir bawahnya."Atau lo beneran ada sesuatu sama anak CEO Akira Group itu? lo suka sama Kak Theo?"
Rasanya, Clemira ingin segera beranjak dari hadapan laki-laki yang sedang mencecarnya.
"Kalau lo marah karena kejadian di GBK, gue minta maaf. Gue nggak bermaksud buat ninggalin lo. Gue—"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DESTINY (TERBIT)
RomanceClemira, seorang balerina berbakat yang sudah lama menjadi secret admirer Kenzo, atlet basket keren andalan Garuda Jakarta. Ia berpikir jika selamanya akan seperti itu. Namun, sebuah kejadian di depan toilet kampus menjadi gerbang kedekatan mereka. ...