Chapter 9

383 58 4
                                    

Kamu terjatuh di langai kerena kakimu saat Wendy menelponmu, nafas yang tidak beraturan tangan yang gemetar mengambil lagi ponsel dan memeriksa pesan dari wandy yang mengirin sebuah alamat.

"Y/n lo kenapa?ayo gue bantu berdiri" Bora yang ada di sana membantumu berdiri dan duduk di sofa dia menenangkanmu yang sadari tadi menagis.

Eunsang memelukmu dengan erat dia tidak tahu kenapa ibunya bisa menangis.

"Eunsang kita pulang. Nemuain papi mau?" ucapmu dengan bibir yang gemetar. Eunsang diam menatapmu dan kemudian mengangguk.

"Bora gue minta tolong lo tinggal di rumah ini selagi gue pergi, dan lo bantu Minho juga ngurusin butik" Bora hanya mengangguk kamu berusaha berdiri dan mengemas beberapa pakaianmu dan Eunsang.

Kamu terkejut saat Minho berdiri di depan kamarmu. Matanya penuh tanda tanga tentang apa yang terjadi.

"gue mau pulang. Yeosang di rumah sakit" ucpmu.

"Y/n!! Gue tahu lo khwatir tapi gimana kalo Yeosang masih sama wendy apa yang lo lakuin? Apa lo mau liat mereka mesra-mesra di depan muka" Kamu menghapus air mata yang membasahi pipimu dan berpikir yang di katakan oleg minho itu semuanya benar. Apa kamu samgup melihat Yeosang dengan perempuan lain? Tapi kamu mau menjenguk Yeosang sekali saja.

"gue nggak ngelarang lo buat ketemu yeosang. Tapi gue puduli sama lo" Minho pergi dan entah kemana dia tapi kenapa kamu merasa sakit saat minho berkata seperti itu.

Kamu memasukan barang koper kedalam bagasi dan pamit, bora tinggal sementara di rumah itu dan dia mengurus butik yang baru saja buka itu.

"Y/n hati-hati di jalan" kamu mengangguk bora melambaikan tangannya, kamu menanjap gas pergi menuju alamat rumah sakit yang Wendy berikan.

"Mami, apa papi baik-baik saja" tanya Eunsang kamu menoleh ke arah Eunsang.

"papi baik-baik aja. Tapi papi katanya di rawat di rumah sakit" ucpmu dan kembali fokus dengan jalan.

Kamu sampai di rumah sakit yang dituju dan langsung membawa Eunsang masuk menanyakan dimana Yeosang dirawat pada repsesionis. Kamu menggendong eunsang dan sedikit berlari menuju ruang rawat inap Yeosang.

Sampai di depan pintu kamu menurunkan Eunsang menggenggam tangannya erat-erat dan membuka pintu perlahan.

Eunsang melepas genggamanmu dan berlari menghampiri Yeosang yang terbaring di ranjang. Kamu perlahan mendekati Yeosang wajahnya pucat dan tangannya yang terperban rapi dengan darah yang menembus perban, mata yang masih tertutup rapat.

"Papi bangun, ini Eunsang jenguk papi" Eunsang memeluk tuhuh Yeosang dia berdiri di kursi di samping ranjang.

"Yeosang lo bodoh. Gue kesini terpaksa jadi lo bangun sekarang kalo nggak gue pergi" ucpmu air mata tidak bisa terbedung lagi.

"bagus kalian datang" kamu menoleh ke rumber suara yaitu wandi yang beru datang.

"gue cuman mau kasih ini dan jangan bilang ke yeosang gue pergi" kamu mengambil sebuak kota dan membukanya di dalamnya sebuah kalung yang sering kamu lihat di leher Wendy.

"gue minta maaf karena kedatangan gue di hidup yeosang dia jadi kaya gini. Gue minta maaf hiks" wendy pergi begitu saja dengan berlari keluar dari rumah sakit menabrak siapa saja yang menghalagi jalannya. Sampai dimana dia menyebrang jalan dan sebuah mobil melaju dengan sangat kencang menabrak tubuhnya hingga terpental dan darah keluar,

"ini lebih baik" ucap wendy dia  tersenyum dan pendangannya hilang.Semua orang panik dan memangil siapa saja yang ada di rumah sakit, agar segera di tangani.

Kamu mendengar beberapa orang yang begiti rusuh di luar. Karena penasaran akhirnya kamu keluar dan melihat apa yang terjadi.

Para suster dan perawat berlarian membawa ranjang menuju UGD. Saat melewatimu kamu tersentak melihat siapa yang dibawa. Wendy terbaring di sana dengan bersimpahan darah, nafasmu tidak teratur melihat itu.

Kamu masuk kedalam ruangan dan duduk tubuhmu merasa lemas melihat itu. Kamu berharap Wendy selamat walaupun semua yang telah terjadi.

Kamu melihat kedua mata Yeosang terbuka perlahan dia sadari dan menoleh ke arah Eunsang dan kamu.

"kalian?" Yeosang berusahan bangun dan menatapu lagi lalu memelukmu yang duduk di sampingnya.

"Maaf, kamu minta maaf" kamu masih terdiam di pelukan Yeosang. Kamu melepas pelukan Yeosang membuatnya menatapmu penuh pertanyaan.

"aku tahu kesalahan dan kebohonganku selama ini begitu besar, kau pasti marah, kesal, benci denganku tidak masalah" ucpnya menunduk di hadapanmu.

"Aku bukannya kesal karena kau berbohong padaku. Aku kesal karena mulai sekarang aku tidak bisa mempercayaimu lagi Yeosang" Yeosang diam dia tahu semua yang di lakakukan tidak bisa semudah itu di maafkan, dia benci dirinya.

"Papi" Eunsang bersuara dan yeosang menoleh ke arah eunsang yang menatap ayahnya. Eunsang memeluk ayahnya dengan erat setelah beberapa minggu tidak bertemu.

"Eunsang mau maafin papi?" tanya Yeosang mengelus rambut anak sematawayangnya itu.

"eunsang maafin papi" ucap Eunsang, Yeisang merasa lega saat eunsang berucap seperti itu hanya saja satu orang yang belum bisa memaafkannya.

----------------------------

Maaf segini dulu semoga lakian suka,, jangan lupa vote dan komennya... Lov u


My Husband Kang Yeosang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang