"Sampai kapan kau di sini, Lit? Aku bukannya mau mengusirmu dari kontrakanku yang tak seberapa ini. Tapi perutmu semakin lama semakin besar lhoo," ucap Davina, sahabat SMA Thalita. Mereka bertemu kembali saat Thalita ingin memeriksa kandungannya.
Thalita menceritakan semuanya tentang Arion pada Davina. Temannya itu masih mengingat dengan orang yang Thalita tabrak saat di Bali.
Dari awal mereka bertemu, saat Arion memaksa menikah dengannya dan Arion membayar semua hutang-hutangnya, hingga perubahan sifat Arion. Thalita menceritakan semuanya, Davina pun merasa bersalah.
Thalita menumpang di kontrakkan Davina, karena bingung mau kemana perginya. Mau ke tempat Renata, takutnya Fara akan tahu dan memberi tahu Arion.
"Aku masih bingung Vin, mungkin aku akan mencoba pindah keluar kota. Mencoba hidup baru bersama anakku." Thalita mengelus perutnya, usia kandungannya hampir dua bulan.
"Bicara dengan Arion, Lit. Kalian sudah punya anak. Mungkin dia akan berubah pikiran," ujar Davina.
Thalita terdiam, bayangan Arion yang menari bersama Fara dan juga perkataan perceraian ditambah lagi prilaku Arion yang membencinya membuat Thalita mundur. Thalita menunduk, air matanya mengalir.
"Ajaib memang takdir ini. Kalian bisa kebetulan banget dipertemukan kembali. Seakan alam berkonspirasi membuat kau bertemu dia lagi," kata Davina.
"Kau bercanda Vin. Enggak seperti itu," cela Thalita, "Iziinin aku sementara tinggal lagi ya Vin, aku harus mengurus sesuatu dulu. Baru meninggalkan Jakarta."
Davina mengusap air mata Thalita ada rasa bersalah juga pada dirinya."Andai saja waktu itu, aku enggak maksa buat lari dan kita bertanggung jawab pasti hidupmu enggak gini Lit."
"Aku enggak nyesal Vin, biar bagaimanapun dia bapa dari anakku."
"Tapi, kasian juga dia enggak tahu kalau dia akan punya anak, Lit," ujar Davina.
"Itu yang terbaik, dia akan segera menikah dengan seorang wanita yang baik hati. Aku rela." Thalita tersenyum.
Davina menggeleng. "Kau jangan nyesal, hidup sendiri itu sangat berat apalagi nanggung anak. Kau lihat sendiri hidup aku Lit, suami aku enggak bertanggung jawab atas aku. Dia pergi saat tahu aku sakit kangker. Aku keguguran dia malah mencari wanita lain."
"Maaf ya Vin, aku enggak tahu kabarmu. Selama ini aku pikir kau baik-baik saja." Thalita memeluk Davina.
"Its Okey, aku udah jadi wanita tegar. Aku cuma enggak mau kau nanggung hidup sepertiku." Davina merebahkan diri di tempat tidur. Seolah pasrah dengan hidupnya.
"Kalau kata aku sih, Arion itu sebenarnya cinta denganmu. Buktinya dia mau punya anak dari rahimmu. Kalau dia cuma mau bersenang-senang mana mungkin dia enggak pakai pengaman. Kalian sama-sama keenakan terus lupa tentang masalah kalian. Akhirnya kau hamil."
"Kau mulai ngawur, Vin. Kau membuatku malu. Keenakan gimana maksudnya. Namanya juga --" Thalita tidak melanjutkan perkataannya, namanya juga suami istri masa mau pake pengamanan.
Dalam hati juga ada harapannya Arion mencarinya. Tapi, sama saja jika laki-laki itu tidak merubah perasaannya dan masih membencinya. Ap gunanya ikatan suami istri.
Davina termakan cinta buta kepada laki-laki yang sekarang sudah menelantarkannya. Karena laki-laki itu dia sampai rela meninggalkan Keluarganya dan menjauh dari kawan-kawannya.
Sayangnya laki-laki itu meninggalkannya saat divonis Kangker. Davina melakukan kemoterapi dan berobat secara rutin. Wanita itu menjadi wanita tegar dengan menjalani kehidupannya sendiri, setelah dia sembuh Davina bekerja sebagai guru TK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead
RomanceArion Ortega laki laki pengusaha kaya raya pewaris tunggal Ortega Holding.Dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang sedang berada dipantai, karena mencari. gadis itu membuatnya kecelakaan. Lima tahun kemudian dia menemukan g...