LIMA BAGIAN SATU – SEDIKIT KENANGAN UNTUK PAPA
Matahari perlahan mulai bersembunyi di ufuk barat. Cahaya yang berwarna merah dan oranye membias ke seluruh langit, hingga memberikan sinar emas nan hangat ketika memandangnya. Sakura melepas kain perban yang merekat pada jarinya. Dengan jutsu medis yang dimilikinya, Sakura menyembuhkan lukanya sendiri supaya keadaannya menjadi lebih baik.
Sarada terus menyenggol papanya supaya mengajak Sakura untuk berinteraksi. Awalnya Sasuke menolak, namun melihat tatapan mata putrinya yang menyeramkan, ia menyerah.
"Sakura...." Suara yang terdengar berat itu memanggil namanya.
"Ada apa?"
"Apakah perbatasan desa masih sangat jauh?"
Sarada menepuk dahinya ketika mendengar perkataan yang dilontarkan oleh papanya. Ia melirik tajam papanya itu.
"Uhm, bagaimana lukamu?"
"Sudah lebih baik."
"Mengenai kau dan Gaara..., terlihat sangat akrab."
"Huh?"
"Kalian terlihat sangat akrab."
"Kenapa kau berkata seperti itu?" Sakura mengernyitkan alisnya.
"K-kau..., haruskah aku mengulanginya lagi?"
"Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu."
"Sakura-san, dia bertanya padamu, 'apakah kau dan Gaara-sama memiliki sebuah hubungan khusus?'" Sarada menjelaskan apa yang dimaksud oleh Sasuke.
"Ah! Kalian ini memikirkan apa, sih?!"
"Pamanku hanya ingin memastikan saja—bahwa kau dan Gaara-sama tidak memiliki hubungan apa-apa."
"Sarada—"
"Kau tak usah gugup begitu. Lagi pula kau hanya bertanya, kan?" Sasuke menurunkan pandangannya. Ia merasa posisinya telah terpojokkan oleh putrinya sendiri.
"Kenapa kalian sangat penasaran?"
"Berarti, benar?" Sasuke menegaskan intonasi suaranya. Wajahnya terlihat sangat penasaran.
"Aku tidak mengerti dengan apa yang kalian pikirkan. Sudahlah, sebentar lagi akan sampai di perbatasan desa. Kita harus beristirahat sebentar di sana untuk memulihkan keadaan kalian." Sakura pun mempercepat langkahnya.
Matahari mulai terbenam dari permukaan dan hari pun semakin gelap. Sakura mengalirkan chakra-nya pada tangan Sasuke dan tangan Sarada yang sedikit terluka selepas bertarung.
"Terima kasih Sakura-san." Sarada menatap Sakura dengan perasaan lega. Melihat papanya yang tidak merespon apa pun, ia menyenggol lengan Sasuke.
"Kau tak perlu repot begini."
Sarada menghela nafas ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut papanya.
"Baiklah. Ayo kita lanjutkan perjalanan supaya lebih cepat tiba di desa." Sasuke segera berdiri. Namun ia merasakan dadanya yang sakit akibat serangan peluru air yang tidak ia sadari telah mengenainya.
"Dengan kondisimu yang seperti itu?" Sakura terlihat cemas dan menopang tubuh Sasuke yang hampir terjatuh.
"Hn."
Sarada yang melihat hal tersebut menahan senyumannya. Akhirnya papanya memiliki sedikit kenangan masa muda bersama mamanya. Meski ini bukan dunia yang sesungguhnya. Kini Sasuke berbaring atas perintah Sakura. Sakura mengalirkan chakra-nya pada tubuh Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST AND THE FUTURE | SASUSAKUSARA (COMPLETED✔️)
FanfictionUchiha Sarada adalah seorang gadis yang berusia 16 tahun. Ia merupakan putri dari pasangan Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. Sarada selalu mangagumi bagaimana hubungan kedua orang tuanya yang selalu romantis hingga di usia yang tak lagi muda. Terkada...