Chapter 5

421 55 24
                                    

Wendy turun dari taxi dan menggendong Eunsang kemudian masuk kedalam perusaan, semua mata tertuju padanya namun dia sama sekali tidak peduli itu.

Dia berhenti di saat ada yang membicarakannya dan dia menghampiri dua kariawan wanita yang sadari tadi bergosip tentangnya, menatap tajam mereka.

"Apa mulut kalian pernah sekolah?oh atau memang kalian tidak pernah sekolah kerena tidak ada biaya?" dua kariawan itu diam dan hanya menunduk. Sedangkan kariawanlain memilih untuk kembali pada pekerjaan mereka. Wandy pergi menuju ruangan Yeosang dan tidak sengaja berpapasan dengan Yunho.

"Wah. Wah. Wah. Wendy berani juga lu datang ke kantor" Wendy menatap Yunho malas dan memilih untuk tidak memperdulikan ucapan yunho. Dia langsung membuka pintu ruangan Yeosang, Eunsang yang dari tadi di gendong Wendy langsung turun dan menghampiri ayahnya.

"Papi " ucp Eunsang. Yeosang langsung memanggatnya dan duduk di pangkuan, Wandy duduk di sofa menyandarkan kepalanya. Yeosang menghampiri duduk di sebelah Wendy menatap wajah wanita itu yang terlihat sedang menahan kesalnya.

"Ada masalah apa?" tanya Yeosang, Wendy tidak menjawab dia menatap Eunsang. Yeosang tahu apa maksud wendy dia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Apa apa lagi yeosang lo nelfon gue" ucp Yunho yang masuk dengan malas. Dia bukannya tidak mau tapi hanya malas melihat wajah Wendy yang tidak tahu malu itu.

"Eunsang sama om Yunho dulu ya" Eunsang mengangguk. Yunho mengambil alih Eunsang dan segera keluar dari sana dia tidak mau ikut campur urusan dua orang itu.

Setelah Yunho keluar Wendy langsung memeluk Yeosang dengan sangat erat, "Ada masalah apa? " tanya Yeosang.

"kau tahu banyak kariawanmu yang membicarakanku? Aku tidak tahan Yeosang kapan kau menceraikan Y/n?" tanya Wendy sudah sekian kalinya dia bertanya seperti itu namun Yeosang selalu tidak manjawab.

Wendy tahu kenapa Yeosang tidak pernah menjawab pertanyaan yang di perikan kerena pasti Yeosang mempunyai perasaan terhadap Y/n ; dia cemburu hal itu, Wendy tidak akan melepaskan Yeosang sedetik pun.

"Yeosang kenapa kau tidak menjawabku hah? Apa kerena Eunsang? Kau selalu membuat alasan anak, tidak mau Eunsang bingung harus memilih ikut siapa saat bercerai. Yeosang aku butuh kepastian! Aku muak menunggumu, sampai kapan kita serti ini Yeosang" wendy sudah mengelurkan semua yang membebani pikirannya membuat Yeosang hanya bisa diam, Wendy mulai mengeluarkan air matanya.

"Dunia tidak berpihak kepadaku? Ibumu itu sudah mempermalukan aku, apa kau tidak ingat? Ibumu tidak merstui kita hanya kerana aku ini miskin. Apa miskin itu salah? Dunia ini kejam sekali, apa hanya aku yang seperti ini?" Yeosang memeluk Wendy untuk menenangkannya. Hati yeosang sakit saat melihat wanita yang di sayangi menangis di hadapannya.

"kau jangan bicara seperti itu" Yeosang membelai surai hitam itu dengan sangat lembut.

"aku hanya tidak mau seperti ini Yeosang hiks, Bertahun-tahun menunggu hak yang belum pasti" Wendy meluapkan semua oerasaan yang mengganjal di hati dan pikirannya, sungguh di tidak bermaksud untuk menyakiti suapapun namun keadaan memaksanya seerti ini. Dia sangat mencintai Yeosang, sulit untuk melepaskannya.

"sudah-sudah jangan menagis lagi. Aku akan tetap bersamamu, soal perceraian aku akan urus secepatnya" Yeosang menghapus air mata Wendy. Wendy ada rasa bahagia saat Yeosang mengatakan hal itu.

Prangkk

Suara rantang jatuh..
Yeosang dan Wendy menoleh ke arah pintu. Mereka terkejut saat melihat Y/n berada di sana dengan pipi yang sudah basah akibat air mata, Y/n tersadar dan langsung pergi dari sana dengan rasa yang amat kecewa.

Yeosang langsung berlari mengejar Y/n, Y/n memencet tombol lift dengan kasar sambil berusaha menghapus air matanya yang terus mengalir. Saat pintu lift terbuka Y/n yang akan masuk bamun di tahan oleh Yeosang.

"Y/n dengarkan penjelasn ku dulu?" ucpYeosang terus menahan tangan Y/n.

"Penjelas apa lagi Yeosang? Kau akan menceraikanku bukan jadi tidak perlu ada penjelasan, Wendy lebih oenti bukan jadi silahkan kalian bersama aku tidak menghalang hiks, tapi ingat Eunsang bersamaku" Yunho yang berdiri agak jauh sambil menggendong Eunsang hanya diam berdiri di sana.

Y/n menghenpas menggapan tangan Yeosang menghampiri Yunho untuk mengambil Eunsang dan langsung masuk kedalam lift.

Yeosang menoleh ke arah Yunho dan menatap dengan sangat tajam, tangan mengepal dengan sangat kuat dan langsung memukul Yunho.

"gue udah pernah bilang jangan kasih tahu siapapun tentang hal ini" ucp Yeosang dengan emosi yang lemuap.

"gue nggak pernah kasih tahu siapapun Yeosang. Dan satu lagi gue pernah bilang aku sampai ketahuan itu bukan urusan gue" Yunho bangkit tapi Yeosang menampar nya habis-habisan.

"Yeosang!! Apa yang lo lakuin hah?" Wooyoung menahan tangan Yeosang yang akan mendarat lagi di wajah Yunho.

"Lo gila hah? Ingat ini kantor dan lo itu direktur semua kariawan liat" Wooyoung membantu Yunho berdiri dan membawa Yunho agar di obati.

"gue nggak tahu masalah lo sama Yunho? Tapi indakanlo ini murahan Yeosang" Wooyoung kesal dengan kelakuan Yeosang, Yunho di bawa ke ruangannya.

Wooyoung mengambil ponsel dan menelfon Urena agar segera ke ruangan yunho dab membawakan kotok obat. Yunho memengagi wajahnya yang biru dan hujung bibirnya yang berdarah.

"permisi pak ini obatnya" ucp Irena.

"kau obati Yunho aku ada urusan sebentar!" Irena mengangguk mengerti, Wooyoung meninggalkn bereka berdua di ruangan itu.

"apa kau tidak apa-apa" tanya Irena dengan nada khawatir dan menghampiri Yunho, dengan segera Irena mengambil obat merah dab kapas.

"aku baik-baik saja. Kau jangan khwatir" ucp Yunho meyakakinkan Irena yang sibuk mengobati Yunho.

"bagaimana aku tidah Khwatir lihat wajahmu ini, diriktur tidak mempunyai perasaan. Pantas saja ibu Y/n mencurigainnya" ucp Irena dia hampir menangis nelihat luka di wajah Yunho.

"hey kau kenapa? Jangan menangis" ucp Yunho menghapus air mata Irena dan mendekatkan bibirnya di bibir Irena.

_____________________________

Udah ah segitu dulu updatenya semoga suka jangan lupa vote dan komennya oke...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



My Husband Kang Yeosang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang