7. Sekolah

88.7K 9.5K 516
                                    

Happy Reading

Hari ini Leon sudah pulang ke rumahnya. Dia bersiap untuk pergi ke sekolah saat didepan pagar, ia melihat Vanya dan seorang perempuan yang sepertinya bundanya.

"Ehh kamu yang kemarin pulang sama Vanya kan," celetuk bunda Vanya.

"Selamat pagi tante, iya tan perkenalkan nama saya Leon," ucap Leon sambil menyalami tangan bunda Vanya.

"Panggil bunda saja yon, saya bundanya Vanya."

"Iya ta- eh bun." Leon gugup memanggil Ranu dengan sebutan Bunda. Rani terkekeh melihat Leon yang gugup.

"Kalian satu sekolahkan?" Tanya bunda Vanya

"Iya bun."

"Nah kebetulan Vanya ini ban motornya bocor, bolehkan nebeng yon?" Tanya bunda Vanya. Dari tadi anak dan ibu ini sedang berdebat, anaknya kesiangan dan ban motornya bocor.

"Bundaa," rengek Vanya, malu malu tapi mau Vanya ini.

"Gapapa kok bun sekalian juga."

"Tuh Van udah bareng aja daripada telat sekolah nanti dihukum loh." Vanya hanya pasrah sajalah

"Ya sudah kami berangkat dulu bun."

"Bun Vanya pamit assalamualaikum"

"Waalaikumsalam hati-hati jangat ngebut ya yon."

"Siap bun."

•••

Sampai di sekolah mereka menjadi pusat perhatian banyak siswa. Mereka acuh seperti angin lalu.

Ehh itu Vanya sama Leonkan

Iya ada apa sih

Halah cabe

Cantikan juga gue

"Gak usah didengerin," bisik Leon

"Iya"

"Woeee pak bos ada apa ini," tanya Vino.

"Ehh ada neng geulis," ucap Andre

"Diem lo pada, masuk kelas Van belajar yang rajin," ucap Leon sambil mengacak rambut Vanya yang dibalas anggukan olehnya.

"Lo sehat yon?" Ucap Riko meletakkan tangannya di jidat Leon.

"Apaan sih lo," sentak Leon menepis kasar tangan Riko.

"Ada hubungan apa lo sama Vanya?" Tanya Farel.

"Tetangga"

"Hah?"

"Ck dia tetangga baru gue," setelah mengucapkan itu Leon segera pergi ke kelasnya.

"Ye dasar dugong main ninggalin aja," cibir Vino

"Udah ayo"

LEOVAN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang