Chapter 3

416 57 24
                                    

Y/n meminta nomor telfon Irene ke Daniel dan untungnya dia memberikannya, Segera Y/n nomor tersebut beberapa kali telfonya tidak di anggat membuat Y/n sedikit geram.

Sekali percobaan lagi menelfon Irene akhirnya di angkat olehnya. Y/n menyapa namun tidak di jawab oleh Irena.

"Hallo ini nomor telfon Irena kan" tanya Y/n lagi.

"iya ini saya Irena. Ini siapa?"

Itu pertama kalinya Y/n mendengar suaranya lembut sekali persis suara wanita memeluk yeosang waktu itu. apa mungkin di kekasih yeosang.

"Saya istri yeosang" ucp Y/n.

"ibu Y/n maaf saya tidak sopan"

"tidak masalah, apa kita bisa bertemu"

Tidak ada jawaban dari Irene, Y/n terus menunggu sampai wanita itu menjawab.

"baiklah, bertemu di mana"

"di kafe dekat kantor"

Y/n mematikan telfpnnya dan segera mengambil tas seta kunci mobil, kemudia masuk kedalan mobil berangkat menuju kafe.

Y/n menunggu irene datang dia sudah menunggu hampir setengah jam, apa irene tidak akan datang? Jika begitu irene patut dia curigai.

Y/n melihat ke arah pintu masuk kafe saat ada wanita masuk dan menghampirinya, lihatlah penambilannya begitu feminin.

"maaf saya terlambat, saya harus menyekesaikan pekerjaan saya dulu" ucapnya membungkuk sedikit, Y/n menyuruhnya untuk duduk dan memesan makanan atau minuman.

"kita bicara jangan terlalu formal" irene mengangguk, Y/n terus memperhati kan irene membuat irene tidak begitu nyaman.

"sedekat apa kau dengan yeosang" irene sedikit tersedak minumanya. Y/n menatap tajam irene membuatnya sedikit ketakut.

"aku dekat dengan yeosang karena dia pernah membantuku. Aku juga sudah menganggap Yeosang sebagai kakak" y/n melihat kejujuran di mata irene dia berhenti membuatnya takut.

"apa kau bisa mambantuku" tanya y/n, kali ini dia harusberusaha mencari tahu suapa wanita yang menjadi kekasih yeosang hah lebih tepanya selingkuhannya sampai sekarang.

"membantu apa" tanya Irene

"aku mau kau mengawasi yeosang saat di kantor itu saja" irene seperti berpikir sebentar dan mengangguk. Y/n memgeluarkan beberapa uang memberikanya untuk Irene.

"anggap ini pekerjaan sampinganmu dan ini gajihmu" irene menerimanya, setelah itu tidak ada permicaraan yang serius lagi mereka salian bicara hal-hal lain.
-
-
-

Disisi lain Yeosang dan Wendy bersenang-senang dengan waktu berdua mereka. Yeosang seakan lupa akan istri dan anaknya, sekarang mereka berada di sebuah pantai menikmati matahari terbenam.

"Yeosang aku ingin terus bersamamu" ucp Wendy memeluk yeosang dengan erat, yeosang mengelus surai hitam dengan lembut.

"aku juga maunya seperti itu wendy" Yeosang berpikir bagaiman caranya agar dia tetap bersama wandy tampa membuat siapa pun ciriga.

"Wendy apa kau mau bekerja di rumahku mengasuh Eunsang dengan begitu kita terus bersama" Wendy menatap Yeosang

"kau serius, bagaimana jika istrimu itu tidak setuju. Dan satu lagi aku pasti melihatmu bermesrahan denganya, aku tidak suka itu" Wendy tidak suka prianya bermesraan dengan wanita lain walaupun itu istri yeosang.

"tidak akan. Aku janji apa kau mau" tanya yeosang lagi. Wendy terdiam sebentar dan mengangguk, dia akan melakukan apa pun agar terus bersama yeosang.

Hari ini dimana yeosang dan wendy kembali ke seoul,  Mereka akan langsung ke rumah yeosang.
-
-
-
Kamu pamit pulang karena Yeosang mengabari bahwa dia akan pulang malam ini tentu saja kamu merasa sangat senang begitu juga Eunsang akan bertemu dengan ayahnya.

Kamu membuka pintu rumah dan menyuruh Eunsang bermain dulu karena kamu akan memyiapkan makan malam.

Tak lama suara mobil terdengan kamu segera membuka pintu dan melihat Yeosang keluar dari mobil kamu segera menghampirinya.

"biar aku bantu" ucpmu dan membanti yeosang mengangkat tas terjanya kamu diam saat melihat Wendy keluar dari dalam mobil.

"loh kok ada wendy" tanyamu. Wendy tersenyum ramah di hadapanmu. Yeosang masuk kamu segera mengikutinya.

"jadi gini wendy butuk perkerjaan aku nawarin dia kerja jagain Eunsang dan beres-beres rumah selagi kamu sibuk" kamu sebenarnya keberatan tapi Wendy sudah ada disini dan juga sudah membawa koper.

"yasudah " Yeosang tersenyum kerena kamu setuju untuk wendy bekerja di rumah kalian.

"Wendy ayo aku antar ke ruang tamu" wendy mengangguk dan mengikutimu, saat kamu lengah wendy yang melewati yeosang mencium beber Yeosang sekilas.

"nah ini kamar kamu" wendy masuk ke dalam kamar, dia melihat-lihat kamar.

"kamu mandi dan kita makan" ucpmu dan diangguki oleh wendy.

Kamu menutup pintu kamar wendy perasaanmu begitu tidak enak. tapi tidak tahu kenapa bisa begitu dan memutuskan menghilangkan rasa itu.

Kamu masuk kedalam kamar merapikan pakaian yeosang dari dalam koper. Setelah selesai kamu menunggu yeosang selesai mandi.

"Y/n tolong ambil handukku" teriak yeosang dari ksmar mandi, kamu mengambil handik dan memberikannya lewat celah pintu kamar mandi.
-

Kalian berada di meja makan menikmati makanan, kamu sibuk meyuapi Eunsang yang duduk di pangkuanmu.

"Eunsang mau sama papi" Yeosang tersenyum dan mengangkat Eunsang dan duduk di pangkuannya.

"Papi lama banget perginya eunsang kangen" eunsng memeluk ayahnya dengan erat.

"papi juga kangen, mau papi suapin" eunsang mengangguk dan yeosang menyuami Eunsang sampai makanannya habis.

Yeosang menyodorkan sendok kearahmu dan kamu tersenyum menerima suaman dari yeosang.

"sudah lama tidak seperti ini" ucp yeosang

"aku udah kenyang, eunsang ikut tante  tidur yuk" Wendy mengambil alih Eunsang dan menatap yeosang sangat tajam kamu meyadari itu tapi kenapa? Ah sudahlah.

------------------------------------------------

Hallo baru update cerita yang ini medah-mudah suka yang tunggu kelanjutannya... Vote dan komen






My Husband Kang Yeosang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang