CHAPTER 7.2 - MENYAKSIKAN KERJASAMA UCHIHA BERSAUDARA

3.4K 329 9
                                    

TUJUH BAGIAN DUA – MENYAKSIKAN KERJASAMA UCHIHA BERSAUDARA


Sudah dua hari berlalu dan Sarada tidak kembali ke rumah. Sasuke akhirnya menyadari bahwa putrinya itu masih berada di dalam dimensi masa lalu. Ketika Sasuke akan kembali ke masa depan, ia tidak menyadari bahwa yang bersama dirinya adalah bunshin putirnya. Sasuke sudah menceritakan semua kejadian itu kepada Sakura. Sakura sebenarnya sedikit khawatir, namun ia sangat yakin bila Sasuke mampu menemukan dan membawa Sarada kembali pulang dalam keadaan baik-baik saja. Namun, yang paling dikhawatirkan oleh Sakura saat ini adalah anak laki-lakinya yang masih ebrumur 4 tahun. Dua hari ini ia mengalami demam karena terlalu memikirkan dan merindukan kakaknya, Sarada. Tak hanya itu, nafsu makan Sakaki semakin harinya selalu berkurang.

Sasuke mengusap lembut kepala Sakaki dan kemudian mencium keningnya sebelum ia pergi menjemput Sarada.

"Papa..., papa mau ke mana?" tangan kecilnya menarik jari telunjuk Sasuke.

"Papa mendapatkan misi dan harus pergi sekarang."

"Papa mau menjemput neesan, kan?" Sasuke meilirik ke arah Sakura.

"Hm! Papa akan pergi menjemput neesan." Sakura membelai lembut kepala putranya.

"Aku ikut, ya?"

"Sakaki tidak boleh ikut. Kalau Sakaki ikut, nanti perjalanan papa menjadi lebih lama." Sasuke hanya terdiam. Ia sengaja membiarkan istrinya yang menjawab.

"Aku ikut, ya, Pa?" tampaknya Sakaki tidak menerima jawaban yang diberikan oleh Sakura. Sakaki terus bertanya hingga Sasuke sendiri yang menjawab langsung dari mulutnya. Sakura segera menyenggol lengan Sasuke supaya ia memberi jawaban kepada Sakaki.

"Kau tunggu di sini saja bersama mama. Perjalanannya sangat jauh dan...." Sasuke menghentikan kata-katanya. Ia berpikir harus memberikan alasan apa.

"Dan apa?"

"Dan akan banyak binatang yang mengerikan. Jika kau ikut, nanti kau akan..., diterkam." Sakura menginjak perlahan kaki suaminya itu. Bagaimana bisa ia memberikan alasan yang memancing banyak pertanyaan Sakaki.

"Apakah neesan sedang bersama hewan-hewan itu? Apakah neesan sedang dalam bahaya? Apakah neesan bisa melawannya? Neesan tidak sendiri, kan, Pa?"



Sudah ku duga, keluh Sakura.



"Aah! Tidak, tidak! Nessan baik-baik saja. Maksud papa, papa tidak mau jika Sakaki dalam bahaya saat dalam perjalanan. Jika Sakaki dalam bahaya, mama akan sedih dan menangis sekeras-kerasnya. Dan papa akan mendapatkan masalah dari mama."

"Kalau begitu mama juga ikut, ya?"

"Kalau mama dan Sakaki ikut, kasihan Maru. Jika nanti dia mati kelaparan karena tidak ada yang memberinya makan bagaimana?"

Sakaki hanya menunduk dan sedikit merasa kecewa karena permintaannya ditolak oleh Sasuke. Wajah Sakaki kini terlihat sangat imut dan menggemaskan ketika sedang cemberut.

"Papa akan pergi sekarang, ya. Kau harus makan yang banyak."

"Tidak mau."

"Huh, nanti kalau Sakaki tidak mau makan, neesan juga tidak mau pulang, lho," ujar Sakura sambil mengkompres kening Sakaki.

"Berarti neesan akan marah jika aku tidak mau makan?"

"Kau benar sekali. Sekarang biarkan papa pergi, ya?"

THE PAST AND THE FUTURE | SASUSAKUSARA (COMPLETED✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang