Chapter 8

388 59 10
                                    

Kamu menutup jendela dan garden karena hari sudah mulai malam menyalakan lampu di setiap sudut ruangan, Eunsang sedang bermain di ruang tamu dengan boneka kesayangannya. Kamu mulai memasuki dapur membuka kulkas mengambil sayuran dan ikan untuk membuat lauk.

Kamu mulai memasak makanan malam, Saat sibuk di dapur kamu tidak sadar Eunsang perlahan berjalan menuju pintu rumah yang terbuka lebar karena kamu lupa menutyp pintu rumah.

Eunsang keluar tampa memberi tahumu. Kamu selesai masak dan berniat memanggil Eunsang tapi anak itu tidak menghampirimu, kamu berjalan ke arah ruang tamu tidak menemukannya di sana.

"Eunsang " panggilmu dan membuka pintu kamarnya anak itu juga tidak ada disana. Matamu tertuju pada pintu yang terbuka lebar,kamu tersadar dan keluar mencari Eunsang.

Kamu bernafas lega saat melihat Eunsang berdiri menghadap seorang penjual eskrim yang memberikannya eskrim, matamu tertuju pada seseorang di samping Eunsang yang tersenyum.

Kamu menghampiri mereka. "Eunsang Mami cari  kamu dari tadi? Kenapa nggak bilang dulu kalau mau keluar" Eunsang terlihat takut dan matanya mulai berkaca-kaca kerena nada bicaramu seperti memarahinya.

"Y/n " kamu menoleh ke samping Eunsang dan yerkejut ternyata itu yang sejak tadi dengan Eunsang iyu Bora.

"Loh Bora " ucpmu dia tersenyum.

"jadi eunsang anak lo" kamu mengangguk dan memengang tangan eunsang.

"pantas saja kaya familiar sama mukanya  soalnya mirip sama lo" kamu tersenyum. Eunsang sibuk memakan eskrim yang di belikan oleh Bora.

"Bora mampir dulu ke rumah" tawarmu dan di angguki oleh bora.kalian bertiga berjalan menuju rumah, Kamu menyuruh Bora duduk bersama Eunsang sedangkan kamu membuat minuman.

Bora menperhatika seluruh rumah dia sedikit heran kenapa tidak ada foto-foto keluargamu.

"papi Eunsang kemana?" tanya Bora pada Eunsang mrmbuat anak itu menghentikan memankan eskrim dan turun dari sofa membuat eskrim itu dan kembali duduk.

"jangan tanya soal papi lagi." itu mambut Bora sedikit bingung apa yang terjadi dengan rumahtanga Yeosang pikirnya.

"kenapa?" tanya Bora

"papi bikin mami nangis dan papi juga sekarang tinggal berdua sama tante Wendy. Tante wendy jahat sama mami" kenapa wendy tersangku paut dengan semua ini, sungguh Bora merasa penasaran.

Sejak tadi kamu hanya berdiri mendengarkan Bora bertanya pada Eunsang. Air matamu mengalir saat mendengar jawaban dari Eunsang dia sangat menyayangimu.

Kamu berjalan dan menaruh minuman di meja dan duduk di sebelah Eunsang. Bora menatapmu penuh tanda tanya.

"lo mau nanya kenapa Eunsang bisa bila kaya gitu kan" Bora diam dan mengangguk.

"Yeosang selingkuh. Dan lo tahu siapa selingkuahannya" tanyamu

"Wendy" kamu mangangguk dan tersenyum kecut mendengar nama Wendy ingin sekali kamu mendatanginya dan membunuh perempuan itu tapi tidak bisa melakukan hal serendah itu.

" Wendy ternyata punya hubungan sama Yeosang sebelum lo dan gue" Bora membulatkan matanya mendengar perkataanmu, dia baru tahu hal itu.

"udahlah jangan mekirin Yeosang. Lo udah makan belum" tanyamu

"gue bekum makan,ym ya niatnya tadi mau beli makanan di depan tapi liat Eusang ya nggak jadi deh" kamu tertawa. Eunsang sedah menyusahkan satu orang lagi.

"yaudah ayo makan. Mempung gue baik" kamu menggendong eusang dan berjalan ke dapur di susul oleh bora. Kalian duduk dan mulai makan tapi tiba-tiba.

"Gwangyeja oe churipgeumji yeogin back door
Gwangyeja oe churipgeumji yeogin back door
Gwangyeja oe churipgeumji yeogin back door
Gwangyejaga doego sipdamyeon (Knock, knock)" mata kalian tertuju pada pria yang masuk tampa ijin dan berbyanyi dengan keras langsung duduk di kursi.

"lo bisa pencet permisi dulu nggak kali masuk" ucpmu kesal pada Minho yang hanya cengengesan dan mengambil piring.

"lah itu tadi gue pencet bel nggak ada yang dengar ngomong-ngomong suara gue bagus jadi nggak boleh di sia-siain. Bagus kan suara gue" karena malas mendengar ucapan Minho akhirnya kalian hanya mengguk saja. Berbeda dengan Eunsang..

"whh om minho suaranya bagus" Minho terlihat bangga saat di punji oleh Eunsang.

"jangan ngomong terus gue lapar" ucp Bira yang sudah makan terlebih dahulu daripada yang penya rumah.

Yeoseng siapa yang tahu kabarnya hanya terbaring di kasur rumah sakit di sampingnya Wendy duduk menunggu yeosang sadar. Lihat tangannya—yang di perban membuat Wendy ingin menangis.

Apa kehadiranya di hidup yeosang membuat pria itu mendrita sampai dia sendiri ingin menghilangkan nyawannya dengan menyanyat pergelangan dengan pisau tajam.

Dia merasa semuanya salah dirinya yang benar-benar tidak tahu malu. Dia sadar semua yang di katakan padanha semua itu benar dia memang tidak tahu malu, penghianat, jahat. Tapi semua yang dilakukan hanyalah ingin bersama Yeosang tapi sekarang apa karena perginya Y/n dari rumah Yeosang seperti dia berdiri tampa nyawa.

"Yeosang ku mohon bangun, jika kau bangun aku akan membawa Y/n kembali padamu dan aku akan pergi jadi tolong bangunlah hiks" tidak itu sama sekali tidaj berhasil dia bingung harus bagaimana ibu yeosang dan kakaknya tidak perduku bagaimana keadaan yeosang sekarang.

Wendy mangmbil ponselnya dan berusaha menelfon Y/n tapi tidak di angkat, sampai akhirnya.

"Hallo"

"Hallo Y/n"

"lu mau apa nelfon gue"

"tolong Y/n dengerin gue sebentar aja jangan di tutup telfonnya" Y/n diam sambungan telfon masih tersambung.

"Y/n gue mohon lo balik. Yeosang bunuh diri" wendy mendengar keras ponsel yang jatuh dan sambungan terputus.

"Yeosang aku akan pergi. Y/n akan datang" Wendy berdiri dia mengirim alamat rumah sakit pada Y/n.

_________________________________

Pagi pagi pagi update semoga kalian suka ya walaupun sedikit garing cerintnya jangan lupa vote dan komen...

Pagi pagi pagi update semoga kalian suka ya walaupun sedikit garing cerintnya jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband Kang Yeosang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang