12.Ungkapan

696 53 10
                                    

Haeeee.....!!!!!
Mari kita lanjutkan cerita:3

Happy reading and enjoy the story
.
.
.
.
.
Lima hari sudah Mikasa mendiamkan Levi dan Eren.Setiap kali bertemu,ia akan membuang muka atau menghindar lebih tepatnya.dan hal itu membuat Levi maupun Eren frustrasi,mengingat kejadian lima hari lalu dimana mereka mencium Mikasa secara bersamaan.

Jam sudah menunjukkan pukul 11.30.namun sepertinya Malam ini,Eren tidak bisa tidur.ia pergi beranjak ke kamar Levi,biasanya sepupunya itu belum tidur.ia membuka pelan gagang pintu dan masuk ke kamar sepupunya itu.benar dugaannya,sepupunya belum tidur

Levi yang kala itu sedang mengutak-atik ponselnya sedikit terkejut melihat Eren yang datang ke kamarnya,padahal biasanya pemuda itu sudah terlelap sambil mendengkur keras malam-malam begini.

(Eren:author sialan!gausah disebar!
(Syuka-syuka akyu Duong!:b

Levi sejenak melirik kedatangan Eren
"Ada apa?kau tak bisa tidur?" Tanyanya sambil memfokuskan tatapan pada layar ponselnya.eren mendekat dan duduk di ranjang Levi."sepertinya kau santai sekali" ucap eren membuat Levi mengernyit heran."maksudmu?soal Mikasa?" Tanya Levi to the point.eren Hannya mengangguk dengan kepala tertunduk.

Levi menghela nafas panjang dan menghembuskan nafasnya dengan kasar."bukan hanya kau yang khawatir, sebenarnya malam ini aku tak bisa tidur bukan karena insomnia ku.tapi karena dadaku nyeri" ucapan Levi membuat Eren menatapnya."yah,aku juga sama" kata Eren.

Yah,memang belakangan hari ini setelah Mikasa mendiamkan mereka,entah kenapa jantung Levi dan Eren terasa nyeri sekali.seakan kehilangan salah satu bagiannya.

Levi menatap Eren."apa menurutmu kita harus minta maaf sekarang?" Tanya Levi,dan tentu saja hal itu membuat Eren tertunduk.
:
:
:
Malam semakin larut membuat udara semakin dingin,Mikasa tak bisa tidur.ia memikirkan keadaan Levi dan Eren yang didiamkannya belakangan ini,bukan tanpa sebab ia mendiamkan mereka.dia juga mendiamkan mereka bukan karena marah,tetapi karena malu.

Mikasa tak menyangka jika hanya karena ia menyuapi Marco membuat Levi dan eren marah seperti itu,bahkan sampai menghukumnya!apakah sedekat itu hubungan yang dijalin adik-kakak?sepertinya tidak!karena Mikasa membaca di buku,jika seseorang marah seperti itu,tandanya mereka cemburu.tapi,Mikasa Levi dan Eren kan bersaudara?tidak mungkinkan Levi dan Eren mengidap sister-complex?

Memikirkan hal itu membuat Mikasa semakin pusing,ditambah jantungan yang berdetak tak normal membuat dadanya nyeri.entah kenapa mendiamkan Levi dan Eren bagi Mikasa adalah sebuah kutukan,padahal ia hanya ingin menenangkan diri.
:
:
:
Esok paginya,Mikasa berangakat dengan terburu-buru.ia tidak mau berangkat bareng Levi dan Eren hari ini,ia ingin cepat sampai sekolah dan bertemu teman-temannya untuk bercerita.setidaknya mereka bisa membantu bukan?

Ia memeriksa makanannya,"baiklah sarapan sudah siap,aku harus berangkat sebelum kak Levi dan Eren bangun" gumam Mikasa sambil menutup pintu,ia berjalan menuju sekolah dengan santai.
Tanpa ia sadari,dua orang pemuda menatapnya nanar dari atas jendela kamar."apa kau benar-benar membenci kami sampai berangkat lebih dulu,Mikasa?" Batin mereka sedih.
.
.
Sampai disekolah,Mikasa segera mengganti sepatunya dan masuk ke kelas secepatnya lalu duduk disebelah Sasha,"loh.mik,tumben kamu duduk disini?" Tanya historia heran,karena biasanya Mikasa duduk disamping Eren. Bukannya menjawab.mikasa malah menarik historia dan membisikkan sesuatu."pulang sekolah,temui aku di taman belakang" sebetulnya historia bingung,tapi ia mengangguk lalu duduk di kursinya.

#skip,pulsek(author lazy:>)

Sesuai janji,historia menuju taman belakang sekolah sebelum pulang.dilihatnya Mikasa sudah duduk manis di kursi.historia duduk disebelahnya dan langsung bertanya."jadi,ada apa?apa ada yang ingin kau ceritakan,Mikasa?" Tanya historia.mikasa menatap historia sambil tersenyum sendu,sahabatnya ini memang peka dan cocok dijadikan tempat curhat.

*Connected Heart*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang