8

1K 110 2
                                    

"Oh, ini ya.. ini.." Johnny terlihat kebingungan sendiri.

"Jangan main pisau ih, ngeri tau ngapain coba," y/n meraih pisau itu lalu melepaskan pelukan Johnny.

"Oh iya... ngomong², acara prom night itu akan diadakan malam ini." Y/n berkata dengan semangat sambil membuang pisau itu ke tempat sampah.

"Kau tak akan menginjak kakiku kan?" Balas Johnny terkekeh dengan nada sedikit mengejek.

"Aku tak bisa berdansa, puas? Jadi siap² kena injak," y/n menggeleng sebal.

Kemudian Johnny meraih pinggangnya agar y/n lebih mendekat.

"No no, sebentar deh aku pakai baju dulu nanti kamu aneh² lagi. Ish mending kamu tunggu diluar kamar deh John." Tolaknya dan Johnny menuruti perkataan y/n untuk menunggu diluar.

Setelah selesai berganti baju, y/n menyusul Johnny.

"Nah, mari belajar," serunya semangat.

Johnny meraih pinggang gadis itu dan y/n mengalungkan tangan di leher Johnny.

"Kita mulai dengan gerakan yg pelan." Johnny mengintruksikan agar y/n bergerak mengikuti irama nya.

Dan yep kaki y/n tanpa sengaja menginjak kaki Johnny, dan y/n tertawa pelan.

"Oops.. maaf.. Aku sudah mengatakannya tadi." Kata y/n

Johnny memicingkan matanya, namun pada akhirnya tertawa juga.

Mereka terus dalam posisi berdansa ringan, y/n terus mengikuti irama langkah Johnny.

Mata y/n menatap iris cokelat Johnny, Ia pun tengah menatapnya juga.

Wajah Johnny semakin mendekat, hampir saja bibir mereka bersentuhan.

Namun suara ketukan di pintu menyadarkan dan akhirnya mereka saling menjauh dan tampak sama² salah tingkah.

"Ayo, kita telah di tunggu." Johnny menautkan tangannya, mereka melangkah keluar bersama.

Joy telah duduk manis di meja makan, y/n menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sambil tersenyum canggung.

Sepertinya suasana akan berbeda.

selanjutnya y/n mengunyah roti dengan pelan, matanya menangkap sosok
Johnny yg tengah menatapnya.

Y/n mengangkat sebelah alis, Johnny hanya menggeleng lalu tersenyum samar.

Aneh pikir y/n

"Em... Joy," panggil Johnny yg langsung disambut oleh Joy.

"Soal tadi.."

"Aku mengerti, kalian pasangan yg cocok," balasnya memotong roti lalu tersenyum kecut.

Senyumannya tampak begitu dipaksakan, y/n hanya bisa memutar bola matanya.

Gadis itu menyukai Johnny, terlihat dari pandangannya batin y/n

Y/n melangkah ke luar lebih awal ketika sarapannya telah selesai kemudian Johnny dan Joy menyusul.

"Kau tak berangkat bersama kami?" tanya Johnny pada Joy, Gadis itu tersenyum samar.

"Aku akan berangkat sendiri, supirku baru saja menjemput." Ia pamit lalu memasuki mobilnya.

Sedangkan y/n dan Johnny masuk ke dalam mobil.

"Dia menyukaimu," gumam y/n ketika mobil telah melaju.

"Dia sahabatku," jelas Johnny kesekian kalinya.

"Aku dapat melihat dari matanya," balas y/n pelan.

Johnny tersenyum miring, "Apakah kau sedang cemburu layaknya seorang kekasih?" Binar nakal tampak terlihat di manik matanya.

Yours Trully ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang