[33] Ujian itu kembali, namun dia tetap tersenyum

4.9K 754 170
                                    

Aku lagi belajar bikin trailer nih, buat kalian yang kepo sama trailer Faded, kuy mampir ke youTube Dallas World. Trailer yang lainnya insya Allah nysul hehe😅✌️

Entah gimana perasaan kalian pas pertama kali liat sub judulnya🙄

Seperti biasa, typo tandain yaa💞
Hepireding😘

~~

Malam itu, motor ninja Dennies melaju dengan kecepatan sedang. Pemuda itu, melajukan motornya membelah jalanan ibukota yang masih diguyur hujan, tanpa memerdulikan bibirnya yang terus menggigil menahan dinginnya suasana malam yang entah mengapa terasa begitu menancap kali ini. Seragam sekolah Dennies sudah basah kuyup, semua yang dipakainya telah terguyur oleh dinginnya air hujan yang turun. Tapi, Dennies tidak peduli.

Ayahnya, pasti menunggunya. Dennies tidak ingin menjadi orang bodoh yang tidak menghadiri acara penting bagi ayahnya itu. Akhirnya, menyadari kecepatan berkendaranya memengaruhi lama waktu yang harus ia lewati dalam perayaan ulang tahun ayahnya itu, Dennies semakin mengencangkan motornya, mengabaikan rasa dingin yang semakin menjalar menggerumuti tubuhnya.

Sekitar lima belas menit berlalu, Dennies dengan motornya akhirnya sampai di pekarangan rumah keluarganya. Rumah yang beberapa bulan terakhir ini menjadi tempat berteduhnya, rumah yang mulai sekarang akan ia terima isinya. Dengan ini, Dennies menyatakan jika ia mulai berdamai dengan segala masa lalu pahit yang dialaminya.

Hujan itu kian menjadi, membuat Dennies menggosokkan pelan kedua tangan dinginnya. Ia tidak langsung masuk ke rumah, melainkan seperti biasa. Garasi, adalah tempat wajib yang harus Dennies kunjungi untuk menyimpan motornya.

Tak menunggu lama, setelah menyimpan motornya di garasi, Dennies dengan segera membuka helm yang dipakainya. Ia tidak ingin membuang waktu untuk berteduh terlebih dahulu di garasi. Akhirnya, untuk kedua kalinya, Dennies melaju, kali ini berlari menyusuri derasnya hujan yang mengguyur dari garasi menuju pintu utama rumahnya.

Nampaknya seperti dugaan Dennies, ada sekitar dua mobil dan satu motor yang diparkir di pekarangan rumah. Aneh, untuk ukuran tamu undangan sebuah acara ulang tahun, jumlah kendaraan itu terlalu sedikit. Tapi, Dennies tidak memerdulikan itu, bisa saja para tamu memang belum datang mengingat hujan deras. Semakin cepat melangkahkan kakinya, Dennies akhirnya sampai di depan pintu. Dengan rambut acak-acakkan dan seluruh pakaian yang basah total, Dennies akhirnya membuka pintu rumah itu. Kali ini, tanpa ragu.

Pintu terbuka, menampilkan seluruh anggota keluarga yang nampak berkumupl di ruang tamu. Tunggu, ada yang aneh. Dennies menatap sekelilingnya, kenapa tidak ada kue bolu ataupun hiasan? Dan lagi, mata Dennies memicing saat melihat orang yang ia kenal, nampak tengah duduk di antara para anggota keluarga, termasuk ayahnya.

Genaya? Dan juga, Carlo?

Kenapa mereka ada di sini?

Kening Dennies mengerut, menatap ayahnya yang nampak langsung bergegas mendekat ke arahnya, dengan raut wajah yang entah kenapa, menunjukkan raut— marah? Kecewa?

Sungguh, Dennies tidak mengerti, ada apa ini? Kenapa tidak ada pesta?

"Jelaskan semuanya sama Ayah." Richard mendekat ke arah Dennies, mata pria itu, nampak memerah menahan sesuatu dari kelopak matanya.

"Apa yang harus dijelasin?" Tanya Dennies sarat dengan nada tak mengerti. Pandangannya berkeliaran, dan hasilnya, ia menemukan semua orang yang nampak menatap Dennies dengan wajah menghakimi. Sungguh, Dennies semakin tidak mengerti.

DENNIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang