Chapter 6

372 61 22
                                    

Y/n diam mengurung dirinya di kamar memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang jika dia pergi tidak ada gunanya pasti tidak bisa melupakan Yeosang tapi jika dia tetap di rumah itu akan lebih sakit hati lagi.

"Yeosang kau tidak pernah memberi tahu ku jika kau dulu memiliki kekasih yang sangat kau cintai. Aku bisa saja menolak perjodohan itu" Y/n menekuk kakinya hanya bisa menangis dia tidak ingat Eunsang yang berada di luar.

"Mami Eunsang mau masuk" ucp Eunsang dari balik pintu, membuat Y/n tersadar Eunsang menangis ibunya mengurung diri di dalam kamar.

Y/n membuka pintu kamar dan langsung memeluk tubuh kecil Eunsang dengan erat menagis. Eunsang mengerti apa yang ibunya rasakan walaupun dia masih berumur 5 tahun.

"Mami jangan nagis Eunsang juga ikut nangis liat mami nangis" Y/n tersenyum saat Eunsang menghapus air mata ibunya dengan kasih sayang.

"Eunsang mau ikut mami pergi? Atau Eunsang ikut papi?" Eunsang diam terlihat bingung dia sangat menyayangi ibu dan ayahnya, sebenarnya dia tidak mau mereka berpisah tapi dia juga kecewa ayahnya membuat ibu kesayangnya menangis.

"Eunsang ikut mami. Eunsang nggak mau tinggali mami sendiri aku sayang mami, biarin papi sama tante Wendy" Y/n memeluk Eunsang lagi dan melepas pelukan itu dan mengambil koper.

Memasukan semua pakaiannya dan Eunsang kemudian sehera pergi dari rumah itu sebelum Yeosang pulang untuk menghentikan atau mengambil Eunsang darinya.

Mereka pergi dari rumah itu memasukan koper kedalam bagasi mobil, Eunsang sudah berada di dalam mobil dia mengelurkan sebuah foto yang sudah kusut karena di remas oleh ibunya yaitu foto dia dan kedua orang tuanya.

Y/n yang membuka pintu mobil melihat Eunsang memandangi foto itu kembali meneteskan air mata, dia ibu yang jahat; memisahkan anak dari ayahnya tapi mau bagaimana lagi dia terlanjur sakit hati dengan Yeosang.

"udah siap" Eunsang menyembunyikan foto itu dengan cepat dan mengangguk, mereka benar-benar pergi dari kehidupan Yeosang.
-
-
-
Saat Yeosang dan Wendy pulang. Yeosang tidak menemukan siapa pun di rumah dengan segera dia membuka lemari yang sudah kosong, dia mendur dan terduduk di kasur mulai menyesali apa yang sudah dia lakukan.

"Yeosang kau bodoh" Yeosang bangkit mengambil vas bunga yang ada di nakas meleparnya ke arah cermin. Wendy yang melihat itu merasa ketakutan dengan yang di lakukan Yeosang.

Dia semakin menjadi-jadi melempar apa yang di temukan. Wendy berusaha menenangkan Yeosang.

"Yeosang tenanglah, mereka pergi itu bagus. Tidak ada lagi yang mengkaang kita" Yeosang menolah ke atah Wendy dan mulai mendekatinya.

"KAU TAHU EUNSANG DI BAWA OLAHNYA,,BAGAIMANA AKU BISA TENANG INI KARENAMU YANG EGOIS SELALU MENANYAKAN HAL ITU-ITU SAJA AKU MUAK KAU TAHU" Wendy tersentak terkejut mendengan Yeosang membentaknya dengan sangat keras.

"YOESANG KAU TIDAK BERPIKIR EUNSANG PASTI HIDUP DENGAN AMAN, Y/N ITU ibunya,, aku tidak pernah menyangka hanya karena Y/n pergi kau membentakku seperti ini hiks apa salah ku yeosang? " Wendy meninggalkan yeosng masuk kedalam kamarnya mengunci diri.

