Chapter 13

358 49 11
                                    

Kamu keluar dari kamar menghampiri Yeosang dan Eunsang yang sedang asik bermain. Kamu duduk di sebelah mereka melihat mereka bermain dan bercanda bersama.

“Yeosang sebaiknya kau mandi dan kita segera makan malam” Yeosang mengangguk dan beranjak dari duduknya Eunsang mendekat pada dan berbaring.

“aku sudah siaplan pakaianmu di kamar” ucapmu dan Yeosang langsung berjalan menuju kamar untuk mandi. Jam sudah menunjukan pukul 8 malam kamu membawa Eunsang ke meja makan, menyuruhnya duduk dengan tenang menunggu Yeosang selesai mandi.

Yeosang datang dan langsung duduk di sebelah Eunsang, kamu mengambil piring Yeosang untuk mengambil nasi dan lauk dan memgambil juga piring Eunsang.

“makan yang banyak selagi papimu tidak sibuk dengan pekerjaannya” Yeosang hanya tersenyum mendengar ucapanmu, dia tahu mungkin tidak banyak waktu luang untuk seperti ini tapi dia berusaha agar bisa makan dan meluamgkan waktu untukmu dan Eunsang.

“emm sepertinya kalau aku tidak makan di rumah kalian makan sedikit kenapa?” kamu diam. Kamu memberikan Yeosang sepotong ayam lagi memgalihkan perhatianya dari pertanyaanya tadi.

“ini ayam goreng ya sudahlah makan saja” Yeosang makan dan kamu juga menyuapi Eunsang.

“apa ada kariawan baru di kantor? ” tanyamu dan diangguki oleh Yeosang sembari mengunyah makanan. Kalian selesai makan dan Eunsang juga sudah mengantuk lalu kamu mengantar Eunsang ke kamarnya agar dia tidur menyayikan laku tidur untuk Eunsang sementar. Kamu kembali je kamar melihat Yeosang yang sudah sibuk dengan laptopnya.

“kau bilang tidak tembur” ucapmu menutup pintu kamar dan menghampiri yeosang lalu duduk di sampingnya melihat apa yang dia kerjakan.

“ada sedikit pekerjaan yang beluam selesai” Yeosang fokus dengan laptop tak lama dia menutupnya dan menatapmu yang melihat ke laptop.

“sudah selesi? Cepat sekali? ” tanyamu heran.  Yaosong meletakan laptop di atas nakas dan memaksamu berbaring di kasur, dia berbaring di sampingmu dan memelukmu dengan erat.

“pekerjaanku belum selesai itu bisa besok, sekarang aku mengantuk biarkan seperti ini” kamu diam.

“angkat kepalamu sedikit” kamu mengangkat kepalamu dan Yeosang menyelipkan tanganya di lehermu. Kamu hanya tersenyum saat yeosang tersenyum lalu Yeosang mencium keningmu.

“tidurlah” kamu menutup mata di pelukan Yeosang. Yeosang menarik selimut sampai leher.

Joy dia melepas hak tinggiya berjalan tampa alas kaki di trotoar dengan di terangi oleh lampu jalan, matanya merah dan airmata terus mengali membuat riasanya luntur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joy dia melepas hak tinggiya berjalan tampa alas kaki di trotoar dengan di terangi oleh lampu jalan, matanya merah dan airmata terus mengali membuat riasanya luntur.

“Hidupmu terlihat sangat bahagia. Sedangkan aku seperti ini sekarang hiks” Joy duduk di alte melepas tasnya dan melihat jalan yang sepi.

“hiks kau sudah mengingjari janjimu” Joy meremas bangju oanjang itu rahangnya mengeras.

My Husband Kang Yeosang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang