Johnny memasuki kamarnya dan y/n mengikutinya.
Gadis itu menyimpan tasnya dan membaringkan tubuh dikasur. Dia merasa cukup lelah setelah berkeliling mall tadi, ini pertama kalinya bagi y/n.
"Lelah?" Tanya Johnny lalu naik ke atas ranjang dan membuka laptopnya.
Biasanya mereka akan mengobrol seharian dan jika salah satu dari mereka mengantuk, Johnny akan pergi ke kamar tamu.
Y/n bangkit dan bersandar di bahunya. Mengikuti pandangannya ke arah laptop Johnny.
"Kau rajin sekali, John.."
"Hm ya," ujarnya singkat.
Y/n kembali membaringkan tubuhnya.
Tiba² suara bel pintu berbunyi, Johnny segera beranjak. Y/n hanya menatap punggungnya.
Setelah beberapa menit tak kembali, y/n mulai penasaran dengan siapa yg datang. Dia bangkit dan melangkah.
Ketika y/n menuruni anak tangga, dia hanya dapat mematung melihat pemandangan di hadapannya.
Di sana, Joy tampak tengah memeluk Johnny dan pria itu mengusap rambutnya.
Joy tampak terisak. Y/n tak melanjutkan langkah dan memilih terdiam.
Bibirnya menyunggingkan senyuman yg begitu kecut, apakah semua ucapan Johnny dapat kupercaya?
Jika begini...
Bagaimana aku menjalani hubunganku dengannya? Batin y/n sedih bercampur kesal.
***
Aku kembali menaiki anak tangga setelah Joy melepaskan pelukannya pada Johnny.
Ku urungkan niatku untuk menghampirinya, aku lebih memutuskan untuk kembali ke kamar Johnny.
Aku duduk merenung di pinggiran ranjang setelah mengganti pakaianku.
Johnny tampak belum kembali menampakkan batang hidungnya. Sedang apa dia?
Apakah aku harus diam di sini? Seakan akan tak ada yg terjadi?
Aku mendengus lalu hendak bangkit dan melangkah.
Namun pintu telah terbuka, aku kembali duduk dan mengurungkan niatku.
Johnny memasuki kamar, ia melepas kemejanya. Kemejanya tampak basah, oh.. Pasti karena Joy.
Aku enggan untuk menatapnya dan memutuskan untuk memainkan ponselku. Kulihat dari ekor mataku, Johnny mendekat ke arahku.
Bibirnya terbuka hendak mengucapkan sesuatu, aku menatapnya dengan datar.
"Joy, dia datang ke sini untuk menginap."
"Oh..." Aku hanya ber oh ria dengan nada sinis.
Johnny mengusap wajahnya, "Katakan sesuatu, y/n," ucapnya.
Aku tak mengatakan apapun dan lebih memilih fokus pada ponselku.
Pikiranku berkelana, aku harus memberikan pelajaran pada Joy.
Mau apa sih dia ke sini?
Oh damn! That b*tch!Johnny tampak kesal lalu merebut ponselku, aku melotot ke arahnya.
Aku mencoba meraih ponselku dari tangannya. Tapi dia lebih tinggi dariku, tentu sangat sulit untuk menggapainya. Aku menyerah dan hanya bisa mendesah lelah.
"Baiklah, katakan sesuatu sekarang," pintanya.
Aku menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandanganku pada ujung t-shirt yg aku pakai. Ujung t-shirt ini tampak menarik untuk kupandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours Trully ✔
Fiksi PenggemarWarning 18+ [ Prev My Beloved Psycopath ] "Lalu bagaimana jika aku adalah orang yg memperkosamu waktu itu?" -Johnny Start : 30.05.2021 End : 03.01.2023