Sarada berlatih melempar kunai di tempat biasa yang ia gunakan saat berlatih bersama Sasuke mau pun Boruto. Kali ini dia latihan tidak bersama papanya atau pun Boruto, melainkan dengan adik laki-lakinya. Ia sengaja membawa Sakaki untuk menemani sekaligus mengajarinya melempar kunai.
"Sakaki, lihatlah!" Sarada bersiap dengan tujuh kunai di tangannya. Ia mengambil ancang-ancang dan melemparkan semua kunai itu pada papan sasaran.
Tuk.
Tuk.
Tuk.
Tuk.
Tuk.
Tuk.
Tuk.
Semua kunai mendarat dengan tepat sasaran. Sakaki menepuk tangannya dengan semangat. Mata hijaunya yang berbinar menunjukan kekaguman pada kakak perempuannya itu.
"Neesan hebat! Bolehkah aku mencobanya?"
"Tentu." Sarada melempar senyumannya. Ia memberikan satu kunai kepada adiknya yang sangat imut itu.
"Kenapa hanya memberiku satu kunai? Aku ingin sebanyak punya neesan!"
"Kau harus mencoba dengan satu kunai terlebih dahulu." Sakaki segera mengambil kunai dari tangan Sarada. Ketika kunai tersebut sudah berpindah ke tangannya, ia meringis.
"Ada apa?"
"Kenapa berat sekali?" Sarada tertawa saat melihat adik kecilnya mengeluh.
"Maka dari itu kau harus berlatih dengan satu kunai terlebih dahulu. Jika kau sudah mulai mahir, kau bisa terus menambah jumlah kunaimu."
"Baiklah, akan aku coba. Lihatlah, Neesan!" Sakaki mengikuti gerakan ancang-ancang yang ia contoh dari Sarada. Terlihat seperti pelempar kunai profesional, Sakaki pun segera melemparkan kunainya ke papan sasaran.
Tuk.
Namun kunainya melesat melewati papan sasaran. Wajahnya berubah menjadi murung.
"Tidak masalah. Kau bisa mencobanya lagi!" Sakaki mencobanya kembali. Namun hasil yang didapatkan adalah sama. Padahal ini sudah yang ketiga kalinya ia ikut berlatih bersama kakaknya. Berkali-kali Sakaki mencoba melemparkan kunainya, namun masih belum berhasil. Sarada sama sekali tidak menghentikannya, karena ia juga ingin melatih adiknya sejak dini. Sakaki melempar kunai yang terakhir menuju ke sasaran. Namun ketika kunai tersebut hampir mengenai sasarannya, ada tangan yang dengan cepat menangkisnya.
"BORUTO!" Sarada mengkacakan pinggangnya saat melihat Boruto yang menangkis kunai milik adiknya.
"Ah! Sarada! Sakaki!" Ia melambaikan tangannya dan menghampiri dua bersaudara yang sedang latihan.
"Kau mengacaukan sasaran kunainya!"
"Benarkah itu?" Boruto mengeryitkan dahinya dan sedikit tak paham.
"Sedang apa kau di sini? Bukankah seharusnya kau pergi kerumah kakekmu?"
"Aku baru saja pulang dari sana. Jika tak ada misi begini, jadi terasa sangat membosankan-ttebasa. Makanya aku ke sini."
"Kau bisa membantu ibumu, kan?"
"Sudah menjadi tugas Hima."
"Ah, kau ini!"
"Ngomong-ngomong di mana Sasuke-san?"
"Aku tidak akan memberitahumu."
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST AND THE FUTURE | SASUSAKUSARA (COMPLETED✔️)
FanfictionUchiha Sarada adalah seorang gadis yang berusia 16 tahun. Ia merupakan putri dari pasangan Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. Sarada selalu mangagumi bagaimana hubungan kedua orang tuanya yang selalu romantis hingga di usia yang tak lagi muda. Terkada...