CHAPTER SPESIAL - PILLOW TALK SASUSAKU

3.3K 309 7
                                    


CHAPTER SPESIAL – PILLOW TALK SASUSAKU


Sasuke kembali ke kamarnya setelah selesai melihat anak-anaknya yang sudah tidur. Sakura sendiri masih terjaga dengan duduk bersandar di atas kasur sambil membaca bukunya. Sakura memang memiliki kebiasaan membaca buku sebelum tidur. Entah itu buku fiksi, jurnal atau pun buku catatan evaluasinya.

Sasuke segera mendekati istrinya itu. Ia mengambil buku yang berada di tangan Sakura.

"Sasuke-kun—"

"Beristirahatlah. Kau sudah bekerja keras."

"Tetapi aku hanya ingin mengevaluasi pekerjaanku."

"Sudah cukup untuk malam ini." Sasuke segera merebahkan tubuhnya yang lalu diikuti oleh Sakura. Sasuke pun mendekap istrinya dengan penuh kehangatan.

"Sakura...."

"Ada apa?"

"Terima kasih untuk semuanya."

"Rasanya akhir-akhir ini kau senang mengucapkan 'terima kasih', ya?"

"Aku tidak tau apa yang harus aku katakan selain kata-kata itu. Kau benar-benar..., merawat anak-anak dengan sangat baik."

"Sudah aku bilang, kan, bahwa itu memang menjadi kewajibanku."

"Tapi kau merawatnya dengan sangat sangat sangat baik."

"Kau berlebihan."

"Tidak. Itu adalah fakta. Sarada dan Sakaki tumbuh tanpa kekurangan kasih sayang sedikit pun. Selain itu, perkembangan mereka juga luar biasa. Untuk Sakaki, kemampuannya sudah dapat dilihat sejak dini. Dia menjadi lebih pintar dan mandiri."

"Itu karena peran Sarada juga. Sakaki sangat mengagumi dan menyayangi Sarada. Tak jarang jika Sarada sering membawa adiknya untuk latihan. Dan Sarada sendiri sering mengajari beberapa hal dasar kepada Sakaki."

"Mengajarkan apa?"

"Melempar kunai, melempar shuriken, berbagi pengetahuan mengenai shinobi, dan bahkan mungkin saja Sarada mengajarinya jutsu dasar."

"Apakah Sakaki mampu? Bukankah masih terlalu kecil untuk menguasainya?"

"Jangan remehkan anakku! Chakra Sakaki sudah mulai terlihat dan pengontrolannya cukup bagus."

"Benarkah?"

"Hm."

"Mengenai Sarada, sekarang ia sudah membangkitkan mangekyo sharingan-nya."

"Huh? Bagaimana bisa?"

"Ketika aku menunjukan semua memoriku kepadanya, saat itu juga revolusi matanya berubah."

"Lalu, sekarang Sarada menjadi lebih kuat, bukan?"

"Iya. Akan tetapi masih ada sedikit keraguan di hatinya. Ia takut jika kepemimpinannya tidak dapat di terima dengan baik oleh masyarakat. Mungkin karena telah mengetahui semua masa lalu."

"Baiklah, aku bisa mengatasi mentalnya. Serahkan saja padaku."

"Kau memang dapat diandalkan. Ngomong-ngomong, pelajaran parenting yang kau ajarkan padaku sudah berhasil. Aku sangat berterima kasih lagi padamu."

"Huh? Benarkah itu?"

"Iya, Sarada lebih sering berkomunikasi denganku akhir-akhir ini. Selain itu, selama di perjalanan waktu, Sarada menceritakan mengenai hal-hal yang pribadi."

THE PAST AND THE FUTURE | SASUSAKUSARA (COMPLETED✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang