Pagi sudah datang, gadis itu menggeliat pelan ketika sebuah lengan kekar melingkar dipinggangnya.
Y/n mengerjapkan mata lalu berbalik dan mendapati Johnny disebelahnya dengan tatapan datar tak lupa pria itu juga sudah tampak rapi siap pergi kuliah.
"Ya! Kau mengagetkanku!!"
Johnny hanya tersenyum kecil lalu melepaskan pelukannya.
"Bangunlah, kita harus ke kampus." Ujar Johnny lalu memakai tas punggungnya.
Y/n terduduk dan menekuk wajah mendengar ucapan Johnny.
"Kau tau.. baju,tas dan buku kuliahku ada dirumah John.." lirihnya pelan.
"Kau bisa pinjam baju Joy, soal buku kau juga bisa pakai milikku dulu. Kamar Joy ada di seberang."
Y/n hanya mengangguk kemudian beranjak, sebelum keluar ia menoleh ke arah Johnny.
"Tunggu dulu, Joy tinggal disini?" Tanya y/n dengan ekspresi wajah tidak suka.
"Tidak, dia hanya menginap jika kerja malam. Aku tunggu kau dibawah." Jawab Johnny seadanya lalu berjalan mendahului y/n.
Gadis itu berdecak sebal lalu pergi ke kamar Joy, ia mengambil jeans pendek dan tshirt hitam lalu memakainya.
Jujur saja, ia tak nyaman memakai pakaian orang lain.
Y/n bersiap2 tak lupa ia mengambil jaket dan jam tangan Johnny lalu memakainya juga.
Saat menuruni tangga dia kaget karena Joy sudah berada didepan bersama Johnny.
"Hai y/n." Sapa Joy saat gadis itu sudah berada disebelah Johnny.
"Oh hai." Balas y/n.
"Yasudah ayo berangkat, Joy menumpang hari ini dia mau pulang." Jelas Johnny.
Y/n hanya mengangguk, sekilas diperhatikan wajah Joy tampak muram dan juga banyak tekanan.
'Sepertinya dia ada masalah serius.' Batin y/n yg menyadari hal itu, untuk sesaat ia merasa kasihan pada Joy.
****
Selama perjalanan aku hanya diam saja dan membiarkan Johnny Joy mengobrol, mereka membahas masa kecil dan itu membuatku iri.
Masa kecilku tidak terlalu bahagia karena aku selalu sendiri, lebih baik aku tidur saja.
Beberapa menit aku terlelap tiba² Johnny menepuk pelan pipi serta memanggil namaku.
"Y/n, bangun.. kita sudah sampai."
Aku mengusap pelan wajah dan menoleh ke samping.
"Sini aku rapikan rambutmu John." Ucapku, baru saja aku mengulurkan tangan, Johnny menahan tanganku.
"Aku bisa sendiri."
"Baiklah." Aku melepas seat belt lalu hendak keluar dari mobil namun tangan Johnny menahanku.
"Kau kenapa? Apa ada yg membuatmu tidak nyaman?"
Aku menghela nafas lalu balik menatapnya.
"Aku tidak suka kau dekat² dengan Joy." Ujarku blak-blakan.
"Joy hanya teman masa kecilku tidak lebih, malah dia sudah kuanggap seperti adikku."
Aku berdecak, adik katanya? Really? Tanpa diduga Johnny mengelus pipiku dengan lembut.
"Oh satu lagi, jangan sebut2 Joy atau gadis dikampus Jal*ng.."
Aku mengernyitkan dahi.
"Itu fakta John."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours Trully ✔
FanfictionWarning 18+ [ Prev My Beloved Psycopath ] "Lalu bagaimana jika aku adalah orang yg memperkosamu waktu itu?" -Johnny Start : 30.05.2021 End : 03.01.2023