Dahan demi dahan ia pijak dengan sangat hati-hati. Sarada mengejar Sakura yang akan pergi menyusul Sasuke setelah ia membuat rekan-rekannya tertidur pulas. Tersirat bahwa tatapan matanya sangat ketakutan dan juga khawatir. Namun Sakura harus melakukannya.
Sasuke-kun... Kapan aku pernah jatuh cinta padamu? Sebelumnya, aku hanya kagum dengan kehebatanmu. Saat kita menjadi rekan satu tim, hal itu tidak merubahku. Aku masih saja jatuh cinta pada kehebatan Sasuke-kun. Hanya dengan melihat wajahmu yang tampan, hal itu sudah cukup bagiku. Aku tak pernah berpikir, siapa sebenarnya kau di balik wajah dinginmu itu? Naruto, maafkan aku. Tapi aku sudah memutuskan untuk menghabisi Sasuke-kun dengan tanganku sendiri!
Naruto Shippuden ep 212
"Bagaimana jika aku menghentikan mama? Apakah ini akan berpengaruh ke masa depan? Ah, tidak! Aku hanya perlu mengawasinya saja."
Mereka tiba di sebuah jembatan besar. Dengan berani, Sakura melangkahkan kakinya dan mendekati Sasuke.
"SASUKE-KUN!"
Chidori di tangan kiri Sasuke itu siap untuk menghabisi rekan satu timnya, Karin. Sasuke menatap tajam saat melihat siapa yang datang.
"Sakura? Apa yang kau lakukan di sini?"
"Sasuke-kun! Aku memutuskan untuk ikut denganmu! Aku sudah meninggalkan Konoha!"
"Mama?!" Sarada mengatur nafasnya yang terengah-engah. Ia masih terus menyembunyikan dirinya agar tak terlihat oleh siapa pun. Ia melihat bagaimana kedua mata Sasuke dan Sakura saling bertatap tajam meski jaraknya sangat jauh. Jantung Sarada berdetak tak karuan.
"Kau tau apa yang aku inginkan? Aku akan menghancurkan Konoha! Apa kau bisa mengikutiku untuk menghianati Konoha?"
Jantung Sarada seakan berhenti. Ia merasakan aliran darahnya yang mulai panas. Merinding, takut dan juga terkejut—itulah yang dirasakannya sekarang. Apakah laki-laki yang dilihatnya itu benar-benar papanya di masa lalu? Ia mengamati dengan seksama, untuk memastikan apakah yang dilihat dengan matanya sekarang adalah papanya atau bukan.
Terlihat jelas dari fisik dan juga lambang kipas yang berada pada belakang baju lelaki tersebut. Rasanya Sarada ingin menangis dan berteriak. Namun hal itu tidak mungkin. Jika ia melakukan sedikit saja pergerakan, itu akan membuat masa depan berantakan.
"Jika itu yang Sasuke-kun mau, aku akan mengikutimu."
Lagi-lagi ia mendengar jawaban yang tak masuk akal dari Sakura, mamanya sendiri.
"Apakah mama benar-benar akan menghianati desa juga demi papa? Kenapa mama seberani itu hanya demi papa? Apakah ini namanya cinta sejati?"
"Baiklah! Buat aku percaya! Bunuhlah dia sekarang juga!" Sasuke menunjuk Karin yang sudah terkapar lemah.
"Karin-san?! Apakah papa yang membuatnya menjadi seperti itu?" Sarada tak percaya.
"Siapa dia?"
"Dia adalah anggota Tim Taka. Tapi sekarang sudah tidak berguna. Sakura, kau ninja medis, kan? Kau bisa menggantikannya." Dengan intonasinya yang datar, Sasuke memerintah Sakura untuk membunuh Karin. Sakura mendekati Karin dan Sasuke dengan penuh kehati-hatian. Sarada yang menyaksikannya, ia hanya menggigit bibir bawahnya. Ia berpikir apakah mungkin mamanya akan membunuh? Tapi Sarada yakin hal itu tidak mungkin.
Sakura hanya berdiri di depan Karin. Ia masih berpikir apakah dia akan melakukannya, ataukah memang harus melakukannya. Sasuke seketika muncul di balik Sakura dengan chidori yang sudah ia siapkan untuk membunuh Sakura. Sasuke pun menyerang Sakura dengan serangan tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST AND THE FUTURE | SASUSAKUSARA (COMPLETED✔️)
FanfictionUchiha Sarada adalah seorang gadis yang berusia 16 tahun. Ia merupakan putri dari pasangan Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. Sarada selalu mangagumi bagaimana hubungan kedua orang tuanya yang selalu romantis hingga di usia yang tak lagi muda. Terkada...