Yeosang mengacak rambunya dia mua dengan hidupnya sekarang yang rumit, dia berjalan mendekati kamar Wendy untuk minta maaf karena membentak.

"Wendy buka pintunya. Aku minta maaf, kau tahu jika aku emosi tidak bisa mengontrolnya tolong buka pintunya" Wendy membuka pintu, matanya merah karena menagis.

Yeosang langsung memeluk Wendy untuk menenangkan dirinya sendiri menghilangkan semua emosi yang menguasai dirinya.

"maaf membuatmu takut" Wendy mengangguk. Yeosang menghapus air mata Wendy dengan ibu jarinya. Pikiranya sekarang tertuju pada Y/n dan Eusang berada dimana.

Mobil Y/n berhenti di sebuah rumah yang lumayan untuk di tinggali mereka asal bisa jauh dari Yeosang dan mereka hilang dari kehidupan pria itu.

Y/n membuka pintu dan memasukan semua barang kedalam rumah, Eunsang tertidur di dalam mobil karena hari sudah malam.

Y/n menggendong Eunsang masuk kedalam kamarnya dan membuka jaket Eunsang dan tampa sengaja foto yang berada di saku jaket itu jatuh. Y/n mengambilnya dan melihat foto itu dia membuka tempat sampah dan membuatnya.

"selamat malam anak mami" Y/n memgecup ening Eunsang dan keluar dari kamar itu. Eunsang yanh sebenarnya terbangun segera turun dari kasur dan membuka tempat sampah kecil itu mencari foto yang di buang ibunya.

Y/n membaringkan dirinya di atas kasur dan melihat langit-langit kamar, besok adalah ari baru tampa Yeosang.

"tampa Yeosang. Cik aku dan Eunsang hanpir setiap hari tampanya hiks" Y/n sangat kecewa. Mungkin Yeosang selalu bersama Wendy pikir Y/n yang tidak sadar matanya mulai tertutup rapat.
--

Seperti biasa Y/n bagun di pagi hari dia menyiapkan sarapan untuknya dan Eunsang. Dia membangunkan dan membantu Eunsang mendi hari ini Y/n akan mencari toko yang kosong untuk di jadikan sebuah butik.

"Eunsang ikut mami" Eunsang mengangguk dan segera meminta di gendong oleh ibunya membuat Y/n ternyum.

Y/n keluar dan mengunci pintu rumah dan menuju mobilnya tampa di sengaja di melihat sesorang yang di kenal yang sedang berlari.

"Minho" ucp Y/n sedikit keras membuat pria itu menolah ke arah Y/n. Dia sedikit terkejut melihat Y/n, Minho langsung menghampiri Y/n.

"loh Y/n lu tinggal di sini" tanya Minho dan Y/n mengangguk, pandangan Minho tertuju pada Eunsang yang di gendong oleh y/n.

"oh ini Eunsang anak gue" Minho tersenyum.

"Hallo om" ucp Eunsang melambaikan tangannya.

"udah tahu keliatan dari mukanya mirip sama lu dan Yeo..."

"Jangan sebuat nama dia " Ucapan Minho di potong oleh Y/n membuat Minho sedikit heran kenapa Y/n tidak mau dia menyebuat nama Yeosang.

"ngomong-ngomong mau kemana?" tanya Minho.

"ini mau cari toko yang kosong. Gue mau buka butik" ucp Y/n. Minho berpikir sebentar dia baru ingat dia tahu dimana ada toko kosongyang mau di jual.

"gue tahu dimana toko kasong yang di jual" ucp Minho. Y/n terlojat senang jadi dia tidak perlua susah-susah mencari toko.

"yaudah ayo, tapi lu yang nyetir kan lu yang tahu tempatnya" Y/n memberilan kunci mobil kepada Minho dan langsung masuk kedam mobil sedangkan Minho menggeleng kepalanya.

"nggak berubah" Minho tersenyum dan masuk kedalam mobil menyalakan dan pergi ke tempat tujuan mereka.
---------

Sampai sini dulu ya... Maaf maru bisa update sekarang moga-moga kalian suka vote dan komen byee





My Husband Kang Yeosang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang